Elara 7 : ••• Hari Terakhir •••

702 36 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca >3

Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.

🏵️🏵️🏵️

Hari Rabu, hari terakhir kegiatan MPLS. Di hari ini akan dipersembahkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMANKAR. Semua murid duduk rapi berjejer di lapangan basket. Melihat para penampil yang akan menunjukkan kegiatan ekstrakurikulernya.

Perkenalan ekstrakurikuler pertama dibuka dengan Futsal. Yang sudah siap sedia, memperlihatkan kehebatannya.

"Lihat disana."

"Ada apa?"

"Ada jodoh gue."

"Lihat apaan sih?" gumam Ara, menatap para siswi dengan heran. Karena terus berteriak, melihat siswa-siswi yang berkumpul di lapangan.

"Gila! Ganteng banget anjirr!"

Ara mengikuti pandangan para siswi tersebut. Tatapan membeku, kedua mata melebar, melihat seseorang yang ia kenali sedang berdiri.

Eh?

El, dia ada di pinggir lapangan. Dia terlihat keren dengan bola basket di tangannya. Begitu juga jersey yang begitu cocok melekat ditubuhnya.

 Begitu juga jersey yang begitu cocok melekat ditubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng, indah dan keren. Pokoknya El terlihat mempesona hari ini. Pesona dalamnya juga ikut keluar, membuat Ara tambah suka.

Ara terus melihat El, seakan hanya El yang berdiri di sana. "Gue ke depan," kata Ara pada Meka dan Nabila yang hanya dibalas anggukan dari keduanya.

Ara segera turun dari kursi atas dan duduk di kursi paling depan. Agar bisa melihat El dengan jelas.

"Di sini ada orangnya nga?" tanya Ara pada salah satu siswi.

"Engga. Duduk aja."

Ara tersenyum kemudian duduk di kursi tersebut. "Makasih."

"Kak, ini boleh divideo?" tanya seorang siswi pada kakak kelas Osis yang berdiri.

"Boleh," jawab kakak kelas itu menyetujui.

Boleh divideo?

Ara segera mengambil ponselnya, membuka kamera. Memfokuskan kameranya hanya pada El. Ara tersenyum salting dengan pipi merona, melihat El yang begitu keren.

Meskipun bukan hanya Ara saja yang merekam, namun Ara senang. Ia bisa jadi salah satu diantara beribu.

"Ganteng, tapi nyebelin. Suka tebar pesona," gumam Ara memperhatikan El yang diam.

Sebenarnya El hanya diam, namun pesonanya terlalu memikat. Membuat siswi-siswi terpikat padanya. Dan Ara cemburu melihat siswi lain yang terpikat pada El.

ELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang