PKES: Chapter - IX.The knight's fever

707 106 56
                                    

Enjoy The Whole Story

𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
Sambil muter  video di atas biar makin kerasa feel-nya

• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 IX 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 : of Pajajaran Knights• ES
:  The knight's fever
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔

Masih di hutan yang sama, hujan juga masih deras Raden Abikara tiba tiba merasa jika tangan milik sang adik terlepas dari pelukannya.

"Rayi,"panggil Raden Abikara dengan lirih . ia khawatir karena saat memegang tangan milik Rayi nya tangan milik Raden Kian Santang sangat begitu hangat.

"Rayi Surawisesa." yang di panggil langsung menoleh ke arah Raden Abikara.

"Cepat naiklah ke atas kuda, kita akan mengunakan kuda pemberian Nyimas Sekar Tanjung untuk!"titah tegas Raden Abikara yang menyuruh rayi seayah nya itu naik terlebih dahulu ke atas kuda.

setelah itu Raden Abikara langsung menaiki kuda dengan sang Kembarannya.

Di bawah hujan yang deras ketiga  putra Prabu Siliwangi tersebut , pulang dengan menggunakan kuda pemberian Nyimas Sekar Tanjung.

Raden Surawisesa yang berada di belakang rakanya Raden Kian Santang, merasakan bawa tubuhnya Rakanya itu sangat panas.

"Dingin Raka, "lirih Raden Kian Santang dalam kondisi pingsan, ia sekarang dirinya terserang demam tinggi, tubuh begitu mati rasa.

Raden Surawisesa yang mendengar hal itu makin khawatir, padahal sang Raka baru saja pulih dari kondisinya.
beberapa hari lalu, kini Raden Kian Santang harus terserang demam.

Tak butuh waktu yang lama, Mereka telah sampai di depan gerbang utama kerajaan Pajajaran.

mereka langsung meminta para prajurit untuk membawa kuda milik saudara tercinta mereka ke kadang kuda sedang pedang yang ada di tas yang ada di atas kuda itu di bawah masuk ke dalam wisma Raden Kian Santang.
Setelah mereka turun dari  atas kuda tersebut,  dan kemudian  Raden Abikara yang di ikuti Raden Surawisesa langsung berlari sembari memapah Raden Kian Santang  untuk ke wisma Raden Kian Santang.

Di Bilik Wisma Raden Kian Santang, Kerajaan Pajajaran.

Raden Abikara kini telah sampai di dalam wisma sang Rayi, dan dirinya langsung membawa rayinya ke ranjang rayinya.

setelah Raden Kian Santang terbaring di ranjangnya,  kedua putra Prabu Siliwangi itu terlihat cemas dan khawatir karena muka milik Raden Kian Santang begitu pucat, bibirnya kini berwarna putih pucat Pasih.

" Emban!!! "teriak  Raden Surawisesa tegas, ia tak suka melihat kondisi Raden Kian Santang yang seperti ini. Beberapa saat kemudian beberapa emban langsung datang setelah mendengar teriakkan milik Raden Surawisesa.

"Panggilkan Praharshini dan tabib kemari!"titah Raden Surawisesa yang kemudian menyuruh semua emban itu pergi.

"Raka Abikara, A— apakah Raka Kian Santang akan baik baik saja? aku khawatir kondisi akan memburuk setelah ini apalagi ia baru saja pulih beberapa saat lalu,"ujar Raden Surawisesa yang menangis di sana Raden Abikara yang melihat itu langsung menarik tubuh adik seayah nya itu dengan lembut.

Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang