Bagian dua puluh

5.8K 575 13
                                    

Seen melangkah dengan santai masuk kehalaman sekolah Alvin. Ia merasa dejavu dengan semua ini karena beberapa hari yang lalu dirinya pernah kesini untuk mencari Alvin.

Semua yang ada disekolah ini banyak berubah sejak terakhir ia kesini saat perpisahan sekolah dulu, sekarang semuanya berubah termaksud para murid yang ada, mereka mulai berani melakukan hal yang diluar dugaan.

Ia sudah membuat janji dengan kepala sekolah yang ada jadi tentunya semua ini sudah dirinya rencanakan sejak lama, para murid yang ada sepertinya sudah pada masuk kedalam kelas masing-masing jadi tak akan ada yang sadar akan kehadirannya disini sekarang.

Saat sampai diruang kepala sekolah yang ada Seen langsung mengetuk pintu itu beberapa kali sebelum berjalan masuk kedalam, tatapan itu menjadi tajam serta datar saat masuk membuat beberapa guru yang memang sengaja ia pinta ikut juga terdiam dari acara mengobrol mereka.

Seen mulai mengambil tempat duduk yang sudah disiapkan didalam sana sebelum menatap satu persatu guru yang ada disana, tatapan itu terlihat sama sekali tak bersahabat sama sekali.

"Kalian semua tentu sudah tahu jika saya menikah satu minggu yang lalu. Pernikahan itu sebenarnya akan dilaksanakan setelah Alvin lulus sekolah namun karena ada berita miring yang ada mau tak mau kami mempercepat pernikahan itu agar Alvin tak dalam masalah. Tapi nyatanya itu semua salah karena beberapa hari yang lalu saya menemukan istri saya pingsan disekolah ini dengan pintu sekolah yang terkunci,"ujar Seen dengan menatap beberapa orang yang ada, ada yang terlihat terkejut ada yang bersikap biasa saja.

"Saya tak akan melakukan semua ini jika kalian semua tak lalai dalam menjalani tugas kalian. Bagaimana kalian tak tahu ada murid yang dibully bahkan hampir sekarat didalam kelasnya? Kalian tentu akan selalu memeriksa setiap kelas walaupun jam kosong tapi kenapa semua ini bisa terjadi? Saya tak akan pernah terima dengan apa yang murid disini lakukan pada istri saya, dan mungkin ada salah satu guru yang ikut andil dalam masalah ini juga. Saya ingin pihak kepala sekolah bertanya dengan para guru yang ada serta menyuruh murid kelas 12 A kelapangan sekolah sekarang juga. Jika sudah ditemukan siapa guru itu tolong suruh ikut kebawah juga, jika tidak maka akan saya pastikan kalian semua akan lepas jabatan dan menjadi orang biasa diluar sana."ujar Seen dengan panjang lebar sebelum berjalan keluar dari ruangan itu.

Ia akan menunggu dilapangan untuk beberapa saat karena ia yakin pasti tak akan ada guru yang mau jabatannya menghilang begitu saja.

Seen tahu semua yang dirinya lakukan itu tak sopan karena para guru itu jauh lebih tua dari dirinya namun ia tak ada jalan lain untuk mengambil keadilan untuk istrinya.

Lima menit kemudian para siswa mulai keluar dari dalam kelas mereka membuat Seen langsung membalik tubuhnya agar mereka semua tak melihatnya lebih dulu.

Para siswa yang ada mulai berbaris bahkan ada yang berbisik-bisik karena melihat seseorang berdiri didepan sana dengan membelakangi mereka, sedangkan Seen tersenyum tipis sebelum membalik tubuhnya.

Banyak yang terkejut karena itu semua karena mereka tak menyangka akan semua ini, mereka mengira Seen tak akan datang untuk istrinya itu namun nyatanya semua itu salah karena sekarang ada Seen dihadapan mereka semua.

"Kalian pasti mengenal saya bukan? Jika tidak mengenal saya mana mungkin kalian melakukan hal yang buruk pada istri saya."ujar Seen dengan menekan kan kata Istri dibelakang agar mereka tahu jika Alvin sangat berharga dalam hidupnya walaupun mereka belum saling mencintai.

"Saya datang kesini untuk mengambil keadilan untuk istri saya, yang sudah kalian bully. Apa kalian tak merasa malu membully satu orang sedangkan kalian 20 orang? Dimana harga diri kalian dengan melakukan semua itu? Kalian terlihat sangat lemah karena melakukan semua itu, bahkan kalian lebih lemah dari hewan yang ada."ucap Seen sangat santai walaupun didalam hatinya ada rasa amarah tersimpan.

Seorang gadis berjalan kedepan menatap Seen dengan tatapan berani yang Seen yakin semua ini terjadi karena gadis ini.

"Karena Alvin itu pembawa sial. Didalam kelas hanya dia yang selalu menjadi siswa terbaik, menjadi kebanggaan para guru padahal dia itu berbeda. Orang seperti itu tak sepantasnya mendapatkan semua itu dan sekarang dia juga menikah dengan Anda yang sangat terkenal. Sedangkan kami semua selalu menjadi bahan amarah keluarga karena tak bisa menjadi seperti dia, rasanya ingin sekali aku membunuhnya."ujar gadis itu dengan emosi yang ada.

Membuat Seen mengepalkan kedua tangan nya saat mendengar semua itu.

"Jika kau merasa tak terima dibanding-bandingkan setidaknya kamu berusaha untuk bisa nenjadi seperti dia, namun jika masih tak bisa maka terimalah itu semua karena penyakit iri dengki didalam hatimu sudah terlalu besar sehingga tak bisa menghargai orang lain. Setiap orang itu berbeda-beda, begitupun kemampuan setiap orang juga berbeda-beda. Tidak seharusnya kalian melakukan semua ini karena Alvin lebih unggul atau Alvin berbeda. Tak ada yang mau lahir berbeda namun takdir sudah merencanakan semua ini."ujar Seen dengan tatapan tajam miliknya, ia emosi namun dirinya tak akan mungkin memukul seseorang karena siswa itu masih dilindungi undang-undang, ia mengerti itu semua.

"Saya datang kesini bukan ingin mendengar perkataan kalian yang penuh dengan rasa iri yang berakhir benci. Saya datang kesini untuk mengambil keadilan untuk istri saya."

Seen mengeluarkan kertas putih ditangannya sebelum melempar itu semua kedepan, dimana ada para siswa sedang berbaris. Ia langsung beranjak dari sana karena tak ingin terlalu berlama-lama disana.

Gadis tadi langsung membuka kertas itu dan langsung bertemu tulisan jika mereka akan dikeluarkan dari sekolah dalam waktu dekat ini dan tak akan pernah bisa diterima disekolah lain. Disana juga tertulis jika Seen akan menghubungi keluarga mereka masing-masing untuk memberitahu semuanya.

Seen memang tak membalas dengan menyakiti fisik mereka namun ia  menghukum mereka dengan itu semua karena sudah pasti diantara mereka ada yang berharap sekolah tinggi sama seperti Alvin namun karena kejadian ini Alvin tak ingin melanjukan sekokah nya dan Seen membuat mereka merasakan itu semua.

Tak ada yang bisa mereka lakukan selain menangis untuk semua yang terjadi sekarang, karena gegabah semuanya hancur begitu saja bahkan gadis yang berani menemui Seen tadi terduduk lemas dihalaman sekolah.

Seen tak peduli dengan nasib mereka semua karena mereka sudah berani mengusik dirinya, ia bukan daddynya yang sangat baik karena pekerjaannya mengajarkan semua ini untuknya. Biarkanlah mereka merasakan trauma juga karena gagal mencapai cita-citanya.

Bersambung..

Votmen_

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang