part 1

54.2K 2.3K 28
                                    

                      🌈Happy Reading🌈

Diatas ayunan masih terduduk seorang gadis cantik dengan secangkir teh melati ditangannya.
Sesekali ia menghirup pelan aroma khas teh tersebut seraya menutup mata.

"Jadi apa yang akan kau lakukan nona?"

Suara itu sedikit mengusik ketenangannya namun tak ayal membuat ia membuka mata dan memalingkan pandangan pada seorang pria muda yang duduk disampingnya.

Netra sebiru samudra bak berlian itu menatap dalam dirinya yang sama sekali tidak terusik. Ia bahkan menanggapinya dengan kekehan kecil.

"Kau tahu setelah aku masuk kedalam tubuh ini, aku sama sekali tidak ingin memikirkan apapun pada awalnya...-"

Gadis itu terdiam sesaat sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

"Namun sepertinya aku harus ikut masuk kedalam alur cerita bodoh ini, dan merubah ending cerita agar tidak lagi memuakkan. Yang membuatku bersumpah serapah diduniaku dan bernasib masuk kedalam sini dengan tokoh figuran yang sama sekali tidak pernah memunculkan batang hidungnya sedikitpun."

Ucapan itu sedikit mengandung kekesalan yang mendalam dan seakan ingin mengutuk siapapun yang membuatnya seperti ini.

"Apa kau yakin nona? Jujur saja aku masih sedikit meragukan ucapanmu itu, namun entah mengapa melihat keyakinan dimatamu membuatku ikut percaya."

Pernyataan pria disampingnya memang benar, kejadian beberapa bulan yang lalu dimana tubuh ini tidak sengaja tenggelam dikolam renang cukup membuat heran seluruh penghuni mansion mewah ini.

Nona mereka adalah orang yang murah senyum, ia ramah kepada siapapun namun bisa bersikap dengan tegas juga hingga orang-orang disekitar segan dan sangat menghormatinya.

Namun kejadian tenggelamnya nona mereka di kolam renang membuat semua sikap murah senyum dan ramah itu seakan sirna. Tergantikan dengan sikap dingin serta acuh tak acuh.

Tapi mereka tidak terlalu memusingkannya karena nona masih sangat baik kepada mereka bahkan tidak segan untuk menolong bila mereka mendapat kesulitan.

"Ernest apa kau akan mengkhianatiku?"

Pertanyaan itu membuat pria muda disampingnya membelalakkan mata sesaat sebelum menatap tenang gadis yang senantiasa meminum teh dengan anggunnya.

"Tidak akan pernah nona Laura. Anda sudah memberiku kehidupan yang layak, sudah membantuku keluar dari keterpurukkanku. Aku dan adikku sangat berterimakasih kepada anda nona."

Laura hanya mengangguk dan mempersilahkan pemuda itu untuk melanjutkan acara minum teh mereka.

Kedua sosok tersebut hanya diam terduduk diatas ayunan yang mengayun pelan.
Balkon mansion tersebut menampakkan pemandangan yang sangat indah dengan cuacanya yang tidak terlalu panas diiringi semilir angin memainkan anak-anak rambut mereka.

Para maid serta pengawal di mansion tersebut sangat menikmati pemandangan sosok majikan mereka dengan pengawal pribadinya.
Bagai sebuah lukisan hidup pikir mereka.

Apa jadinya jika mereka tahu bahwa gadis cantik itu bukanlah majikan mereka yang sesungguhnya?mungkin mereka tidak akan percaya namun itulah faktanya dan hanya Ernest yang mengetahui hal tersebut.

*Flashback*
Beberapa bulan sebelumnya.

Disebuah rumah sederhana terdapat seorang gadis cantik bernama Laura Inggrid. Jika ada orang yang melihatnya saat ini mungkin ia akan dianggap gila karena sibuk bersumpah serapah dan mencaci novel yang ia lemparkan ke sudut kamarnya.

"Setan emang si Lorenzo itu buta matanya lebih milih si menye-menye daripada Raquella yang tangguh dan punya pendirian. Ya walaupun agak bego sih ngejar-ngejar terus si bangke sampe akhirnya mati ditembak antagonis, dahlah cape gue rasanya."

Laurencia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang