Saat ini semua orang tengah berkumpul di kediaman Bryan dan keadaan di ruang tengah saat ini benar-benar terasa sangat dingin dan juga penuh ketegangan...
"Meskipun aku sudah menganggapmu seperti saudara sendiri tapi bukan berarti orang sepertimu bisa dengan bebas melukai anakku begitu saja" Steve memberi penekanan satu persatu disetiap kata yang diucapkan dari mulutnya.
"Aku juga sudah mengingatkan mu aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti putri ku sekalipun itu anakmu! Kau bahkan mengetahui semua kelakuan busuk anakmu dan menyembunyikan semuanya dariku! Hahhh!" Bryan mulai terlihat emosi dan melayangkan pandangan tajam kearah Steve yang saat ini tengah duduk tepat di hadapannya.
"Aku tidak pernah memukulnya sama sekali tapi dengan berani kau menyentuh nya hari ini! Jangan salahkan aku jika sesuatu hal yang buruk terjadi padamu setelah ini Bry"
"Lakukan! Lakukan apapun semau mu dengan kekuasaan mu itu! Sampai kapan kau akan membenarkan semua kelakuan busuk anakmu?! Bahkan ketika rencana pernikahan sudah didepan mata berani-beraninya dia tidur dengan wanita lain di belakang anakku! Dan kau akan membenarkan semua itu Steve?! Ahhh atau karna itu menggambarkan masalahku jadi kau mendiamkan semua kelakuan busuk anakmu?!"
"Jaga bicaramu bajingan!!" Steve ingin berdiri dan memukul Bryan namun dengan cepat Mia dan Ray menghentikan pergerakannya.
"Bukankah semua yang ku katakan adalah fakta?" Bryan mengembangkan senyum meledek diwajahnya "Kau meniduri Alice disaat Mia tengah anakmu dan kau menyuruhku diam ketika anak kesayangan mu melakukan hal yang sama kepada anakku?! Itu tidak akan pernah terjadi Steve. Aku menghargai mu sebagai seorang sahabat dan juga keluarga bagiku, tapi bukan berarti aku akan diam ketika anakmu menyakiti putriku!!"
"Ray sudah mengatakan dia bersalah dia bahkan juga meminta maaf kenapa kau masih memukulnya?! Aku tidak membenarkan perbuatan nya aku bahkan memperjuangkan dia agar tetap bersama Leva agar tidak menyakiti hatimu!"
"Dad sudah... ku mohon hentikan ini masih pagi, tidak seharusnya berdebat seperti ini, kita bisa membicarakan nya baik-baik..." Ucap Leva yang disertai isakan tangis karena sangat takut melihat keadaan pagi hari ini.
"Leva katakan pada ayahmu agar dia tahu bagaimana Ray mencoba merubah dirinya untuk menebus semua kesalahannya padamu, katakan semuanya agar telinga nya bisa mendengar dengan jelas" Steve kembali membuka suaranya.
"Bryan aku minta maaf untuk semua kesalahan Ray, aku tahu apa yang Ray lakukan pada Leva adalah kesalahan besar tapi bukankah kita sebagai orang tua harus memberinya contoh yang benar agar dia tidak lagi melakukan kesalahan yang sama" Mia mencoba menengahi pertengkaran yang tengah terjadi antara suaminya dan sahabat nya itu "Steve memang melakukan kesalahan saat itu begitu juga dengan Ray, aku tidak membenarkan kelakuan mereka semua tapi tolong berikan kesempatan pada Ray"
"Kenapa kau memohon padanya?! Jika dia ingin mengakhiri semuanya biarkan! Dia sendiri yang memulai semuanya!"
"Steve kita tidak akan mendapatkan hasil apapun jika terus berdebat dengan ego kita masing-masing"
"Biarkan saja! Yang bisa dia lihat hanyalah kesalahan Ray! Tapi dia tidak melihat bagaimana Ray mengorbankan dirinya demi putri nya"
"Pengorbanan? Pengorbanan seperti apa yang kau banggakan dari anak mu itu? Hah?!"
"Kau bahkan belum mengetahui apapun tentang anak ku Bry dan sudah berani mengatakan hal seperti itu!" Steve berdiri dari duduknya, dia memandang kearah anaknya "Ambil barangmu, kita pulang dan jangan pernah injakan kakimu lagi di tempat ini"
"Yaa itu keputusan yang bagus! Keluarlah, aku bersyukur jika putriku di jauhkan dari pria seperti anakmu"
"Kau benar-benar bajingan!" Dengan cepat Steve berjalan kearah Bryan dan mendaratkan pukulannya tepat diwajah sahabat nya itu.
'bughhh!'
"Kau tahu bahkan dia rela melepaskan wanita yang di cintai hanya demi putrimu! Bahkan dia pergi ke Italy menyibukkan dirinya sendiri hanya untuk melepaskan pikirannya dari wanita itu agar dia bisa fokus pada kehidupannya dengan anakmu! Kau pikir dia tidak melakukan apapun untuk anakmu?!"
Mata Steve terlihat mulai berkaca-kaca...
