11. meila

869 18 0
                                    

Annyeong 👋🏻

Hellow semuanya jangan lupa untuk vote sebelum baca yah 😉

Kini mereka berada di pinggir lapangan untuk menjalankan hukumannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini mereka berada di pinggir lapangan untuk menjalankan hukumannya. Ada juga yang kebagian untuk menyapu di taman belakang. Ada yang memungut sampah bahkan mencabuti rumput. Termasuk Hazel dan Lea yang kebagian untuk menyapu taman belakang Samanta.

Sedangkan para OSIS sudah memasuki kelasnya masing masing. 30 menit sudah berlalu untuk mereka menjalankan hukumannya. Kini jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan.

"Selesai juga nih hukuman. Buruan yuk cabut gue laper ni Le." Keluh Hazel.

Lea mengangguk mantap. "Sama anjir gue juga laper bgt, buru buru ke gudang dulu anterin ni sapu." Ajak Lea.

Sesampainya mereka di kantin, Lea melihat Yolla dan Meila tengah memakan baksonya mereka melambaikan tangan pada Hazel dan Lea dengan tujuan agar mendekati mereka.

Sesampainya mereka di kantin, Lea melihat Yolla dan Meila tengah memakan baksonya mereka melambaikan tangan pada Hazel dan Lea dengan tujuan agar mendekati mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben banget tuh anak dua udah di kantin." Guman Hazel yang berjalan mendekati mereka.

"Ya ampun jadi ini bentukan manusia yang telat hari ini." Sindir Yolla menggoda keduanya.

Hazel terkekeh. "Bentukan lo kata, dikira kita berdua apaan."

"Tau nih Yolla. Bagi minum dong Yol, sumpah haus banget ya ampun." Keluh Lea yang langsung meminum minuman milik Yolla.

Meila menutup sendok baksonya yang telah habis. "Gue mau ke toilet nih, mau sekalian gue pesenin nggak?"

Hazel langsung menoleh pada Meila. "Idihh seneng bener tu muka lo Mei. Dapet surprise dari Seya yah?" Celetuknya.

 Dapet surprise dari Seya yah?" Celetuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HazyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang