38 .

2.9K 144 112
                                    

Yunna sedang menangis dalam pelukan Ray... dia menumpahkan semua rasa sakit, rasa kecewa dan juga rasa rindu yang sudah lama dia pendam kepada pria yang tengah memeluknya saat ini...

Ray dengan lembut mengusap-usap punggung Yunna. Dia tahu bagaimana perasaan Yunna saat ini dan dia akan menunggu Yunna selesai menumpahkan semua tangisannya.

Setelah beberapa menit menunggu isakan tangis Yunna akhirnya mulai mereda...

"Aku minta maaf jika sudah membawa mu sejauh ini Yunna"

Yunna hanya terdiam...

"Aku tahu aku melakukan banyak kesalahan padamu, mungkin kau juga tidak akan mudah memaafkan ku begitu saja tapi kali ini tolong dengarkan aku jangan kembali bekerja di tempat ini, jika kau membutuhkan pekerjaan pergilah ke Italy aku akan membuatmu bekerja di salah satu perusahaan milik kakekku yang disana"

Ray bisa merasakan jika Yunna tengah menggelengkan kepalanya saat ini...

"Semua keluarga ku ada disini... aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja"

"Bawa semua keluarga mu jika kau mau, aku akan mencarikan kalian rumah disana"

"Apa aku boleh menjadi egois untuk kali ini saja Ray?"

"Apa maksudmu?" Ray sedikit heran mendengar pertanyaan dari Yunna.

"Tidak bisakah kau tetap bersamaku saja?" Yunna kembali menangis "Aku merindukanmu... aku mencintaimu Ray"

Ray seperti tengah mematung...
Apa yang di ucapkan Yunna saat ini sebenarnya sangat ingin dia dengar sejak lama dan kini akhirnya Ray benar-benar mendengarkan nya dari mulut Yunna sendiri. Namun anehnya Ray tak lagi merasakan hal yang istimewa saat Yunna mengatakan hal itu. Entah karena pikirannya sedang kalut atau karena dia dan Yunna bertemu disaat yang tidak tepat seperti ini.

"Maafkan aku Yunna... aku tidak bisa melakukannya"

Lagi dan lagi... Untuk kedua kalinya Ray memilih untuk tetap bersama Leva...

"Aku tahu ini pasti menyakitimu, tapi aku tidak ingin menyakitimu lebih jauh Yunna... aku tidak tahu harus bagaimana menggambarkan perasaan ku padamu, aku hanya ingin kau hidup dengan layak mendapatkan pekerjaan yang baik bukan seperti ini"

Yunna mulai melepaskan tubuhnya dari pelukan Ray... "Apa sedikitpun kau tidak pernah mencintaiku?"

"Dulu aku terus memikirkan mu bahkan ketika aku bersama Leva aku juga terus memikirkan mu. Aku juga menginginkan agar kau selalu di samping ku... tapi aku tidak tahu itu cinta atau bukan, aku hanya merasakan kau satu-satunya yang bisa membuatku bahagia saat itu. Tapi meskipun begitu anehnya aku tetap tidak ingin melepaskan Leva dari hidupku"

Hati Yunna benar-benar seperti tengah di hancurkan dan di porak poranda kan oleh perkataan Ray malam ini...

"Aku membuat kesalahan yang fatal padamu bukan? Maka dari itu aku ingin menebus semua kesalahan ku padamu Yunna, aku akan membuatmu mendapatkan pekerjaan yang layak tapi tidak disini karena aku tidak ingin semua orang akan salah paham lagi kepadaku"

"Katakan padaku jika kau sangat mencintainya Ray... mungkin setelah itu aku akan bisa melupakanmu"

"Aku tidak tahu Yunna... ini sangat sulit untuk di ungkapan, sampai saat ini aku tidak mengerti ini cinta atau tidak. Yang aku inginkan hanya dia selalu bersamaku, aku sangat tenang ketika berada di dekatnya dan terlebih saat ini dia tengah mengandung anakku"
Ray menoleh dan menatap kearah Yunna yang ada disampingnya...
"Sudah ada seorang anak yang harus ku bahagiakan hidupnya, begitu juga dengan ibunya"

Hati Yunna bener-bener sakit ketika mendengar fakta yang baru saja Ray katakan padanya. Kini sebesar apapun dirinya mencintai dan menginginkan nya dia tidak akan bisa lagi membawa Ray kembali ke dalam kehidupannya...

