Budayakan vote dulu sebelum membaca >3
Haii!! Ini cerita pertama aku. Mungkin kalo masih banyak yang kurang dimaklumin aja karena baru pertama hehehe.
🏵️🏵️🏵️
Sepuluh menit sudah berlalu tapi Ara masih setia menunggu kehadiran abangnya. Bosan dan benar-benar bosan. Tidak enak sekali, jika menunggu jemputan hanya sendirian. Mencoba menghilangkan dengan menendang-nendang batu, bernyanyi-nyanyi tidak jelas agar tidak terlalu bosan. Namun tetap sama, kembali bosan setelahnya.
"Lama banget sih!" gerutu Ara geram. Ara bangkit dari duduknya, mondar-mandir tidak jelas. Bingung harus ngapain. Jika abangnya datang, akan Ara pastikan Brian mendapatkan omelannya.
Jalanan mulai sepi, hanya suara angin berhembus yang terdengar. Langit yang tadinya biru, perlahan-lahan berwarna hitam keabu-abuan, menandakan akan hujan.
Suara notifikasi ponselnya mengalihkan tatapan gadis berjilbab itu. Dengan cepat Ara mengambil ponselnya dari dalam tas lalu membuka pesan dari abangnya.
-----------------------------------------------------------
Brian
Gue ga bisa jemput
Sorry-----------------------------------------------------------
Ara tidak berniat membalasnya. Sudah lama menunggu, malah diberi harapan palsu oleh abangnya. Sungguh menyakitkan. Tidak tahu apa, Ara sendirian di sini seperti orang gila. Abangnya jahat sekali, tidak memberi kabar sedari tadi.
Ara melihat jalanan dengan wajah yang sudah lelah. Tidak ada sama sekali kendaraan umum yang lewat. Dan itu membuat Ara khawatir, takut Mama di rumah menunggunya.
Tik! Tik! Tik!
Rintik hujan mulai terdengar jelas di halte yang sunyi ini. Tidak tahu harus berbuat apa, jadinya Ara mengirimkan pesan pada Farel.
-----------------------------------------------------------
Kak Farel
Kak bisa jemput gue nga
-----------------------------------------------------------
Tidak lama menunggu, suara pesan masuk langsung terdengar. Dengan cepat Ara langsung memeriksanya.
-----------------------------------------------------------
Kak Farel
Gue ga bisa lagi nemenin bunda
Oh yaudah
-----------------------------------------------------------
Ara menghela nafas panjang, bingung memikirkan nasibnya untuk pulang. Ia harus naik apa agar sampai di rumah dalam keadaan hujan yang turun begitu deras.
Mau pulang aja seribet ini, apalagi kalau ngejar lo, El
Diderasnya suara hujan, Ara mendengar suara motor yang melaju mendekatinya dengan pemilik motor tersebut yang sudah basah. Motor tersebut berhenti tepat di depan gadis berjilbab itu. Ara menatap motor di depannya dengan teliti, sama sekali tidak mengenali pemilik dari motor di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELARA
أدب المراهقين[ USAHAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] DILARANG PLAGIAT!!⚠️⚠️ ----------------------------------------------------------------- Rara Adhisti Wijaya, panggil saja Ara. Gadis berjilbab yang ceria dan murah senyum yang langsung suka pada El Denandra ketik...