Duk.... Duk.... Duk.....
"Ni-ki, jalannya pelan-pelan bisa gak? Jangan serampangan gitu nanti kamu jatoh!"
Abai dengan peringatan ibunya. Ni-ki, cewek dengan tubuh tinggi semampai dan penampilan yang masih semerawut tetap berjalan dengan terburu menuruni anak tangga.
Sana hanya bisa menghela nafasnya ketika melihat putri bungsunya datang ke ruang makan dengan penampilan acak-acakan.
Seragam sekolah yang belum terkancing semua dan dasi yang dibawa belum dipasang. Untung saja Ni-ki memakai kaos hitam polos lengan pendek didalam seragamnya, jika tidak kan bisa bahaya tubuh putrinya jadi konsumsi publik.
Rambut pendeknya bahkan masih mencuat belum sempat disisir dengan dua utas pita merah putih yang terkalung di leher.
Sampai di ruang makan, Ni-ki langsung meminum segelas susu yang sudah disediakan Sana. "Ni-ki, mama bilang pelan-pelan. Kenapa sih jadi anak cewek gak ada kalem-kalemnya banget."
Tak!
Ni-ki meletakkan kembali gelas yang telah tandas isinya. "Ni-ki udah hampir telat hari pertama MOS ma! Harus buru-buru."
Hari ini emang hari pertama Ni-ki MOS, Sana rasanya masih gak nyangka kalo anak bungsunya udah mau masuk SMA.
Padahal kayaknya baru kemaren itu anak masih maen layangan bareng pasukan bokem komplek dilapangan sekarang kok udah gede aja ini anak gadisnya.
Baru Ni-ki akan mengelap bibirnya yang terdapat noda susu dengan lengan seragamnya. Sana lebih dulu menahannya.
Wanita cantik itu mengelap bibir anaknya dengan saputangan, "Salah sendiri susah dibangunin. Jadi, telatkan."
"Bukan salah Ni-ki! Salahin abang sama Sunoo yang ngajak Ni-ki mabar sampe subuh."
Sana rasanya pengen banget noyor jidat mulus Ni-ki kalo gak inget anak itik ini adalah putri kesayangannya.
"Pake 'kak' inget Sunoo itu lebih tua dari kamu. Dan gak usah nyalahin orang lain, udah tau kamu susah bangun pagi malah mau-maunya di ajak begadang."
"Masih pagi udah ribut aja." Interupsi seorang cowok yang baru saja datang ke ruang makan dan langsung nyomot selembar roti tawar yang ada di atas meja sambil garuk-garuk perutnya.
Dia Kei, abangnya Ni-ki, mereka cuma beda 6 tahun. Kei datang niatnya mau sarapan eh malah di suguhi pemandangan Sana yang lagi ngomelin Ni-ki.
"Bang, anterin gue ke sekolah buru!" Ni-ki langsung narik tangan Kei, ngegeret kakak kaya lagi narik kambing.
"Heh bocah gue laper mau sarapan maen tarik aja lo!"
"Sarapannya nanti aja. Anterin gue dulu keburu telat MOS gue!"
"Seenggaknya biarin gue pake celana sama ambil jaket dulu elah." Ucap Kei. Pasalnya sekarang dia cuma pake kaos singlet sama koloran kuning gambar Spongebob. Style yang sangat gembel.
Tapi Ni-ki gak peduli dan terus narik abangnya keluar rumah.
Sana tersenyum kecut melihat kelakuan Ni-ki dan Kei. Punya anak dua gak ada yang beres, batinnya miris.
🌻🌻🌻
"Oy betina jantan. Udah siang baru mau berangkat lo?" Ni-ki noleh saat mendengar suara jahanam tetangganya.
Pas noleh Ni-ki bisa liat cowok berpipi sedikit chubby dengan tampang ngeselin.
"Wih kece juga lo nyamar jadi cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks for loving me
FanfictionTentang cewek bernama Ni-ki yang gak sengaja membuat enam cowok ganteng jatuh dalam pesonanya. Ni-ki gs // Ni-ki centric // Ni-ki × all member enhypen. Cw // Ini lapak Ni-ki gs, kalo gak suka gak usah baca. Gue bikin ini cuma buat muasin imajinasi g...