Ethan hanya menggeleng tak habis pikir, kemudian membuang napas kasar sambil menundukan pandangan. Ia meraih ponsel miliknya yang saat itu masih tergeletak di atas meja di hadapannya.
Ia menghidupkan layar ponselnya tersebut, lalu mengernyitkan kening, karena mendapati notifikasi beberapa panggilan tak terjawab dari Gerald.
Ethan pun memutuskan untuk menghubungi Gerald saat itu juga, di saat Dean, Andrew dan sang ayah tengah berbincang ringan.
"Hallo, Gerald?" sapa Ethan, mengawali pembicaraan, ketika sambungan telponnya dan Gerald langsung dijawab.
"Sialan! Kau ke mana saja?! Aku dari tadi mencoba menghubungimu!"
Ethan menoleh ke arah sang ayah sekilas, kala mendengar Gerald tiba-tiba memekik di sebrang sambungan sana, membalas sapaannya. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu padamu?"
"Bukan padaku! Tapi pada Keira! Keira tidak sadarkan diri."
"Apa?!" pekik Ethan seraya dengan cepat membangkitkan diri dari duduknya.
Sontak tindakan yang Ethan lakukan tersebut pun, sukses menyita perhatian semua orang yang ada di sana. Andrew, Dean dan Nathen, menoleh ke arah Ethan, menatap sosok Ethan yang seketika merasa panik dan cemas itu dengan tatapan nanar.
"Aku sudah menghubungi Calvin, jadi sebaiknya kau cepat pulang," titah Gerald dengan suara yang terdengar sedikit tenang kali ini, tidak seperti sebelumnya.
Ethan membuang napas kasar seraya menyapu surainya ke belakang, menggunakan jemari tangannya yang jenjang. Ia menggigit bibir bawahnya sesaat. "B-baiklah. Aku akan pulang sekarang."
"Ada apa, Nak? Apa semuanya baik-baik saja?" Nathen bertanya sembari menatap sang putra dengan tatapan nanar.
Ethan menoleh ke arah sang ayah. "Aku harus segela kembali ke Mansion, Keira tidak sadarkan diri."
"Ayo pergi bersama, Ayah. Akan memakan banyak waktu jika kau pergi dengan mobilmu," tandas Nathen seraya membangkitkan diri.
Dean dan Andrew menoleh ke arah Ethan, lalu mengangguk setuju.
"Baiklah."
"Kalian juga harus ikut," titah Nathen pada Dean dan Andrew.
Dean, Ethan dan Andrrw pun berjalan, mendekat ke arah Nathen, lalu membuat lingkaran kecil di sana sembari menggenggam telapak tangan satu sama lain.
Mereka memejamkan mata beberapa saat, lalu kembali membukanya dan mendapati mereka sudah tiba di dalam mansion milik Ethan, tepatnya di dalam kamar milik putra dari Raja vampir itu.
Ethan yang sedari awal kadung panik dan cemas pun langsung melepaskan diri dari genggaman sang ayah dan Dean, ia mengambil langkah cepat menuju kamar milik Keira.
"Tidak di sini, Ethan. Saat ini, Gerald dan Keira ada di dalam Black House!" pekik Andrew, yang memang memiliki kemampuan lebih melalui pandangannya, yakni yang bisa menembus segala penghalang.
Ethan dengan cepat berhenti dan memutar tubuh, lalu berlari secepat kilat, hingga ia sampai di kamar yang selalu Gerald tempati di dalam Black House.
"Keira ...," lirih Ethan, setelah mendobrak banyak pintu yang menghadang langkahnya, tidak memperdulikan ada beberapa ajudah yang berjaga di dalam Mansion.
Ethan saat itu mendapati Keira tengah terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri, di tempat tidur milik Gerald. Ia berjalan mendekati Keira, lalu mendudukan dirinya di sana, tepat di samping tubuh Keira, di tepian tempat tidur.
"Apa yang terjadi pada Keira, Gerald? Kenapa dia bisa ada di sini?" Ethan bertanya sembari menengadahkan pandangan, menatap Gerald yang saat itu duduk di tepian tempat tidurnya, di sisi yang berlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through Your Veins | Completed
RomansaEthan Stewart tidak pernah mengira, jika pada malam di mana dirinya sudah membulatkan tekad akan memberi pelajaran berarti terhadap seseorang yang selalu mengingkari janji, ia dipertemukan dengan Keira Nelson yang tidak lain merupakan gadis yang mem...