PKES : Chapter- III . The Knight's Condition

942 111 53
                                    

enjoy the whole story

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 folow 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔

• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 III of Pajajaran Knights• ES
: The Knight's Condition
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔

Balai Pengobatan, Kerajaan Pajajaran.

Di dalam Bilik Raden Kian Santang, Wisma Pengobatan

Kini didalam bilik pengobatan tersebut Prahashini dan dua tabib yang lain sedang berusaha untuk menyembuhkan luka dalam yang di alami Raden Kian Santang.

"Bedebah! kau Hariwangsa setelah ini kau akan segera menerima balasan nya,"hardik Praharshini yang masih fokus mengobati luka luka milik Raden Kian Santang.

Praharshini sudah begitu menyayangi Kian Santang sebagai Adik kandung nya sendiri. Ia berjanji takkan pernah melepaskan komplotan neneknya dan ayahanda nya itu.

"Nyimas praharshini, sepertinya luka Raden Kian Santang begitu parah tulang 4 rusuk milik nya telah retak, belum lagi tulang kaki milik Raden Kian Santang retak karena kekuatan ajian yang di gunakan oleh orang itu, serta pukulan ini tak Lain dari ajian Waringin Sungsang tingkat tinggi."Prahashini hanya mengangguk, karena ia sudah tahu tentang jurus apa yang di gunakan Hariwangsa itu.

"Diriku sudah mengetahui itu, dan ini lah yang menyebabkan beberapa aliran darah dan hawa murni milik Raden Kian Santang Kian Santang Terkunci. Satu hal lagi tulang punggung kiri milik Raden Kian Santang juga retak para, dada juga membiru akibat pukulan tersebut," jelas Prahashini yang menjabarkan kondisi Raden Kian Santang.

Setelah membalut bagian tulang retak, praharshini serta tabib yang berada di sana menyalurkan hawa murni mereka pada Raden Kian Santang.

beberapa saat setelah melakukan penyaluran hawa murni pada Raden Kian Santang, Praharshini dan juga beberapa Tabib itupun keluar dari bilik pengobatan Raden Kian Santang.

"Prahashini, bagaimana kondisi putraku?"tanya Ratu Subang Larang yang berada di pelukan putra pertamanya, Praharshini menghela nafas panjang.

"Mohon ampun, Gusti Ratu Saat ini Raden Kian Santang masih tak sadarkan diri, lukanya begitu dalam dan juga beberapa tulang nya retak. beberapa aliran darah serta hawa murni milik Raden Kian Santang terhambat akibat ajian Waringin Sungsang yang di di pakai oleh Hariwangsa adalah Waringin sungsang tingkat tinggi,"jelas Prahashini, yang membuat para saudara Raden Kian Santang mengepal tangan mereka begitu erat.

"Ini sudah tidak bisa kita Toleransi lagi Ayahanda! Nyi rompang serta antek antek nya itu sudah harus kita adili!"ujar Raden Gagak Ngampar dengan nada mendesak agar sang ayahanda mengambil tindakan tegas pada orang orang biadab itu.

"Kau sangat benar Putraku Gagak Ngampar, kita sudah cukup lama membiarkan mereka berkeliaran di luar sana. Kini saat kita melakukan Tindakan tegas pada orang seperti mereka,"ujar Prabu Siliwangi dengan lantang yang di iringi Petir yang menggelegar memecah Bumantara gelap hari itu.

Raden Abikara yang mendekati hal itu, sangat bahagia ini adalah saat pembalasan untuk luka luka yang sudah di akibatkan oleh Golongan hitam itu pada tubuh Kembaran tercintanya.

"Prahashini, apakah kami sudah bisa masuk ke bilik pengobatan Rayi Kian Santang?"tanya Raden Abikara pada Praharshini.

Prahashini menarik nafas pelan, kemudian tersenyum sembari berujar sopan," Tentu Raden Abikara, kalian sudah boleh melihat kondisi Raden Kian Santang secara langsung, saran dari hamba hanya untuk bergantian untuk menjaga Raden Kian Santang." Setelah mengucapkan hal tersebut Nyimas Prahashini langsung meninggalkan balai pengobatan.

Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang