Bagian delapan

6.4K 568 11
                                    

Seen terdiam, ia merasa bingung apa yang akan kedua orang tuanya katakan padanya sekarang. Tadi setelah sarapan bersama serta adiknya yang pamit berangkat kuliah, kedua orang tuanya mengatakan ingin membicarakan hal yang cukup serius jadi untuk hari ini ia tak boleh dulu ke kantor, dirinya jadi penasaran apa yang akan kedua orang tuanya katakan?

Pasti hal yang cukup serius sehingga dirinya sampai tak boleh datang ke kantor untuk hari ini.

"Seen? Kamu sedang memikirkan apa?"tanya Ravel dengan membawa secangkir kopi untuk suaminya yang masih mandi sebentar, karena hari ini mereka akan melakukan pertemuan jadi tak ada yang akan pergi kerja ataupun semacamnya, hanya Shaka yang bisa pergi karena tugas kuliahnya tak bisa ditinggal.

Seen langsung menatap mommynya dengan senyuman kecil, ia sampai tak sadar saat mommynya itu datang barusan.

"Aku sedang memikirkan apa yang akan kalian katakan, sampai-sampai aku tak boleh pergi ke kantor hari ini," jujur Seen, ia merasa tak ada gunanya berbohong pada mommy yang sudah membesarkan dirinya itu karena itu semua tak ada gunanya.

Ravel terkekeh, ternyata Seen sangat memikirkan tentang apa yang akan mereka katakan karena belumnya hal seperti ini tak pernah terjadi, wajar Seen merasa aneh.

"Kita tunggu daddy kamu datang untuk mengatakan semuanya karena dia yang ingin berbicara dengan kamu secara langsung."

Seen menganguk, ia penasaran apa yang akan daddynya itu katakan apa ini semua ada kaitannya dengan kejadian kemarin? Mungkin saja.

Beberapa saat kemudian terlihat Agara berjalan turun dari lantai atas sebelum berjalan kearah ruang tamu, duduk disamping sang istri tercinta.

"Dad?"tanya Seen saat menyadari daddynya hanya diam saja dengan terus memeluk mommynya, sungguh ia tak ingin melihat adegan romantis secara langsung sekarang, ia ingin mendengarkan apa yang ingin daddynya katakan bukan melihat ini secara langsung.

Agara tersenyum kecil, anaknya tak pernah berubah pasti akan langsung bertanya jika dia merasa penasaran, sifat Seen waktu kecil dulu belum berubah ternyata.

"Kemarin malam daddy mendapatkan kontak keluarga pemuda yang ada di vidio bersama dengan kamu, awalnya daddy terkejut karena ayah dari pemuda itu merupakan rekan kerja daddy beberapa kali walaupun belum pernah bertukar sapa sama sekali. Daddy menghubungi sekretarisnya untuk melakukan pertemuan agar bisa membicarakan semuanya, dan juga mencaritahu jalan keluar yang terbaik untuk masalah ini.

"Tak lama ternyata menunggu balasan dari sekretarisnya yang mengatakan jika Pak Alkana bersedia bertemu dari ini di cafe yang sudah kita tentukan semalam. Maka dari itu daddy tak mengizinkan kamu pergi ke kantor karena harus ikut dalam pertemuan ini, melihat secara langsung apa itu benar pemuda itu serta ikut mencari jalan keluar terbaik untuk masalah yang ada sekarang."ujar Agara panjang lebar menjelaskan apa yang ia lakukan semalam sehingga keluarga pemuda yang ada di vidio bersedia untuk bertemu hari ini.

Seen terdiam mendengar semua penjelasan dari daddynya, ternyata ia tak perlu melakukan hal apapun lagi karena sekarang daddynya sudah menemukan keluarga pemuda itu, bahkan sudah menyiapkan pertemuan antara dua keluarga agar masalah ini segera selesai.