"Apa kau tau apa yang aku rasakan ketika melihat kebahagiaan anakku hilang didepan mataku sendiri Bry?? DIA ANAKKU SATU-SATUNYA TAPI AKU SENDIRI YANG MEREBUT KEBAHAGIAAN NYA, AKU MEMAKSANYA UNTUK TETAP MEMILIH PUTRI MU!! Kau bisa bayangkan bagaimana rasanya jika ada diposisi ku? Dan kau tau aku melakukan semua ini hanya untukmu!! Untuk persahabatan kita!!"
Steve terlihat mengusap wajahnya dengan telapak tangannya...
"Aku tahu semua yang dia lakukan adalah kesalahan besar, tapi saat ini dia sedang berusaha memperbaiki semuanya... Saat Mia menelpon dan memberitahunya jika Leva tengah mengandung Ray bahkan langsung memutuskan untuk pulang dan meninggalkan semua pekerjaannya disana hanya untuk melihat bagaimana kondisi Leva. Dia tidak pernah mengatakan apapun padaku tapi aku tahu dan bisa merasakan apa yang sebenarnya dia rasakan!"
Steve melihat kearah Leva...
"Leva maaf jika aku harus mengatakan semuanya, aku tahu ini akan menyakitimu tapi percayalah saat ini tengah mencoba memperbaiki semua kesalahannya"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Steve tidak dipungkiri itu memang sangat menyakitkan untuk Leva, terlebih mengetahui fakta jika kepergian dan kesibukan Ray selama ini hanya karena pikirannya yang terus dipenuhi oleh Yunna. ~ ini seperti Ray ada padanya namun tidak dengan hatinya .....
Ray menatap kearah Leva, dia bisa melihat dengan jelas bagaimana air mata terus keluar dari mata cantiknya saat ini. Tak ada banyak hal yang bisa dia lakukan sekarang, dia ingin menghampiri nya namun takut jika tindakan nya akan semakin memperburuk suasana pagi ini.
"Aku mengakui jika aku lah yang paling bersalah disini..." Kini Ray mulai membuka suaranya "Aku memang masih mencintainya tapi aku juga tidak bisa melepaskan Leva. Aku meminta maaf untuk semua kesalahanku dan sekarang aku hanya ingin membesarkan anakku bersama dengan Leva, aku tidak ingin dia tumbuh tanpa ada peran seorang didalam hidupnya.. Jadi aku mohon tolong berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya"
Mia mulai menangis, bukan karena apa yang tengah sang anak ucapan tapi karena dia mengetahui makna dari semua perkataan sang anak ~ dia tidak ingin anaknya merasakan seperti apa yang dia rasakan... Ray memang tidak menyuruh Leva menggugurkan kandungannya tapi dia hanya tidak ingin melewatkan semua momen kehidupan anaknya meskipun saat ini masih didalam kandungan.
Sementara Bryan dia masih terus berdiam. Dia belum memutuskan langkah apa yang harus dia lakukan setelah ini semua. Dia terlanjur mengatakan hal buruk untuk Ray namun dia tidak bisa memungkiri bahwa cucunya juga membutuhkan seorang ayah.
"Kau seharusnya bisa membahas hal ini baik-baik tanpa membuat keributan. Kau mengenalku sudah cukup lama dan kau seharusnya tau bagaimana sifat ku. Ayo pergi, ada rapat yang harus segera hadiri" Steve mulai melangkah pergi meninggalkan ruang tengah milik Bryan tanpa menunggu anak dan istrinya.
Selang beberapa langkah Steve meninggalkan ruangan itu Mia berdiri dan mendekat kearah Leva "Leva jangan pikirkan apapun, semuanya akan baik-baik saja jadi tetap fokus pada kehamilan mu dan biarkan kami yang mengurus hal ini. Kau mengerti?"
Leva mengangguk kan kepalanya dan bersamaan dengan itu Mia membawa Leva kedalam pelukannya.
Ray mulai berdiri dan melangkah menaiki tangga... Beberapa menit kemudian dia terlihat menuruni tangga dan sudah tidak ada lagi ibunya disana, hanya tersisa Leva dan juga Bryan.
Ray mendekat kearah Leva "Istirahat dirumah dan jangan pergi ke kantor"
Leva menatap Ray sambil mengangguk kan kepalanya...
Ray memegang kepala Leva lalu menciumnya cukup lama "Aku akan menghubungi setelah sampai di kantor"
"Jangan lupa obati luka mu"
"Jangan khawatir ini hanya luka kecil. Jangan lupakan vitamin mu"
Setelah mendapatkan anggukan dari Leva, Ray mulai melangkah keluar dari rumah itu tanpa mengatakan apapun kepada Bryan...
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
GETTING DARKER
Romance~ ALEXANDER RAY MILTON ~ Anak semata wayang dari pasangan Steve dan Mia. Yang tentu saja dia akan menjadi pewaris ke 3 dari semua kekayaan dan juga semua bisnis keluarga Milton. Dia lelaki yang sangat dingin. Sampai usianya menginjak 26 tahun pun b...