16 .

3.6K 153 162
                                    

Leva kembali berjalan masuk kedalam ruangan nya sambil membawa 1 gelas kopi panas untuk Ray.

Leva membuka pintu ruangan kerjanya dan dia sedikit terkejut melihat Ray yang sudah berpindah posisi duduk di depan meja kerjanya sambil memandang ke layar laptop nya. Leva mulai berjalan mendekati nya.

"Ku mengerjakan sesuatu?" Leva meletakkan kopi milik Ray didekat laptop nya.

"Aku hanya melihatnya, kau bekerja dengan sangat keras ternyata"

"Tidak juga, aku hanya mengisi waktu luangku. Minumlah kopi mu sebelum dingin"

Ray mengambil gelasnya lalu sedikit meminum nya "Selain bekerja kau juga pandai membuat kopi" Ray kembali meminum kopinya lalu meletakkan gelasnya lagi diatas meja.

Leva tersenyum ketika mendengar pujian dari Ray "Aku sering membuatkan nya untuk ayahku ketika dirumah"

Ray menarik tangan Leva dan mendudukkannya diatas pangkuannya, dia melingkarkan tangannya diperut Leva.

Leva masih sangat syok dengan tindakan yang Ray lakukan saat ini. Tubuhnya didekap sangat menempel dengan tubuh Ray, Leva bahkan bisa merasakan hembusan nafas Ray yang menyelinap masuk kedalam kemejanya dan mengenai punggungnya.

"Bisakah kau diam dirumah dan hanya fokus denganku setelah kita menikah nanti?"

Leva yang belum berhasil menetralkan detak jantungnya karna Ray membawa nya duduk dipangkuan kini justru semakin dibuat jantungan lagi dengan pertanyaan nya.

Ini sangat mengagetkan untuk Leva, dia bahkan sekarang kesusahan menelan ludahnya sendiri karena terlalu gugup.

"Kau tidak mau menjawab nya?" Ray kembali bertanya, tangannya masih melingkar diperut Leva.

"A-apa kau akan menikahi ku?"

"Kenapa kau terdengar sangat kaget? Bukankah memang itu yang di inginkan kedua orangtua kita?"

"Kalau begitu jangan lakukan hal itu" Leva mencoba melepas tangan Ray namun pelukan Ray justru semakin kencang, Ray bahkan juga berani mencium punggung Leva.

"Apa sekarang kau tidak mau menikah denganku?"

Leva menggelengkan kepalanya pelan "Aku tidak ingin kau menikahi ku secara terpaksa hanya karna desakan orangtua kita Ray, aku ingin kau menikahi ku karna perkataan hatimu sendiri"

"Aku bahkan belum bertemu orangtua ku setelah kejadian tadi malam, aku langsung menemui mu kemari setelah pulang dari apartemen tadi"

"Kau tidur di apartemen?"

"Hmm, semalaman aku menenangkan diriku disana"

"Kau pasti merasa sangat kesal" Leva berucap sangat pelan namun Ray masih bisa dengan jelas mendengar suaranya.

"Aku hanya benci ketika mereka selalu berdebat saat memaksa ku dan apa kau tahu setelah bangun tidur pikiran ku tidak bisa lepas darimu, maka dari itu setelah bersiap aku memilih kemari untuk menemui mu dari pada pergi ke kantor"

"Jadi kau belum ke kantor?"

"Yaa aku langsung kemari menemuimu"

"Apa ayahmu tidak mencarimu?"

"Pengawalnya pasti sudah melaporkan nya kepadanya"

"Pengawal?" Leva sedikit bingung.

"Dari dulu ayahku selalu menyuruh beberapa pengawal untuk mengawasi ku dari jauh, mungkin ayahku pikir aku tidak mengetahuinya padahal aku sudah menyadarinya sejak SMA dulu" Ray menyandarkan kepalanya dipunggung Leva dan entah mengapa dia sangat merasa nyaman melakukan hal itu.

GETTING DARKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang