🛎️ Jangan lupa follow dulu sebelum baca, karena cerita ini udah aku privat. Dan budayakan vote sebelum membaca untuk menghargai penulis biar makin semangat juga update ceritanya !!!!
ZAYN SAVIER ABRAHAM
HAZEL AILEEN RENANTA
Ini adalah cerita tentan...
Budayakan vote sebelum membaca! Heran deh sama orang orang yang ngebaca tapi ga ngevote, kek plis lah ayook minta kerja samanya gituuu 😮💨☹️
Temanku aku ngebuat cerita ini perlu berpikir dengan mood yang kadang naik turun, so aku minta sedikit apresiasi kalian buat vote dan komen gitu bisa kan yah?🙂😉
Soooooo,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hazel menguap bosan. Ia menoleh pada Lea dan Yolla disampingnya dan terkekeh pelan, ternyata merekapun sama sama bosan nya. Jam sudah menunjukkan pukul 08.10 mereka masih diaula mendengarkan beberapa penjelasan dari ketua pelaksana camping besok.
Mungkin mereka siswa yang lain nya menikmati sekaligus excited tentang apa saja acara yang akan berlangsung besok, namun bagi Hazel Lea dan Yolla biasa saja dan mereka sudah tau duluan. Tentu saja karna Zayn.
Hazel tiba tiba saja teringat soal Meila. Ia menoel lengan Yolla, "Dari tadi kayanya gue ga liat Mei? Kemana tu bocah?"
"Gatau gada kabar Zel, biar ajalah masih malu kali dia karna kejadian kemaren." Jawab Yolla santai.
"Tau mulut Lo dari dulu ga pernah berubah, hobinya selalu ngerosting Mei." Imbuh Yolla sedangkan Lea hanya memamerkan giginya.
Hazel kembali menatap kedepan, matanya berhenti ketika melihat wajah tunangan nya yang sangat tampan berdiri diantara anggota OSIS lain nya. Dan yah dengan Syifa yang selalu berada tepat disamping Zayn.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba tiba saja Syifa mengerutkan alisnya saat tau sedari tadi Hazel terus menatap seorang pria tampan nan tinggi disampingnya ini. Mata mereka bertemu. Hazel menatap tajam Syifa yang tengah tersenyum licik.
Syifa tertawa remeh dan menatap Hazel dengan penuh kebencian lalu berkata tanpa suara 'Zayn milik gue'.
Mungkin siswa yang lain sedang fokus mendengarkan informasi dari ketua pelaksana hingga mereka tidak melihat Syifa berbicara tanpa suara seperti tadi ke arahnya.