Budayakan vote dulu sebelum membaca >3
Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.
🏵️🏵️🏵️
Seorang lelaki dengan mata redup berwajah dingin tersebut mendongak, menatap indahnya langit. Dengan mengenakan kaos oblong dan celana pendek, ia berdiri di balkon untuk menikmati salah satu kebesaran Tuhan. Malam ini, beribu bintang bertebaran, memeriahkan gemerlap malam.
Akhirnya semua berakhir dengan kesalahpahaman. Lo bodoh, bisa ketipu sama cewek kayak dia
Pikiran El kembali teringat dengan perkataan memaksa Tio. Gadis berjilbab dengan senyum manisnya tersebut kembali masuk dalam otak El.
"Gue nga tau lo menghindar dari gue karena apa. Gue cuma pecundang yang berakhir menyesal," gumam El.
Dulu El selalu berpikir, lebih baik menyesal sebelum melakukan sesuatu. Namun ternyata salah, lebih baik menyesal setelah mencoba, daripada menyesal sebelum melakukan.
Semenjak gadis berjilbab tersebut tidak mengejarnya lagi, El merasa kesepian karena tidak ada yang mengganggu hidupnya. Ia ingin diganggu kembali, ingin ditatap penuh kagum dengan mata cantik itu kembali, ia ingin didekat gadis berjilbab tersebut lagi.
"Gue kangen sama lo. Gue kangen sama sikap lo yang bikin gue tersenyum. Gue mau lo ngejar gue lagi," monolog El yang masih setia menatap langit. Berbicara sendiri, merupakan cara terampuh untuk melampiaskan kekesalannya.
Angin malam berhembus masuk ke tubuh El. Karena tidak tahan dengan malam yang semakin dingin, El masuk ke dalam kamar.
Tidak terasa ujian sekolah akan menyambut kelas XII dalam beberapa minggu. Ujian terakhir yang akan menjadi penentu kelulusan. Mereka akan lulus dari sekolah dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan banyak yang memilih bekerja.
Sebelum tidur, El mengambil ponselnya, memastikan tidak ada pesan masuk. Isengnya, El memilih membuka galeri, melihat gambar wajah gadis berjilbab tersebut yang lagi tertawa. Senyum El terbit, terhipnotis dengan senyum gadis berjilbab tersebut. Dulu El iseng, tidak sengaja memfoto Ara yang lagi tertawa dengan sahabatnya. Namun melihat hasil gambar yang bagus, El menyimpannya.
Gadis yang sedari tadi ditatap fotonya sama El sudah tertidur pulas. Ia sudah menjumpai mimpi indahnya dengan orang yang disukainya.
"Kak El." Ara mengigau sembari tersenyum.
"Gue suka sama lo. Semakin gue jauh, semakin gue jatuh cinta. Semakin gue menghindar, semakin gue ingin mendekat. Lo jahat, udah bikin gue jatuh-sejatuhnya." Pesona El benar-benar seperti Virus, menghantui Ara hingga membuatnya mengigau dalam tidur.
🏵️🏵️🏵️
Alarm yang disetel di ponsel berbunyi, membuat Ara terbangun paksa dari tidurnya. Ia meraba ponselnya lalu mematikan alarm, melihat angka lima yang waktunya solat subuh. Matanya kembali tertutup lalu dikucek, mengumpulkan kesadarannya yang belum penuh.
Sesudah benar-benar sadar, Ara berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu melaksanakan solat.
Selesai solat, dengan posisi masih terduduk, Ara mengangkat kedua tangannya. "Ya Allah, ampunilah dosa hamba dan keluarga hamba. Hamba percaya dengan El yang nga mungkin menghamili Serah. Berikanlah hamba bukti ya Allah. Maaf, hambamu ini hanya manusia biasa yang mencintai salah satu ciptaanmu."
Ara kembali merapikan mukenah dan sajadah yang dipakainya. Sesudah merapikan tempat tidur, ia berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap menuju sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELARA
Teen Fiction[ USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] DILARANG PLAGIAT!!⚠️⚠️ ----------------------------------------------------------------- Rara Adhisti Wijaya, panggil saja Ara. Gadis berjilbab yang ceria dan murah senyum yang langsung suka pada El Denandra ketik...