🛎️ Jangan lupa follow dulu sebelum baca, karena cerita ini udah aku privat. Dan budayakan vote sebelum membaca untuk menghargai penulis biar makin semangat juga update ceritanya !!!!
ZAYN SAVIER ABRAHAM
HAZEL AILEEN RENANTA
Ini adalah cerita tentan...
Budayakan vote sebelum membaca ya temanku, biar ga kelupaan karna keasikan membaca 😉
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hampir dua puluh menit Zayn menangis dipelukan Hazel. Kini ia sudah lebih tenang, setidaknya Zayn sudah mengeluarkan rasa over thinking nya pada Hazel.
Hazel menangkup kedua pipi Zayn, ia melihat dengan jelas mata sembab serta hidung merah di wajah Zayn.
Ibu jarinya bergerak menghapus sisa air mata Zayn. "Aku janji dan bakal selalu berusaha buat terus ada disini sama kamu. Mari sama sama tumbuh menjadi lebih baik lagi yah Zayn?" Ucap Hazel lembut dan berakhir mencium kening Zayn cukup lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pindah ke dalem yuk? Kita lanjut ngobrol sembari istirahat." Hazel menuntun Zayn menuju tempat tidur.
Kini keduanya sudah berbaring di kasur. Hazel tidur beralasan lengan kiri Zayn. Sedangkan tangan kanan Zayn memainkan jari lentik Hazel diatas perutnya yang tengah memeluk Zayn dari samping.
"Ada hal yang belum sempat aku ceritain ke kamu. Apa kamu mau denger?" Tanya Zayn yang kini tengah menatap lurus atap dindingnya yang kini penuh dengan tempelan bintang menyala ulah Hazel.
"Apapun itu aku selalu siap buat dengerin Zayn." Jawab Hazel lembut sembari menghirup wangi Zayn dari samping.
Zayn mengambil nafasnya dalam. "Dulu waktu aku kecil sebenernya keluarga aku ga sehangat sekarang. Mamah sempat pergi ninggalin aku selama satu tahun waktu aku umur 8 tahun dan gatau kemana, waktu itu aku cuma punya papah. Riel pun udah sama ibu. Tapi karna papah sibuk kerja akhirnya aku ngerasa aku bener bener hidup sendiri. Aku cuma ketemu papah pagi sebelum aku berangkat sekolah itupun ga selalu, dan papah selalu pulang larut. Seiring berjalan nya waktu aku mulai terbiasa hidup seperti itu."
Hazel mendengarkan cerita Zayn dengan perasaan sedih. Ini kali pertamanya ia mendengar cerita kehidupan Zayn. Hazel mendengar Zayn kembali mengambil nafasnya.
"Setelah satu tahun akhirnya mamah pulang kerumah, dan setelah mamah pulang mamah berubah. Dia bener bener ngedidik aku dengan keras. Mamah jadi pemarah dan sangat sensitif. Dan mamah kembali berulah, beliau selingkuh sama temen SMA nya." Zayn melanjutkan ceritanya dengan kekehan singkatnya.
Hazel semakin memeluk erat perut Zayn dari samping. "Its okai sayang semuanya udah aku lewatin kok." Ujar Zayn mengusap tangan Hazel.
"Terus waktu tau mamah selingkuh, kamu sama papah gimana?"
"Papah marah besar, akupun kecewa bingung marah. Bahkan waktu itu papah hampir dibawa ke kantor polisi karna mukulin selingkuhan mamah parah. Tapi akhirnya damai, mamahpun tobat."
"Sayaangg..." Ucap Hazel yang kini sudah berkaca kaca.
"Dan waktu ibu sama ayah ambil Riel dari kita. Waktu itu kondisinya ibu divonis ga bisa hamil, dan waktu itu Riel baru umur 3 bulan. Akhirnya mereka berunding berempat dan sepakat buat ambil hak adopsi Riel jadi anak kandung mereka. Dengan catatan mereka gak boleh larang atau apapun itu soal Riel ke mamah papah atau aku. Akhirnya yah mulai dari situ keluarga kita benar benar harmonis kaya sekarang." Lanjut Zayn yang bernafas panjang.
Hazel mengangguk pelan mengerti. Zayn kini membalas pelukan Hazel erat seakan benar benar tidak ingin kehilangan. "Sekarang seengganya sedikit kamu tau cerita aku dulu. Dan aku teramat berharap kalo kamu bukan mamah yang ninggalin aku disini sendiri. Don't leave me Azel and im sorry for all the mistakes i have made." Zayn berbicara setengah memohon pada Hazel.
"Sayang aku kenal kamu bukan dari kemarin. Aku kenal kamu jauh sebelum Syifa kenal kamu. Manusia kecil bak sampah kaya dia mah bukan tandingan aku. Kamu dengerin yah baik baik."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hazel kini menatap Zayn lekat, ia mengusap dahi Zayn sampai ke hidung mancungnya. Zayn menikmati sentuhan Hazel hingga membuatnya menutup matanya. "Aku janji untuk selalu disamping kamu, nemenin kamu apapun prosesnya, gimanapun keadaannya nanti. Aku benar benar ingin selalu diikut sertakan dihidup kamu Zayn. Dan aku selalu butuh kamu disini disetiap proses aku."
"Sooo,, tinggal tunggu kita lulus SMA terus kamu cepet cepet nikahin aku! Biar kita bener bener bisa selamanya terus dan hanya maut yang bisa misahin kita berdua okaai?" Lanjut Hazel serius namun diakhiri kekehan khasnya.
Zayn membuka matanya dan ikut terkekeh gemas. Ia kembali memeluk gadisnya ini erat. "Siap sayang, tunggu aku jadi suami kamu okaaaiiii?!!"
Hazel mengangguk semangat dalam pelukan Zayn dengan senyum lebar yang terlihat jelas diwajahnya. Dan tidak lama mereka berdua tertidur pulas dengan tangan yang masih saling memeluk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_______________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aakkkkk jadi mau punya pacar juga biar bisa dipelukkkk 😔
Feel nya di capt ini nyampe ga si ke kalian?
Adakah pesan untukku, author yang masih labil ini?