"Mencintainya atau tidak saat ini hal yang harus aku lakukan adalah tetap bersama mereka. Aku tidak pernah ingin menyakiti seorang wanita siapapun itu, namun ketika kalian berdua masuk kedalam hidup ku saat itu aku benar-benar tidak bisa mengontrol semua hal yang terjadi padaku... aku ingin kau bersamaku tapi aku juga tidak bisa melepaskan Leva begitu saja"

Ray bisa melihat Yunna kembali meneteskan air matanya. Ray tidak bermaksud menyakiti nya namun Ray hanya mengatakan apa yang sebenarnya dia rasakan saat ini, dia tidak ingin lagi memberikan harapan pada Yunna sehingga hal yang bisa dia lakukan adalah mengatakan semuanya tanpa ada satupun yang dia sembunyikan.

"Aku senang bisa mengobrol dan mengatakan semuanya padamu, sebelum ini aku hanya memendamnya sendiri tanpa mengatakan nya kepada siapapun... tidak apa jika kau akan marah padamu karena aku memang bersalah padamu, bahkan aku adalah orang mengambil sesuatu yang paling berharga didalam hidupmu Yunna, maka dari itu aku ingin menebus semua kesalahan ku padamu... pergilah ke Italy aku akan menjamin semua kehidupan mu disana"

Yunna mengukir senyum di wajahnya...

"Tidak perlu melakukan hal itu Ray. Terima kasih telah mengatakan semuanya padaku setidaknya setelah ini aku paham harus bagaimana dengan perasaan ku kepadamu... aku tidak akan pergi kemanapun hanya karena masalah ini, di sinilah tempatku seperti apapun hidupku aku akan mencoba bertahan disini. Pergi ke Italy hanya akan membuatku semakin tak bisa melupakan mu Ray"

"Tapi aku akan terus memikirkan mu jika kau tetap berada di tempat seperti ini Yunna"

"Tidak ada yang perlu kau pikiran Ray, aku bahagia dengan pekerjaan ini dan lagi pula aku tidak menjual tubuhku aku hanya menemani mereka untuk minum"

Ray sudah kehilangan akal, dia tidak tahu harus bagaimana lagi membujuk Yunna agar mau berhenti dari tempat kerja seperti ini.

"Aku sudah terlalu lama disini, aku harus kembali lagi ke dalam. Kau pulanglah, bukankah kau bilang Leva tengah hamil? Kau seharusnya menemani nya saat ini"

"Kau benar-benar tidak mau berhenti dari tempat ini?" Ray sekali lagi mencoba memastikan keputusan Yunna.

Yunna menganggukkan kepalanya "Terima kasih untuk tawaran mu tapi aku akan tetap disini Ray. Bisakah aku turun sekarang?"

"Aku tidak tahu bagaimana lagi harus membujuk mu, jika ini yang kau inginkan aku tidak akan lagi memaksa mu Yunna. Tolong pastikan dirimu tetap bahagia dimanapun kau berada"

Yunna kembali mengangguk dan tersenyum kearah Ray...

Wajahnya tersenyum namun sebetulnya hatinya tengah hancur berkeping-keping... bagaimana tidak seseorang yang mengambil semua darinya, seseorang yang pertama kali membuatnya jatuh cinta ternyata tak pernah sedikit pun membalas perasaannya. Dua kali... sudah dia kali Ray mengatakan jika dia lebih memilih mempertahankan Leva di bandingkan dirinya...

Yunna mulai turun dari mobil Ray, dia melangkah kembali masuk kedalam club tanpa menoleh lagi ke belakang... terus melangkah maju dengan air mata yang tak bisa berhenti menetes dari sudut sudut matanya... semua terasa hancur, berkeping-keping tak ada lagi hal indah yang tersisa disana...

Sementara itu dari dalam mobil terlihat Ray yang masih terus memandang kepergian Yunna. Ray tahu semua yang telah dia katakan akan sangat menyakitkan untuknya tapi tidak ada hal lain yang bisa dia katakan selain kejujuran dari hatinya...

Setelah tubuh Yunna benar-benar menghilang dari pandangannya Ray mulai menjalankan mobilnya beranjak pergi meninggalkan halaman club itu...

Di sepanjang jalan Ray merasakan hal yang sangat aneh, entah mengapa hatinya terasa sangat lega seperti tidak ada lagi sesuatu yang mengganjal didalam sana. Dia membuka jendela mobilnya dan membiarkan angin malam yang dingin itu menerpa wajah tampannya.

Ray merasakan ketenangan di dalam hatinya.

-----




GETTING DARKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang