Enjoy The Whole Story
𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 X 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 of Pajajaran Knights• ES
: explaining about his vision of the future
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔"hah.... " helaan nafas panjang Raden Kian Santang membuat keluarganya terdiam, Raden Abikara dan Surawisesa menatap wajah saudara tercinta mereka dengan sendu dan khawatir.
"Rayi Kian Santang, "panggil Raden Abikara yang mengetahui jika rayinya tak nyaman jika ia menceritakan kembali tentang pengelihatannya.
Raden Kian Santang hanya memberikan kode ia akan baik
baik saja."Baiklah sesuai yang pernah ku katakan pada Raka Layang Kusama sebelum pergi ke desa, aku akan menceritakan tentang hal yang mengganggu diriku-" ujar Raden Kian Santang terhenti, Entah Mengapa linangan air mata yang Raden Kian Santang tahan sejak tadi kembali tumpah.
Hati milik sang ksatria itu tak ingin mengingat tentang hal yang ia lihat di alam bawah sadarnya, Nyimas Rara Santang yang melihat sosok adiknya yang seperti ini menjadi sedih.
Karena ia baru melihat sosok lain dari adik bungsunya itu, ia merasa jika yang akan Raden Kian Santang sampaikan adalah kabar buruk yang ada masa depan.
"Rayi, jika dirimu tak kuat untuk menceritakan hal tersebut, Maka jangan paksakan dirimu untuk menceritakan nya," ujar Nyimas Rara Santang lirih ia tidaklah tega melihat sosok adiknya yang seperti ini.
Raden Kian Santang menggeleng cepat, seraya berkata, "Tidak, Yunda bagaimanapun aku harus memberitahu hal ini pada kalian keluargaku." Rara Santang hanya mengusap kepala Raden Kian Santang pelan agar sang adik jauh merasa tenang.
Seluruh saudara Raden Kian Santang juga tidak tega melihat sosok saudara tercinta mereka seperti ini.
Raden Kian Santang menatap satu persatu anggota keluarganya.
"Jadi, saat diriku tak sadarkan diri, aku terbawa ke masa depan. dan itu masa depan itu aku melihat jika kalian semua menangis setelah perang antara Kerajaan Pajajaran dan Kerajaan Musuh. Dan di sana diriku terbaring tak sadarkan diri setelah mendapatkan serangan dari paman Argadana dan nyi rompang yang mengunakan ajian rawa rontek dan Patra yitma,"ujar Raden Kian Santang yang terisak, ia tak kuat mengingat hal itu dirinya paling takut jika melihat keluarga menangis disaat kepergian nya.
"Tidak sampai di sana aku melihat jika diriku terluka cukup parah dan itu sebabnya aku terbaring tak sadarkan diri di depan kalian." semua orang yang mendengar Raden Kian Santang, sangat paham tentang perasaan Raden Kian Santang yang mendapatkan pengelihatan seperti itu.
"Putraku Nanda Kian Santang, sudahlah jangan menangis kami paham rasa takut dan kekhawatiran mu, Kami serta ibunda mu dan juga para saudara mu tak membiarkan ha tersebut terjadi," tegas Ratu Kentring Manik yang juga meneteskan air mata nya. Ia tak ingin kehilangan putra sambung seperti Kian Santang.
"Itu sangat benar, Rayi, Kami tak mungkin membiarkan pengelihatan mu menjadi kenyataan," ujar Raden Gagak Ngampar yang meremat jari tangannya.
"Sebaiknya kau beristirahat terlebih dahulu ponakanku, kami semua tak mungkin membiarkan hal itu terjadi," tambah Prabu Amuk Marugul yang ada disamping Prabu Siliwangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)
Historical FictionFollow account penulis untuk mendapatkan notif update chapter baru 𝐯𝐨𝐭𝐞 + Comment 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢!!! Perjalanan? Pemerintahan? Keluarga? Darah suci? pedang Zulfikar...