2 .

6.8K 264 14
                                    

Pagi hari ini Ray sudah akan mulai bekerja dikantor sang ayah. Kini dia sedang berada didalam mobil yang sama bersama dengan ayahnya.

"Sekertaris mu akan siap dalam seminggu lagi, HRD sedang mencarikan seseorang yang tepat untuk membantu mu" Steve membuka suaranya.

"Hmmm" Ray menjawab dengan singkat.

"Perusahaan kita sedang ada kerjasama dengan perusahaan uncle Bryan, kau mungkin akan sering bertemu dengan Leva nantinya karna dia yang memegang semua kendali perusahaan itu. Daddy harap kau tidak mencampurkan masalah pribadi ke dalam urusan pekerjaan"

"Apa harus aku yang mengurusnya langsung?" Ray sedikit kesal.

"Tentu saja, ini proyek pertamamu dariku. Tunjukkan padaku apa yang sudah kau pelajari selama tinggal dengan grandpa"

Ray hanya diam dan mengarahkan pandangannya ke luar jendela.

"Bagaimana pendapatmu?" Steve kembali bertanya.

"Tentang apa?" Jawab Ray singkat.

"Kemarin pertama kali kau melihatnya? Menurut daddy dia sangat cantik, akan sangat cocok bila bersanding denganmu"

"Sekali lagi kau membicarakan nya aku akan turun dari mobil"

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Apa ada yang salah? Kau tidak pecinta sesama jenis bukan?"

Ray menatap sang ayah kesal "Apa pikiran mu semenjijikan itu dad?!"

"Lalu katakan pada daddy apa yang membuatmu seperti ini sebenarnya? Apa kau pernah trauma dalam masalah percintaan?"

"Hah! Hal konyol macam apa lagi itu"

"Aku tidak pernah mendengar sekalipun kau bermain dengan seorang wanita, bukankah kau sudah cukup dewasa untuk melakukan itu?"

"Apa semua lelaki dewasa harus bermain dan mempermainkan seorang wanita?!" Ray terlihat semakin kesal "Jangan samakan aku denganmu, aku tidak sudi meniduri sembarang wanita sepertimu."

Steve sedikit tersenyum, dia yakin sang ayah telah menceritakan semua masa lalunya ketika muda kepada sang Ray.

"Cobalah buka hatimu untuk Leva. Dia benar-benar gadis yang baik, aku yakin kau tidak akan menyesal jika menikah dengannya nanti"

"Hentikan mobilnya"

Beberapa detik kemudian sang supir menepikan mobilnya seperti perintah Ray.

Ray menatap sebentar wajah sang ayah "Pulang ke Chicago adalah keputusan yang salah" dia membuka pintu mobil, turun dari sana dan sedikit membanting pintunya saat menutup mobilnya.

Steve menyuruh sang supir kembali menjalankan mobilnya menuju kantor dan meninggalkan Ray sendirian di pinggir jalan.

Ray terlihat sedikit kesal, kini dia tengah berjalan kaki dibawah awan yang sedikit mendung pagi hari ini.

Setelah beberapa menit berjalan kemudian dia melihat ada halte bus didepannya, dia mendekat kearah halte lalu mendudukkan dirinya disana. Dia menarik dasinya agar sedikit longgar lalu membuka 1 kancing kemejanya, dia juga beberapa kali mengusap keringat yang membasahi dahinya.

Ray menyandarkan kepalanya ke dinding halte lalu memejamkan matanya ~ ini adalah pertama kalinya dia berjalan kaki sedikit jauh.

"Tenanglah kau tidak sendirian"

Ray membuka matanya dan menoleh kearah sumber suara, dan ternyata suara itu berasal dari gadis muda yang duduk tak jauh darinya. Gadis itu juga tengah memejamkan matanya.

Ray tidak menjawab. Dia mengarahkan pandangannya kearah depan, memandang mobil-mobil yang tengah berlalu lalang.

"Orang kecil seperti kita memang harus lebih banyak bersabar" Gadis itu kembali membuka suaranya.

GETTING DARKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang