Enjoy The Whole Story
𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 XII 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 of Pajajaran Knights• ES
: Three secret letters to the knight
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔Beberapa waktu berlalu, Raden Kian Santang membuka kembali mata yang indah ia menatap wajah milik rakanya Raden Walangsungsang.
Ia tahu jika semuanya dan terutama sang raka, Raden Walangsungsang akan marah padanya karena tindakan yang ia lakukan hari ini.
Raden Kian Santang mencoba untuk duduk, hal itu membuat tangannya itu tertarik dan membuat sang raka bangun dari tidurnya.
"Rayi, kau sudah sadar? Apakah dirimu baik baik saja? atau kau perlu sesuatu? " tanya Raden Walangsungsang beruntun, yang membuat Raden Kian Santang menghela nafas panjang.
"Tenangkan dirimu Raka, aku sudah tidak apa apa. dan seharusnya aku yang bertanya pada mu, Apakah dirimu baik baik saja setelah ku dorong?"tanya Raden Kian Santang yang membuat senyuman mengembang di wajah milik Raden Walangsungsang.
" Rayi, Raka sangat bangga dengan mu. Kau adalah adik yang paling membanggakan karena kau selalu mengutamakan kondisi orang lain ketimbang kondisi mu, tapi terkadang kau harus memikirkan kondisi mu terlebih dahulu, bagaimanapun kondisi kita yang paling utama Rayi," nasihat Raden Walangsungsang pada sang adik, Raden Kian Santang hanya merespon dengan senyuman tipis.
setelah itu para saudara Raden Kian Santang yang lain masuk kembali kedalam bilik wisma Raden Kian Santang, sebelum Raden Walangsungsang tertidur. mereka di minta keluar keluar oleh Raden Walangsungsang sendiri agar, Raden Kian Santang bisa istirahat dengan tenang.
"Raka!"teriak para rayi Raden Kian Santang, mereka langsung menemui raka tercintanya itu."Jangan berlarian rayi, itu berbahaya kalian bisa terjatuh nantinya. achk "tegur Raden Kian Santang pada para rayinya yang di akhiri jantungnya yang berdetak kencang seperti saat ia mempelajari ajian Auman Dewa Harimau tadi.
Raden Gagak Ngampar yang melihat itu langsung bergegas ke arah sang adik, lalu ia mengunakan ajian penyembuhan yang pernah ia pelajari saat mengembara.
"Rayi, lain kali jika kau ingin berlatih jurus Auman Dewa Harimau kau bilang saja pada raka." Raden Kian Santang hanya mengangguk kecil , sebetulnya ia ingin meminta Rakanya Raden Gagak Ngampar mengajari nya jurus Auman Dewa Harimau ini.
Akan tetapi, Raden Kian Santang takut jika akan melukai Raden Gagak Ngampar saat latihan itu.
"Raka, jangan seperti ini lagi ya? aku serta yang lain khawatir pada raka!" ujar Raden Dewana yang memegang tangan milik Raden Kian Santang.
Raden Kian Santang hanya tersenyum, lalu dengan lembut ia menggenggam tangan milik Raden Dewana.
"Raka baik baik saja, jadi jangan khawatir,"ujar Raden Kian Santang dengan nada lembut. dan disertai dengan senyuman tipis.
" Mohon ampun, beribu-ribu ampun Raden, karena hamba mengganggu waktu istirahat Raden,"ujar seorang telik sandi pribadi milik Raden Kian Santang dari luar wisma Raden Kian Santang.
"Masuklah, Paman, Paman tak perlu meminta maaf pada ku. apakah yang paman ingin berikan padaku?"sahut Raden Kian Santang dari atas ranjangnya yang di akhiri dengan pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)
Historical FictionFollow account penulis untuk mendapatkan notif update chapter baru 𝐯𝐨𝐭𝐞 + Comment 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢!!! Perjalanan? Pemerintahan? Keluarga? Darah suci? pedang Zulfikar...