Chapter 15 : Kritikan

402 52 14
                                    

Happy reading
Warn : banyak typo bertebaran
************************************


Jam setengah dua siang, acara MPLS hari kedua selesai, sekarang semua peserta didik baru lagi baris di lapangan buat upacara penutupan kegiatan hari kedua.

Setelah guru yang bertugas ngasih amanat selesai, kini giliran Heeseung yang maju ke depan ngasih penutupan.

"Gimana? Udah pada kenal sama kakak-kakak OSIS dan guru setelah kalian mintain tanda tangan mereka?" Tanya Heeseung yang berbasa-basi dulu sebelum menutup upacara.

"Udah kak," Jawab para peserta MPLS serentak.

"Terus menurut kalian kakak-kakak OSIS SMA Belift itu kaya gimana? Siapa yang mau ke depan dan ngasih pendapat setelah kalian kenalan dan minta tanda tangan mereka?"

Hening, gak ada yang jawab ataupun angkat tangan buat maju ke depan.

Heeseung senyum tipis melihat reaksi semua peserta MPLS yang pada diem malu-malu kucing garong enggan untuk maju, udah menduga kalo ujungnya dia yang harus capcipcup milih salah satu peserta buat ke depan.

Berhubung Heeseung ogah pusing jadi dia mau numbalin yang menurutnya eyecatching aja, kebetulan anaknya baris dibarisan paling depan.

Lumayan 'kan sekalian modus.

"Yang berdiri dibarisan depan dan rambutnya diikat dua, bisa maju ke depan?" Tanya Heeseung sambil natap orang yang dimaksud.

Sementara itu, oknum yang dimaksud Heeseung, celingak-celinguk liat kanan kiri nyari siapa yang dimaksud sama Heeseung padahal jelas-jelas Heeseung natap ke arahnya.

"Ngapain noleh kanan-kiri dek? Emang mau nyebrang?" Pertanyaan Heeseung itu sontak membuat yang lain tertawa.

"Eh? Saya kak?" Tanya Ni-ki sedikit kaget nunjuk dirinya sendiri, kirain 'kan bukan dia makanya dia mastiin. Soalnya cewek yang rambutnya diikat dua plus baris paling depan bukan cuma dia.

Heeseung ngangguk, "Iya, kamu."

Akhirnya mau gak mau Ni-ki maju ke depan, agak gugup sebenernya tapi yaudahlah ya stay cool aja.

Disisi lain lapangan, dari barisan anggota OSIS ada kumpulan cewek-cewek cantik yang lagi mesem-mesem saat Heeseung dengan sengaja nyuruh Ni-ki buat maju ke depan.

"Gue yakin, si ketos tuh aslinya lagi modus bukan asal milih." Ucap Yeji pelan sambil mengerling ke arah Ryujin dan Karina.

Kedua cewek itu terkekeh kecil sebagai balasan. Sumpah deh, setelah mendengar cerita dari Yeji yang gak sengaja mergokin Heeseung yang blushing plus salting cuma gara-gara ngomong sama dua orang cewek peserta MPLS bikin mereka mekik gemes.

Gimana enggak, Heeseung tuh meski ramah dan murah senyum aslinya cowok itu adalah ketua OSIS yang ditaktor dan perfeksionis, mana ketegasannya nyerempet galak lagi kalo udah masuk mode ketua OSIS.

Bikin semua orang segan sama Heeseung walau dikeseharian cowok itu sangat ramah. Tapi diliat dari sifat aslinya Heeseung termasuk orang yang untouchable macam orang muslim kalo abis wudhu.

Sangat sulit untuk didekati apalagi dimiliki.

Terlebih selama ini Heeseung jarang menunjukkan ketertarikan sama cewek padahal yang suka sama cowok itu banyak. Jadi, gak heran saat melihat wajah blushing Heeseung dan bahkan cowok itu sampai terlihat salah tingkah membuat Yeji berasumsi jika Heeseung menyukai salah satu dari dua cewek yang akan jadi adik kelas mereka. Ni-ki dan Eunchae.

"Kalo kata gue, fix crush Heeseung yang rambutnya sebahu." Ucap Karina yang juga dengan suara pelan, entah kenapa feeling dia kuat soal yang dia pikirin, ngomong-ngomong cewek itu udah off dari tugasnya sebagai mc kegiatan jadi dia baris sama OSIS yang lain.

Thanks for loving meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang