Hazyan

12. give simple gifts

Annyeong 👋🏻

Wkwk gimana teman part sebelah deg deg an kaah

Btw aku mau tau dong kalian baca cerita ini jam berapa?

Budayakan vote sebelum membaca ya temanku, biar ga kelupaan karna keasikan membaca 😉

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu. Kini Hazel, Yolla dan juga Lea tengah jalan menuju parkiran.

Lea kembali merangkul pundak Hazel. "Udahlah Zel gausa dipikirin. Meila begitu mungkin karna dia malu aja sama kita kita, nanti besok juga pasti balik lagi seperti biasanya ko."

Yolla membenarkan ucapan Lea. "Lagian lo kan tau temen dia cuma kita disini. Gausa diambil pusing."

Hazel menghela nafasnya panjang. "Biarpun Meila orangnya begitu nyebelin nya setengah mati, tapi dia juga pernah ada sama kita ngelewatin masa SMA ini. Gue cuma gamau orang terdekat gue menjauh disaat kita bakal lulus bentar lagi."

Setelah kejadian tadi di kantin. Meila memutuskan untuk ijin pulang. Semua panggilan dan chat dari Hazel Lea dan Yolla tidak di gubris oleh Meila.

Lea menyentil dahi Hazel pelan. "Udahlah bro gausa mendramatisir begitu! Santai ae kali. Kalopun dia ngejauh yauda sii Zel, maksud gue gada pengaruh apa apa buat kita. Yang penting lo dan Yolla tetep masih disini kan." Ujar Lea jujur.

Dari awal Meila mendekati mereka pun sebenarnya Lea tidak begitu suka. Mulai dari tingkah laku bahkan sifat Meila yang bisa dibilang benar benar egois, manja dan sedikit centil.

Yolla tertawa. "Jahat banget ucapan Lea. Tapi asal kalian berdua tau, gue yang sekelasnyapun ngerasa muak tiap hari harus ngerespon sifat dia yang semau sendiri."

Hazel mengerutkan keningnya. "Kenapa kalian jadi pada ngeluh soal dia sekarang si."

Sontak baik Yolla dan Lea hanya terkekeh.

"Baru ada waktu Zel. Iyakan Yol?" Yolla langsung mengiyakan ucapan Lea.

🍃🍃🍃🍃🍃

Setibanya Hazel dirumah, ia langsung merebahkan dirinya disofa depan ruang tamu.