Budayakan vote dulu sebelum membaca >3
Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.
🏵️🏵️🏵️
"Gue salah dong, udah belain yang salah," lanjut Ara sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Ya emang lo salah!" Tio menatap Ara. "Salah paham," lanjut Tio dengan tersenyum melihat wajah Ara yang lucu.
"Kok kalian nga cerita sih?" tanya Nabila dan Meka yang menatap Ara tajam. Mereka berdua seperti orang bodoh karena tidak tahu apa yang sebenarnya.
"Udahlah, yang penting semua masalah udah tuntas," ujar Nara.
Nara menghampiri Ara lalu berhenti tepat di depan Ara. Ia mengambil tangan Ara untuk diajaknya berjalan menuju El.
"Kak?" Ara menatap tangannya kemudian Nara dengan bingung. Apa Ara akan dibully sama Nara karena kesalahannya?
"Kalian urus masalah kalian."
El dan Ara bertatapan sebentar lalu menatap Nara. Ara mengangguk, setuju untuk menyelesaikan urusannya dengan El.
"Mmm... maaf, udah nuduh lo yang nga baik. Maaf, gue minta maaf."
El tersenyum tipis lalu mengelus puncak Ara sebentar, membuat Ara langsung mendongak kemudian mundur beberapa langkah.
"Kenapa?" Apa El ada salah dengan gadis berjilbab tersebut, karena respon gadis tersebut membuatnya heran.
"Nanti kak Nara marah." Ara tidak enak melihat sikap manis El padanya, padahal ada Nara di sebelahnya.
"Kenapa gue harus marah?" tanya Nara menghampiri Ara yang sedari tadi menunduk. Ia memegang pundak Ara, membuat keduanya berhadapan.
"Kan kalian pacaran."
Setelah terdiam lima detik, suara tawa pecah dari inti Lufiax, menertawai pernyataan Ara yang begitu polos.
"Kok ketawa?"
Tawa Nara harus terhenti karena tidak tega melihat Ara yang kesal. "Gue sama El nga pacaran. Gue sama dia, cukup jadi sahabat."
"Berarti... gue salah paham lagi dong?" Ara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari tertawa sendu, malu sendiri.
"Maaf, gue salah paham lagi sama lo." Kali ini Ara sudah berani menatap manik mata El. Sedangkan Nara mundur, memberi akses keduanya.
El maju selangkah, semakin mengikis jarak keduanya. "Lo ngejauhin gue cuma karena ini?" Ara mengangguk lemah dan El diam-diam tersenyum.
"Masih suka, sama gue?"
Ara bimbang, antara iya dan tidak. Ia diam beberapa saat lalu menggeleng. El yang melihat gelengan kepala, merasa sedih. "Nga tau," jawab Ara.
"HALAH! Ara masih suka sama kak El kok, banyak kami buktinya!" sahut Nabila berseru yang langsung dihadiahi tatapan kesal dari Ara.
"Maaf, Ra!" Nabila menutup mulutnya, menatap Ara dengan senyum menggoda.
"Benar?"
"Nga tau," jawab Ara mengalihkan pandanganya karena malu jika harus mengakui perasaannya.
"Nga ada urusan lagi kan El? Sekarang gue yang mau bicara sama Ara." Nara menggeser posisi El dengan sekali dorongan.
Semuanya tertawa melihat wajah El yang terlihat jelek. Untungnya El tidak menabrak meja karena dorongan Nara yang bertenaga.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELARA
Teen Fiction[ USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] DILARANG PLAGIAT!!⚠️⚠️ ----------------------------------------------------------------- Rara Adhisti Wijaya, panggil saja Ara. Gadis berjilbab yang ceria dan murah senyum yang langsung suka pada El Denandra ketik...