PKES : Chapter - VII .The Knight visits

662 96 61
                                    

Enjoy The Whole Story

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.

• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 VII 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 : of Pajajaran Knights• ES
: The Knight visits
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔

Gapura utama ( Utara ), Kerajaan Pajajaran

Raden Kian Santang kini berdiri di tengah gapura utama Kerajaan yang
terletak di sebelah Utara Kerajaan, Raden Kian Santang yang sedang menikmati semilir angin di sana di kagetkan dengan suara haturan sembah dari sosok abdi setia yang adalah Senopati Sancang Lodaya.

"Sampurasun, Raden, Mengapa dirimu ada disini?"tanya sang Senopati yang begitu setia pada kerajaan, yang masih setia menghaturkan hormat pada pilar utama kekuatan Pajajaran seperti Raden Kian Santang.

Senopati Sancang Lodaya adalah Raka seperguruan dari Prabu Siliwangi , yang kini mengabdi kepada Kerajaan Pajajaran.

"Bangunlah Paman Sancang Lodaya, kita sama sama manusia tidak perlu seperti ini,"ujar Raden Kian Santang yang memutar badannya untuk menghadap ke Senopati Pajajaran tersebut.

Sancang Lodaya menyukai sikap Raden Kian Santang sejak mereka bertemu, ia sudah menganggap Raden Kian Santang sebagai putranya sendiri.

"Jika Paman Sancang, bertanya mengapa diriku berada di sini? Diriku hanya sedang menunggu kedua. saudara ku untuk pergi ke pedesaan untuk melihat kondisi rakyat Pajajaran," ujar Raden Kian Santang yang menjawab pertanyaan milik Senopati Sancang Lodaya tadi.

"Dirimu memiliki sifat pemimpin kerajaan yang Arif dan bijaksana, apakah Raden tidak berniat menjadi putra mahkota?"tanya Sancang Lodaya di akhir, Raden Kian Santang hanya menggeleng. ia tak ingin mengulang kembali kejadian masa lalu yang mengakibat perang saudara antara dirinya sendiri dan saudara satu ayah nya yang lain.

Senopati Sancang Lodaya sangat paham, dengan gelengan kepala milik Raden Kian Santang. pasti putra dari Rayi seperguruan nya ini tidak ingin membuat sesuatu hal yang membuat Pajajaran harus merasakan kembali perang saudara antara sesama keturunan Prabu Siliwangi.

tanpa mereka sadari, ternyata Raden Surawisesa dan Abikara telah mendengar percakapan mereka.

"Raka Kian Santang," panggil Raden Surawisesa yang berada di belakang Raden Kian Santang.

"Iya, Rayi," sahut Raden Kian Santang pelan, Senopati Sancang Lodaya pamit pergi dari sana meninggalkan para putra Rayi seperguruan nya itu.

"Rayi, kenapa kau tidak berniat untuk menjadi putra mahkota?"tanya Raden Abikara pelan, Raden Kian Santang langsung berbalik ke arah kedua saudaranya itu.

"Seharusnya raka sudah tahu alasan kenapa diriku tak ingin menjadi pewaris tahta. lagi pula rayi Surawisesa serta yang lain lebih pantas daripadaku." kedua terdiam mendengar kalimat yang begitu tegas dari sosok saudara tercinta mereka.

"Sudah lebih baik kita segara berangkat untuk melihat kondisi rakyat Pajajaran," ujar Raden Kian Santang pelan, yang berjalan lebih dulu. yang diikuti oleh kedua saudaranya.

Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang