33. baberque

1.3K 31 2
                                    

Annyeong!!!

Xixixi apa kabar semuanya? Semoga kalian selalu diberikan kesehatan dimanapun kalian berada ya all 🩵

Oiya sesuai janji aku 500 vote aku bakal up kelanjutan cerita ini.

Siapa yang nungguin cerita iniii???

Oiya mau tanya dong, cerita ini ngebosenin ga si? Menurut kalian gimana?

Sumpah kadang aku beneran ga PD buat ngelanjutin cerita ini karna awalnya aku nulis cerita ini iseng iseng aja gitu, tapi ternyata banyak yang baca beneran terharu tau makasii yaahhh 🥹💜💜

Oiya gais jangan lupa buat vote dulu yah sebelum membaca, biar nanti tidak kelupaan karna keasikan baca ceritanya 😉

Oiya gais jangan lupa buat vote dulu yah sebelum membaca, biar nanti tidak kelupaan karna keasikan baca ceritanya 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukan pukul 06.45.

Kini Zayn, Hazel, Lea, serta Riel tengah bersantai dikamar Riel. Sedangkan Evan dan Angel memilih untuk beristirahat dikamarnya.

 Sedangkan Evan dan Angel memilih untuk beristirahat dikamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan masih sama seperti tadi, Hazel masih terus mendiami Zayn. Berulang kali Zayn membujuk Hazel membuka suaranya namun tak kunjung berhasil sedangkan waktu terus berjalan. Zayn tidak mungkin absen dalam pertemuan ini karna ia merupakan ketua. Mau tak mau Zayn membiarkan Hazel yang tengah merajuk.

"Sayang, Azel. Aku berangkat dulu ya? Sebentar kok janji." Pamit Zayn yang kini tengah memeluk Lea di sofa kamar Riel.

Lea dari samping memberi isyarat pada Zayn bahwa tidak perlu khawatir ada mereka disini, dan Hazel tak mungkin betah menjadi manusia pendiam seperti ini.

Zayn menarik nafasnya panjang. Ia membelai sayang rambut Hazel dan terakhir ia cium keningnya. "Tunggu ya, love u Azel."

Dan setelah itu Zayn benar benar pergi meninggalkan ketiganya. Selepas kepergian Zayn, Hazel segera melepas pelukannya pada Lea.

"Ah cape juga ya jadi manusia irit bicara. Sakit anjir rahang gue." Keluh Hazel yang membuat Riel dan Lea sontak tertawa.

"Apa gue kata, betul kan El."

HazyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang