GETTING DARKER

25 .

Setelah seharian kemarin menenangkan diri dan berperang dengan semua isi kepalanya pagi hari ini Leva akhirnya memutuskan untuk kembali ke kantornya karna dia yakin pasti sudah banyak dokumen yang menunggu nya disana saat ini.

Leva sudah selesai membersihkan badannya. Namun dia tidak memiliki pakaian gantinya disini jadi Leva memutuskan untuk mengenakan pakaiannya yang kemarin dan menggantinya setelah sampai rumah nanti.

Leva tidak melihat siapapun saat keluar dari kamar. Dia berjalan menuruni tangga dan setelah menuruni beberapa anak tangga Leva bisa melihat ada Steve, Mia dan juga Jeff yang sedang duduk berkumpul diruang tengah dan dia juga melihat ada Yunna dan juga Leon yang ikut duduk disana.

'Leon bersama Yunna lagi, apa mereka ada hubungan' Leva menghentikan langkahnya sambil bertanya-tanya dari dalam hati.

Lamunan Leva terhenti saat dia merasakan ada tangan yang mendarat di pinggang rampingnya. Leva menoleh kesamping dan ternyata itu Ray, dengan tatapan tanpa dosa dia justru tersenyum manis kearah Leva.

"Tidurmu nyenyak?"

"Berkatmu aku tidak bisa tidur semalaman" Leva kembali memandang kearah bawah.

Ray mengikuti kemana arah pandangan Leva "Dia sudah datang, kenapa tidak ada yang memberitahu ku. Ayo turun" Ray semakin mengeratkan tangannya pada pinggang Leva, dia juga sedikit menarik tubuh Leva agar lebih dekat lagi padanya.

Leva sebenarnya ingin kembali lagi kedalam kamar namun Ray lebih dulu menarik tubuhnya. Leva ingin sekali melepaskan nya tapi dia juga tidak ingin membuat keributan dirumah orang pagi ini apa lagi disini juga sedang banyak orang yang berkumpul. Leva memang marah dan kesal namun dia jelas tahu sopan santun dan etika apa yang harus dia lakukan ketika dirumah orang lain.

Semuanya menatap kearah Ray dan Leva yang kini tengah berjalan kearah ruangan tengah.

Yunna menarik nafasnya dalam-dalam, dia mencoba menahan agar tidak ada satupun butiran airmata yang jatuh dari pelupuk matanya. Semua putaran memori didalam kepalanya seolah-olah kembali berputar. Bagaimana Ray pertama kali memperkosa nya dan saat Ray melecehkan nya didalam ruang rapat bahkan sampai didalam kamar mandi, semuanya kembali melintas didalam pikirannya.

Ada rasa sakit yang tak bisa lagi di ungkapkan oleh Yunna. Ketika dia berpikir bahwa Ray akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya namun ternyata dia justru akan menikahi wanita lain yang saat ini tengah berada tepat disampingnya.

Dalam hal ini Yunna tidak ingin sepenuhnya menyalahkan Ray karna dia sadar dirinya juga ikut berperan dalam kekacauan ini, andaikan dia tidak mengiyakan permintaan konyol untuk menuruti semua perintah Ray dan mau tinggal di apartemen nya mungkin hal gila seperti ini tidak akan pernah terjadi.

Kini Ray dan Leva sudah ikut duduk disana. Tepat dihadapan Yunna.

Leva sedikit tersenyum menyapa Leon karna dia adalah salah satu partner bisnis Leva dan sedang melakukan kerjasama dengan perusahaan nya.

Sementara Leon dia masih tidak mengerti kenapa semua wanita yang dia kenali harus berhubungan dengan keluarga Steve, keluarga yang telah menghancurkan kehidupan ibunya.
Tanpa mengetahui bagaimana dulu semua itu bisa terjadi sampai saat ini Leon selalu berpikir Steve adalah dalang dibalik kematian ibunya persis seperti apa yang selalu Dominik katakan padanya.
Kini Leon semakin membenci keluarga ini, belum sempat dia membalas kan semua dendam nya untuk sang ibu sekarang justru wanita yang dia cintai ternyata juga telah diperkosa oleh Ray.

"Kau datang dengannya?" Ray menatap wajah Yunna yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Apa seperti itu caramu menyapanya?" Leon tersenyum getir kearah Ray.