06. adik sepupu

2K 35 0
                                    

Annyeong 👋🏻 👋🏻

Jangan lupa mam siang semua 😋👍🏻

Jangan lupa coment sebanyak banyaknya biar aku bisa terus semangat buat ngelanjutin ceritanyaa 😉

Budayakan vote sebelum membaca okai? Biar tidak terlupakan karna keasyikan membaca 🤏🏻

Budayakan vote sebelum membaca okai? Biar tidak terlupakan karna keasyikan membaca 🤏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayn tersenyum kaku. "H--hai Syif? Ngapain?" Tanyanya sedikit kaku.

"Ini aku mau ambil pesenan mamah." Jawabnya.

Syifa semakin mendekat. "Kamu sama siapa itu? Pacar kamu? Btw bisa ngobrol sebentar Zayn? Soal OSIS ko."

"Kak! Pesenan yang tadi siang itu yah? Atas nama ibu Sinta?" Untung saja Zia datang dan memanggil Syifa.

Syifapun berbalik dan tersenyum. "Iya kak, saya mau ambil pesenan atas nama ibu Sinta." Ujar Syifa yang mendekati Zia di meja pesan sekaligus kasir itu.

Dirasa sudah sedikit aman Zayn melihat Hazel yang kini sudah cemberut dan merajuk wajahnya.

Dirasa sudah sedikit aman Zayn melihat Hazel yang kini sudah cemberut dan merajuk wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengelus singkat pipi Hazel sembari membenarkan helaian rambut dan tudung Hoodienya.

"Azel tunggu diatas sama Riel dulu gapapa? Nanti aku nyusul." Ucapnya lembut.

"Emang harus ya ditemani dulu?" Jawab Hazel marah pelan dan langsung berjalan malas menaiki anak tangga menuju Riel. Lagi lagi ia harus mengalah.

Syifa melihat semua itu dan kembali mendekati Zayn. "Emm siapa dia? Your girlfriend kah?" Tanyanya tersenyum masam.

Zayn yang tadinya memperhatikan Hazel kini menoleh pada Syifa. "Bukan, ade sepupu gue."

Wajah Syifa langsung berubah sumringah lagi. "Oyaah? Baguslah aku kira itu pacar kamu."

Zayn tidak menjawab, ia melihat Zia menatap bingung semberi mendekatinya. "Kak, pesenan nya sudah siap. Mau kami antar sampai mobil kakak?" Tanya Zia sopan.

HazyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang