Enjoy The Whole Story
𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 XVI 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 of Pajajaran Knights• ES
: Reply letter From Knight
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔Setelah Yudakara resmi menjadi salah satu dari abdi setia kerajaan, Raden Kian Santang hanya tersenyum tipis ia begitu bahagia dengan keputusan keluarga nya.
"Ayahanda Pr-" belum sempat Raden Kian Santang menyelesaikan kalimatnya, dirinya limbung ketanah.
"Rayi, hey kau kenapa?"tanya Yudakara, Prabu Siliwangi langsung bangun dan berjalan menuju Yudakara. sebelum itu ia meminta prajurit untuk menjebloskan mahisapara ke penjara bawah Tanah.
"Yudakara, bawah putraku ke wisma nya,"perintah sang Prabu pada Yudakara.
"Sendika, Gusti Prabu," ujar Yudakara yang langsung menggendong Raden Kian Santang bridal style.
setelah itu Yudakara dan para Rayi Kian Santang yang memang berada belakang mereka sejak tadi langsung bergegas ke wisma Raden Kian Santang.
"Kanda Prabu, "panggil Ratu Ambet Kasih, Sang Prabu menoleh kearah sang istri.
"Ada apa Dinda? "tanya Sang Prabu yang menatap istrinya dengan sendu.
Prabu Siliwangi paham, yang sekarang dirasakan seluruh istrinya yang melihat kondisi putra tercintanya seperti itu.
"Apakah tak ada cara untuk mengurangi penderitaan, Putra kita Nanda Kian Santang?" Prabu Siliwangi menggeleng ia tak tahu harus berbuat apa tonggak utama Kerajaan ini dan sekaligus putra dan saudara tercinta dari semua istri dan anak anaknya harus menanggung beban warisan leluhurnya.
"Putraku Gagak Ngampar, dan yang lain ayahanda. Ayahanda hanya ingin berpesan jangan biarkan saudara kalian tersulut emosi karena itu akan berdampak buruk padanya,"ujar Prabu Siliwangi yang memberikan peringatan kepada seluruh putra putri nya.
"Baik Ayahanda, kami akan mengingatnya!"seru seluruh keturunan Prabu Siliwangi.
Di sisi Raden Kian Santang
Kini Raden Kian Santang yang berada di gendongan Yudakara telah sampai di wisma, ia terlihat pucat pasti saat Yudakara telah membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang ada di sana.
"Darah, Raden Surosowan. Apakah Rayi Kian Santang belum sempat mengobati lukanya?"tanya Yudakara pada Surosowan, Raden Surosowan menghela nafas berat.
"Raka Kian Santang, beberapa saat yang lalu sedang kami obati tapi malah prajurit mengabarkan jika kau menunggunya,"jelas Singkat Raden Surosowan yang menatap sendu Rakanya yang terbaring kembali di kasur.
Yudakara yang mengetahui itu langsung memejamkan mata nya. Ia sedang mengunakan kemampuan telepati dengan Nyimas Praharshini.
"Jangan panggil Yunda Prahashini," ujar Raden Kian Santang yang tiba-tiba saja sadar dari pingsan dan. Kemudian dia duduk di ranjang nya.
"Tapi, Raka kau kan perlu di obati,"ujar sinis Raden Surosowan, Raden Kian Santang kemudian melihat adiknya itu.
Raden Kian Santang berpikir jika adiknya itu begitu mirip Raka nya Raden Surawisesa, yang tak lain adalah Rayi kesayangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)
Historical FictionFollow account penulis untuk mendapatkan notif update chapter baru 𝐯𝐨𝐭𝐞 + Comment 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢!!! Perjalanan? Pemerintahan? Keluarga? Darah suci? pedang Zulfikar...