Enjoy The Whole Story
𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚎𝚗𝚝, 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚒𝚗𝚒.
• ♔〻 𝘛𝘩𝘦 XXX 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 of Pajajaran Knights• ES
: Fighting in the subconscious
♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔•♔Tatapan mata milik Abikara menatap kearah adiknya, yaitu Raden Surawisesa.
"Raka, "panggil Raden Surawisesa yang merasa kurang nyaman oleh Raden Abikara.
"Hm? " balas Raden Abikara dengan tatapan yang cukup tegas.
"Ada apa? Kenapa kau menatap ku seperti itu?"Raden Abikara tersenyum tipis, saudara saudari nya tercekat menatap wajah milik Raden Abikara yang sangat mirip dengan dengan sang ksatria.
"Aku bahagia, karena kemampuan kita makin meningkat. setidaknya kita mampu membantu Rayi Kian Santang, dan sedikit meringankan bebannya—"ucap Raden Abikara yang masih dengan senyuman yang begitu indah.
"Di pikir pikir kembali, Rayi Kian Santang selalu menghadapi semua masalah yang menerpa Anggota kerajaan ini. hingga dirinya sendiri yang terluka bahkan dirinya juga hampir meregang nyawa karena melindungi kita dan menjaga kedamaian disini,"ujar Raden Abikara yang mendadak meneteskan air mata nya, yang membuat semua saudara nya juga merasakan apa yang di rasakan dirinya.
Mereka semua tahu di antara mereka, Abikara itu yang paling kuat ikatan batinnya dengan Raden Kian Santang.
Apapun yang terjadi pada Raden Kian Santang pasti Raden Abikara lah yang akan tahu lebih dulu.
"Raka, aku juga seperti mu ingin membantu Raka Kian Santang. aku ingin melindungi dan membantu Raka Kian Santang," ujar Raden Surawisesa yang tiba-tiba berada di samping Raden Abikara dan merangkul Raden Abikara.
Raden Abikara tersenyum, bahkan semua saudaranya. Juga tersenyum karena suasana ini hadir
di antara mereka. dan semua ini karena pengorbanan saudara yang paling mereka cintai.Dari arah barat, ada seorang prajurit yang datang.
"Mohon ampun, Gusti Nyimas serta Raden sekalian. hamba di minta oleh Nyimas Rengganis untuk menyampaikan jika dirinya ingin minum teh bersama kalian di aula Kemuning."mereka semua tersentak. sial! mereka lupa bukan hanya mereka yang merindukan sosok Raden Kian Santang.
"Baiklah, terimakasih menyampaikan kabar ini,"ujar Nyimas Ratna Wulan yang lalu menyuruh prajurit itu kembali Melaksanakan tugasnya kembali.
"Aku, lupa jika Rayi Rengganis juga sudah menjadi calon adik kita. Sejak Perjodohan itu,"ujar Nyimas Rara Santang dengan senyuman tipisnya. dirinya merasa sedikit bersalah karena mengabaikan calon adik iparnya itu.
Kembali ke sisi Raden Kian Santang.
Gubuk tua Kaki gunung Padang, Daerah kerajaan Pajajaran.
Saat ini Raden Kian Santang sedang berusaha memfokuskan diri, karena dirinya sedang ada di alam bawah sadarnya.
Di sana ia tengah bertarung dengan dirinya sendiri raga hawa nafsu dan Raga amarah nya.
[ alam bawah sadar Kian Santang ]
"Hahaha, sampai kapan kau ingin berusaha itu tidak akan terjadi."Raden Kian Santang yang terlempar lumayan jauh akibat serangan dari kedua raga negatif nya itu. hanya mampu meringis sakit akibat perbandingan kekuatan mereka hampir sepadan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pajajaran Knights : Endless Struggle ( On Going + Slow Up)
Historical FictionFollow account penulis untuk mendapatkan notif update chapter baru 𝐯𝐨𝐭𝐞 + Comment 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢!!! Perjalanan? Pemerintahan? Keluarga? Darah suci? pedang Zulfikar...