♔Enjoy The Whole Story•
𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 dan spam koment, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 XXVIII 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 of Pajajaran Knights• ES
: The knight's strange request
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔Raden Kian Santang ( pov End )
Sore harinya, Kerajaan Pajajaran.
Masih di hari di yang sama, Raden Kian Santang masi memikirkan kejadian ia menepis tangan milik Yunda tersayangnya itu.
"Maaf, Yunda ini pasti berat untuk mu. aku juga tidak ingin menjauh dari kalian. tapi bagaimana pun kondisiku saat ini bisa membahayakan nyawa kalian bahkan rakyat Pajajaran,"lirih Raden Kian Santang seorang diri di biliknya.
"Mungkin ini akan meminimalisir mereka semua terluka akibat diriku," ujar Raden Kian Santang yang langsung menotok seluruh hawa murni miliknya.
dari dalam tubuh Raden Kian Santang, raga amarah dan hawa nafsu milik Raden Kian Santang meruntuki kebodohan raga baik atau raga asli mereka itu.
“„lihat itu, dirinya bodoh atau tidak punya pikiran. Mengapa ia malah mengunci seluruh hawa murninya." ujar raga hawa nafsu Raden Kian Santang yang menatap tindakan bodoh raga asli Raden Kian Santang.
"„Ck , kalau bukan karena rencana agar ia mampu menguasai sifat kita dan bersikap tegas pada musuhnya. kita tidak melakukan hal ini, yang membuat ia melakukan tindakan bodoh seperti itu."sahutan itu berasal dari Raga Amarah yang bangkit dari duduknya.
Sedangkan Raden Kian Santang mereka sudah menyelesaikan mengunci seluruh hawa murni. miliknya
Tok! tok!
"‹Mohon maaf, Gusti Raden. Gusti Prabu meminta Raden untuk hadir ke balairung,›"ujar seorang emban yang tengah berada di depan bilik sang ksatria.
"Baiklah, aku akan datang ke balairung,"ujar Raden Kian Santang yang sedikit lesuh, ia langsung turun dari ranjang lalu berjalan kearah pintu biliknya.
Saat membuka pintu bilik wismanya, Raden Kian Santang masih melihat emban yang menyampaikan kabar itu masih ada di sana.
"Mohon ampun, Raden, apakah Raden baik baik saja?"tanya emban itu khawatir pada putra junjungan yang juga adalah senopati tercinta seluruh rakyat dan penggawa kerajaan.
"Tidak apa-apa, bibi emban tidak perlu khawatir."emban itu menatap wajah milik pangeran yang begitu dicintai seluruh orang.
"Apakah Gusti Raden yakin tidak apa-apa?"tanya emban itu yang melirih.
Raden Kian Santang hanya mengangguk kecil, lalu ia langsung meninggalkan area wismanya.
Balairung Kerajaan, Kerajaan Pajajaran.
Kini sang ksatria mulai melangkahkan kaki yang jenjang ke dalam Balairung Kerajaan.
Entah mengapa dirinya merasa jika tatapan keluarga sangat berbeda, Ia menatap ke arah Yundanya.
"Baiklah.karena Raden Kian Santang sudah berada di sini mari kita bahas tentang keluhan dari putriku Rara Santang,"ujar Prabu Siliwangi yang kini menatap Ke arah putra bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)
Historical FictionFollow account penulis untuk mendapatkan notif update chapter baru 𝐯𝐨𝐭𝐞 + Comment 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢!!! Perjalanan? Pemerintahan? Keluarga? Darah suci? pedang Zulfikar...