Haaaaaahhh! Tamaaat?
Iyaa, tamat!
Leegaanyaaa! Akhirnya setelah bergelut dengan oskadon dan paramex,
selesai juga cerita njelimet yang memusingkan kepala inii🥲Seperti biasa, pertama-tama kuucapkan puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Yang maha baik. Yang maha cinta. Yang maha segala-galanya.
Kedua, terimakasih untuk diriku sendiri yang meski mageran tetap konsisten sampai akhir judul juga. Terimakasih aku, habis ini kita jajan seblak topping ceker. Tenang aja.
Ketiga, untuk teman-teman pembaca semuanya. Aku momanyish kek ... apasih, kalian tuh 😘🥰😍 banget ngerti nggaaakkk? Aku hanya seonggok manusia yang suka nulis, kalau tanpa kalian, entah mau ngapain lagi wkwkwk
Seterusnya, makasih untuk semua pihak yang terlibat. Ma beeestt of the beessst, sahabat sekaligus pembuat cover dan pembaca pertamaku 🥰. Untuk bapak dosenku dulu (punten bapak) yang masih mau diajak ngobrol padahal dah lama nggak kelihatan. Terimakasih atas rekomendasi buku-bukunya🙏
Sudah, karena aku mageran dan super malas-malasan, mari kita akhiri citcat ini segera. Aku tahu kalian bosan.
Tentang karakter.
Pertama, pastinya tokoh utama kita, Semesta Jainari Sutedja.Jena ini salah satu tokoh yang aku seneeeeengggg banget bikinnya. Setiap kali nulis isi kepalanya, aku merasa 'ah, ni anak naif-naif tapi aqjshgdyejdj'
Meski kadang plinplan (hahaha) dan terlalu gampangan (wkwkwkwk) tapi sejauh ini, aku puas melihat karakternya dari jaman kusenggol dikit-dikit di htbl dulu sampai tamat diceritanya sendiri.Jena, aku cinta kamu meski kelakuanmu kek preman pengkolan😻
Yang kedua, masih tokoh utama kita. Anthariksa Dirgatama Prambudi.
Wuhuuuuuuuu~
Susah senang menjabarkan karakter Mas ini. Disatu sisi, aku ingin tetap menampilkan dia sebagai sosok Prambudi paling santuy, tapi disisi lain, dia harus berkembang jadi seorang pria yang siap memberikan perlindungan terbaik bagi wanitanya. (Apalagi wanitanya Mastha ini pecicilan sekali yakan)
Aku nggak yakin Anthariksa disini masih semenyenangkan itu atau enggak. Jujur, sewaktu bikin bab satu sampai tiga, aku beneran seeetreeeeeesss mikirin apakah ini Anthariksa versi terbaik yang bisa kutulis untuk kalian? Aku nggak yakin. Tapi yakinin aja berhubung dah tamat. Bodo amat. Yang penting dah kawin dahtu, pleboi Cap kapak dari keluarga Prambudi.
Ketiga, bocil-bocil kecintaan kita semua.😂
Jadi gini loh .., aku kan punya tetangga, nah tetanggaku ini punya anak. Anaknya cewek, masih kicik, jalannya pun oleng kanan kiri, nggak tahu tepatnya umur berapa, tapi tiap hari gelut melulu kerjaannya. Terakhir kali kulihat dia balik nangis, kata maknya habis jungkir balik gara-gara dikejar angsa yang lehernya tinggi tu 😭 kesian tapi ngakak maaf😭😂
Tiap part yang kalian baca si Cherry begini begitu, inspirasinya dari dia. Cubanget, tapi maknya kayak mau gelo ngurusin anaknya yang tiada hari tanpa drama hahaha.
Kalau Kiel nggak ada muse-nya. Ngarang aja dahlah. Kubikin versi bocah kalem, tapi sekalem-kalemnya anak umur segitu, pasti ada aja ulahnya. Normal.
Secuil pertanyaan
Endingnya kok gitu doang?
Ending original AadMk aslinya selesai di part Mastha sama Jena nikah. Yang kalian baca setelahnya itu dah termasuk spesial part harusnya. Kemarin aku sempat bimbang, merasa masih gantung.
Penjahat belum sepenuhnya ketemu. Kayak ... kok enak banget habis mengacau dia kabur, gitu kan?
Tapi kemudian aku berkaca pada dunia tipu-tipu yang kutinggali. Rupanya di negara ciat-ciat yang kucinta pun antagosinya nggak pernah mati. Terus mmmppphhhtttt---- (sinyal menghilang, mohon coba lain kali 🙏)Apa akun sosmednya Calamummeum?
Tidak ada. Maaf sekali, teman-teman. Sejauh ini, aku belum menikmati berbagi pengalaman dari foto, video atau semacamnya. Aku lebih suka nulis berupa cerita panjang gini. (Nggak tahu nanti. Namanya manusia kan suka mencla-mencle ya)
Aku merasa nggak pinter bersosialisasi, dan aku takut apa yang kuposting di medsos (kalau punya) akan menyakiti orang. Akhir-akhir ini, kulihat makin banyak yang berani beropini dan nggak jarang itu kebablasan. Aku khawatir berakhir demikian. Aku takut kontrol diriku belum sebijak itu dan berakhir blunder ketika bersosial media. Jadi aku belum berani pake apa-apa.
Terakhir pake Twitter dua atau tiga tahun lalu, itupun buat mantau info covid doang, habistu ku unninstal.
Apa selanjutnya, Cal?
Ada. Tunggu aja.
Covernya dah jadi. Santuy, aku mau ngelarin nonton drakor dulu.😌Terakhir, kemana part yang ilang?
Di karyakarsa. Ada di link bio. Cari aja. Kalau belum muncul berarti masih ku edit. Sabar ya.
Seperti biasa, kuhapus beberapa part ketika cerita tamat. Ciri khas ku daridulu pancen ngono, rek. Sapurane nek kon mangkel gara-gara ketinggalan.🙏
Tidak apa-apa tidak baca di karyakarsa karena memang berbayar. Baca yang masih aja ada ya, kawan-kawan.
Terakhiiiiir banget, tolong doakan semoga aku sehat selalu. Semoga kita diberi kelimpahan, kecukupan, kesehatan dan kebahagiaan agar bisa bertemu di cerita-cerita selanjutnya.
Sampai ketemu teman-teman semua. I love youuu banyak-banyak. Serius.❤️❤️Much love, Cal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggrek api dan Mata ketiga
RomanceDendam kesumat membara di dadanya. Bagai api yang berkobar tak tahu arah, melalap segala hal yang lewat tanpa kecuali, si anggrek api berjalan menyusuri setiap jengkal tempat dan orang-orang yang konon katanya menjadi penyebab keluarganya hancur sed...