"Baiklah. Aku hanya akan nengikuti semua yang kalian katakan nantinya selagi itu yang terbaik untuk kami berdua, aku juga sudah sedikit muak dengan masalah fans yang sudah beberapa kali terjadi pada diriku," ujar Seen mengatakan semua pendapatnya, ia merasa sedikit muak terus-terusan dikerjar fans yang tak berpikir. Mereka hanya untuk mendapatkan ketenaran saja dengan melakukan semua ini.

***

Alvin terdiam mendengarkan semua perkataan yang daddynya katakan, ia baru saja bangun tidur dan ingin minum namun saat tengah mengambil air papanya memanggil untuk dirinya ikut ke ruang tengah, alhasil sekarang ia terdiam dengan memeluk botol yang ada ditanganya.

"Tadi malam daddy mendapatkan pesan dari sekretaris daddy. Dia mengatakan jika kedua orang tua pria yang ada di vidio bersama dengan kamu ingin bertemu dengan daddy secara langsung. Lebih tepat nya ingin bertemu keluarga kita untuk menyelesaikan masalah yang ada. Daddy sempat tak ingin menemui kedua orang tua pria itu karena tak mengenal mereka, daddy takut mereka bukan orang yang baik. Namun setelah melihat siapa kedua orang tua pria itu daddy langsung setuju karena dia merupakan rekan kerjanya daddy beberapa kali."ujar Alkana, ia menatap anaknya yang tengah fokus mendengarkan cerita yang ia berikan.

Alvin terdiam, ia tak harus harus merasa senang atau takut karena akan bertemu dengan kedua orang tua pria itu. Ia merasa senang karena kemungkinan terbesar pria itu akan ada disana dan mereka akan bertemu dan ia merasa takut jika nanti kedua orang tua pria itu akan marah karena ia sudah lancang mendekati pria itu, rasanya bimbang.

"Kamu bersiap sana. Mandi dulu setelah itu kita akan sarapan bersama sebelum berangkat kesana nanti. Tak perlu merasa ragu, daddy tahu dia orang yang sangat baik serta bijak jadi semua ini akan selesai secara ke keluargaan."

Dengan pelan Alvin menganguk sebelum beranjak dari sana, ia akan membersihkan dirinya lebih dulu sebelum berangkat nantu bersama dengan kedua orang tuanya untuk bertemu dengan keluarga pria itu.

***
Seen menatap restoran yang akan menjadi tempat mereka berbicara nantinya, semua nya terlihat cukup mewah, ini memang restoran yang selalu mereka gunakan untuk acara keluarga ataupun hal yang lain nya.

Ia berjalan dibelakang kedua orang tuanya karena daddynya yang memesan semua ini, ia hanya menerima beresnya saja.

Saat tiba dimeja mereka, Seen langsung mengambil satu tempat duduk diantara lima kursi yang ada, ia bertanya-tanya kenapa hanya ada lima kursi? Apa orang tua pemuda itu hanya datang satu orang atau bagaimana?

Beberapa saat kemudian Seen menatap kearah depan dimana ada pemuda yang bertemu dengan dirinya kemarin tengah berjalan bersama dengan pria paruh baya yang terlihat cantik, serta seorang pria yang memakai kursi roda.

Ah, mungkin yang di kursi roda itu ayah dari pemuda itu kan? Dia menderita penyakit albino, Seen tahu itu. Ternyata alasan hanya ada lima kursi karena itu semua.

"Maaf karena datang terlambat,"ujar Alkana dengan tersenyum saat sampai dimeja yang sudah disiapkan, Kiano serta Alvin mengambil tempat duduk mereka masing-masing.

"Seperti yang kita bicarakan tadi malam. Pertemuan ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang sempat terjadi kemarin, semuanya diluar dugaan kami bahkan kami tak menyangka jika anak kalian juga ikut dalam masalah ini," ujar Agara merasa sedikit tak enak, Alkana tersenyum.

"Kami paham. Semua ini terjadi begitu saja tanpa bisa kita kendalikan, ini kesalahan seseorang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan saja."jawab Alkana dengan kedewasaannya.

Bersambung...

Votmen_

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang