PKES: Chapter - XI. Inheritance from ancestral Knights

715 105 56
                                    

Enjoy The Whole Story

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.

• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 XI 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 of Pajajaran Knights• ES
:Inheritance from ancestral Knights
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔

Sang Prabu kini sedang berjalan kearah wisma putra tercintanya, ia ingin melihat kondisi Raden Kian Santang saat mengetahui jika putra bungsunya itu akan mewarisi hal yang mampu dirinya dalam bahaya.

Di tengah perjalanan ke wisma putra bungsunya, Prabu Siliwangi bertemu dengan putra nya yang lain.

"Sampurasun, Ayahanda Prabu," sapa salah seorang putra Prabu Siliwangi yang tak lain adalah putra keduanya dari Ratu Ambet Kasih, itu adalah Raden Banyak Catra.

"Rampes, putraku," balas Prabu Siliwangi yang tak melirik kearah Putra dan tetap berjalan tergesa gesa ke wisma Raden Kian Santang.

Putra-putranya yang melihat langkah tergesa gesa milik sang Prabu menjadi khawatir.

"Kenapa Ayahanda Prabu terlihat begitu tergesa gesa ke wisma Rayi Kian Santang?"tanya Raden Gagak Ngampar yang berada disamping Raden Layang Kusama.

"Sebaiknya kita menyusul Ayahanda Prabu,"ujar Raden Walangsungsang yang mendadak khawatir pada kondisi Rayi bungsunya.

Kembali ke Wisma Ksatria, bilik Wisma Raden Kian Santang.

baru beberapa waktu lalu Raden Kian Santang merasakan dada sakit, sekarang dirinya kembali merasakan hal itu kembali.

"Putraku Kian Santang, jangan cengkram dada mu seperti itu! itu bisa melukaimu nanti," ujar Ratu Subang Larang yang sudah berada di pelukan Ratu kentring manik, ibunda mana tidak tersiksa melihat kondisi putra yang sedang sakit seperti itu.

Raden Kian Santang sekarang mencengkram erat dada nya, Nafasnya tersengal-sengal keringat dingin membanjiri tubuh nya seperti air bah yang begitu deras.

"Y-Yunda dada ku sakit, hah , hah.. "untaian kalimat itu membuat sang Yunda menangis keras.

"Hiks, Bertahanlah Rayi, Yunda tak kuat melihat mu seperti ini. sebenarnya apa yang terjadi sekarang?!"teriak Nyimas Rara Santang yang diiringi air mata yang terus mengalir.

Beberapa saat kemudian, Prabu Siliwangi datang dengan di ikuti oleh semua putranya yang lain.

Mereka kaget melihat kondisi saudara dan putra tercintanya yang sedang
mencengkram erat dadanya, Prabu Siliwangi langsung menghampiri putranya itu.

Prabu Siliwangi langsung mengusap kepala Raden Kian Santang, ia tahu jika ini adalah akibat warisan dari Kakeknya dan Ayahandanya yang adalah leluhur Raden Kian Santang.

"Dengarkan Ayahanda, Putraku, ayahanda tahu ini termasuk takdir yang berat untuk dirimu jalani," ujar Prabu Siliwangi yang meneteskan airmata nya , bagaimanapun ia adalah juga seorang ayah yang sangat menyayangi anak anaknya.

Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang