28 .

2.4K 105 33
                                    

Tanpa mengatakan apapun Ray justru langsung memegang pipi Leva dan mulai mencium bibirnya dengan penuh kelembutan.

Sementara itu Leva yang terkejut dengan tindakan Ray langsung membelalakkan matanya. Dia ingin mendorong tubuh Ray tapi Ray justru lebih dulu mendekap tubuh Leva dengan satu tangannya.

Beberapa detik kemudian Ray mulai melepaskan ciumannya. Dia membelai lembut wajah Leva lalu menyelipkan helaian rambut Leva ke belakang telinganya.

"Aku tidak suka melihatmu berada didekat lelaki lain. Tidak bisakah kau diam dan menuruti saja apa yang aku katakan?" Ray menatap mata Leva dalam-dalam.

Leva pun bisa merasakan kehangatan hanya dari tatapan mata yang Ray berikan saat ini, Leva menggelengkan kepalanya pelan "Kemarin kau memintaku seperti itu, tapi apa yang kau lakukan? Kau justru menggila di belakangku?" Leva tersenyum sambil membalas tatapan Ray.

"Kau membahasnya lagi?"

"Aku tidak bisa dengan mudah melupakannya Ray. Bisakah sekarang kamu mengantarkan ku pulang?"

Ray semakin mendekatkan tubuhnya pada Leva, dia membawa tubuh Leva kedalam pelukannya "Aku merindukanmu, dan tolong jangan membahasnya lagi aku sudah sering mengucapkan maaf untuk hal itu"

"Aku ingin istirahat dirumah"

"Tidak hari ini, aku benar-benar merindukanmu Leva tetaplah disini bersamaku malam ini" Ray mencium lembut pucuk kepala Leva.

"Aku tidak ingin melakukannya Ray, jika kamu memaksa ku aku benar-benar tidak akan memaafkan mu"

"Apa aku mengatakan akan mengajakmu berhubungan seks?"

Leva melepaskan tubuhnya dari pelukan Ray dan menatap wajahnya "Lalu memangnya apa lagi yang kau inginkan jika bukan itu?"

Ray mengukir senyuman manis diwajahnya "Tidak ada, aku hanya ingin tidur berdua denganmu"

Mendengar jawaban dari Ray jujur saja Leva sedikit malu. Pipinya mulai memerah dia menelan saliva nya pelan-pelan untuk menetralkan rasa malunya.

Ray mengukir senyum indah diwajahnya, dia tahu Leva sedang malu saat ini. Sebenarnya dugaan Leva tadi memang sangat benar, Ray ingin melakukan hal itu pada Leva tapi melihat respon Leva yang sepertinya sedang tidak baik Ray akhirnya mencoba membohongi nya.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Menyingkirlah aku ingin mandi" Leva berjalan menjauh dari Ray menuju kamar mandi.

"Apa aku boleh ikut? Kau mau mandi berdua denganku?" Ray kembali menggoda Leva.

"Aku akan membunuhmu jika kau mengikuti ku!" Leva sedikit berteriak sambil berlari kearah kamar mandi yang berada didalam kamar itu juga.

-----

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Tadi setelah mereka membersihkan diri mereka memutuskan untuk memesan makanan lalu setelah makan malam berdua mereka pergi tidur.

Saat ini Leva sudah tertidur lelap disamping Ray. Namun tidak dengan Ray, dirinya masih terjaga dan tidak merasa mengantuk sama sekali.

Ada perasaan aneh yang mengganjal di dalam hatinya saat ini. Semenjak menginjakkan kakinya tadi di dalam kamarnya tiba-tiba perasaannya menjadi aneh dan tidak seperti biasanya.

Dirinya yang dari awal memang ingin mengajak Leva berhubungan sex pun akhirnya tidak jadi melakukannya karena perubahan suasana hati yang datang begitu saja padanya.

Ray memandang sejenak wajah Leva yang terlihat sangat damai disampingnya, dia mengelus pelan kepala Leva. Ray menutupi semua bagian tubuh Leva menggunakan selimut lalu dia turun dari tempat tidur.

GETTING DARKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang