E P I L O G

1.3K 37 8
                                    


🏵️🏵️🏵️

Hari ini, hari di mana Ara akan pergi ke pantai dengan orang kesayangannya. Ia telah bersiap-siap sedari tadi, membawa banyak cemilan dan minuman untuk nanti. Ara juga bawa pakaian ganti, mana tahu Ara main air terus pakaiannya basah, jadi untuk berjaga-jaga saja.

"Sayang!! El udah datang," seru Elisa, membuka pintu dan melihat El dengan pakaian santai yang terkesan keren.

"Ayo masuk." Elisa mempersilahkan dan El mengangguk. Sebelum itu, El menyalim tangan Elisa terlebih dahulu baru memasuki rumah.

Ketika El memasuki rumah, tatapannya langsung tertuju pada gadisnya yang berada di dapur. Sibuk. El pun menghampiri tanpa sepengetahuan, kemudian berdiri di belakang Ara sembari memperhatikan apa yang sedang gadis itu lakukan.

"HAAAA!!" Ara terpekik kaget, ketika membalikkan badan langsung melihat wajah El yang begitu dekat dengannya. Ia memegangi posisi jantungnya yang hampir copot dan berdetak tidak normal. Setelahnya Ara menghela nafas berat lalu menatap lelaki yang ada didepannya dengan kesal.

"Kak El! Bikin kaget aja!" Ara pun berjalan membawa barang-barangnya ke depan rumah, untuk dimasukkan di mobil El.

"Maaf." El mengikuti Ara, seperti anak kucing yang mengikuti induknya.

"Jangan ngikutin!!" Ara menjadi kesal karena tingkah El. Ia juga masih marah gara-gara terkejut tadi.

"Masukin!" Ara memberikan tasnya pada El yang dibalas tatapan datar oleh El. El sama sekali tidak mengambil tas yang diberikan Ara.

"Kak, ini taruh di mobil dulu." Tangan Ara sudah pegal karena terus tergantung di udara dengan memegang beban yang berat.

El tidak menjawab, malah nyelonong pergi melewati Ara begitu saja. Ia merajuk, berniat berjalan menghampiri Elisa yang sedang duduk di teras rumah. Elisa sedari tadi memperhatikan mereka berdua, diam-diam ia tertawa geli melihatnya.

"Mama!!" Ara mendekati mamanya, ingin mengadu pada Elisa.

"Kenapa sayang?"

"Itu tuh. Kak El."

"Emang kenapa?"

"Jahat! Dia jahat!"

"Anak Mama lucu," ujar Elisa, tidak ingin membela putrinya. Ternyata, putrinya begitu manja setelah mempunyai pacar.

"Mama!!"

"Sini." El langsung mengambil tas Ara kemudian berjalan menuju bagasi mobilnya lalu meletakkan barang-barang tersebut dengan rapi. Sesudah memasukkan semua barang-barang yang diperlukan, El pun berjalan menghampiri Ara yang masih setia pada mamanya dengan bibir yang maju satu centi, terlihat lucu.

"Jadi ke pantai?" tanya El lembut, sembari berjongkok di depan gadisnya, mengaku bersalah.

Ara mengangguk.

"Tante, El berangkat ya." El menyalim tangan Elisa sekalian berpamitan. "Mama, aku berangkat ya." Ara mencium punggung tangan mamanya.

"Hati-hati ya El. Mama titip Ara untuk dijaga, jangan buat dia merajuk lagi." Elisa menatap El lembut lalu tertawa pelan.

"Pasti Tante," balas El. Ia pun berjalan menuju mobil dengan menggenggam tangan Ara lembut. Senyum El benar-benar terbit karena melihat kelucuan gadisnya.

🏵️🏵️🏵️

Suasana pantai langsung menyapa kedua pasangan tersebut dengan begitu menakjubkan. Cuaca hari ini juga mendukung mereka, tidak terlalu panas. Semburan ombak terdengar menyapa telinga Ara, membuatnya sangat senang melihat pemandangan di depannya. Ia sangat rindu suasana pantai, suara ombak dan air pantai.

ELARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang