Bagian dua lima

5.7K 530 26
                                    

Sudah satu minggu lebih mereka tinggal dirumah baru yang baru saja selesai beberapa saat yang lalu.

Sekarang Alvin sudah terbiasa bangun pagi, menyiapkan segala kebutuhan suaminya mulai dari pakaian serta sarapan. Ia sudah tak memperdulikan tentang sekolah lagi sekarang walaupun sebentar lagi akan lulus, baginya berada disana seperti mimpi buruk didalam hidupnya.

Dari pada semua itu terus berlanjut lebih baik ia mengapdikan dirinya menjadi seorang istri yang baik seperti sekarang, wakaupun rasanya sangat malas serta tak bertenaga Alvin masih tetap maksa untuk bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi meninggalkan suaminya yang masih tertidur disana.

Salahkan Seen jika ia bangun sedikit siang sekarang karena tadi malam saat pulang dari kantor pria itu langsung menyerang dirinya sehingga berakhir tidur pukul empat pagi dan sekarang saat Alvin bangun sudah jam setengah tujuh, tak seperti biasanya karena jika mereka rutin melakukan hubungan intim dijam yang tepat maka ia akan bangun jam lima pagi tapi sekarang karena mereka berhubungan ditengah malam jadi semua ini terjadi.

Beberapa saat berada didalam kamar mandi sekarang terlihat Alvin mulai keluar dari dalam kamar mandi dengam pakaian santai miliknya yaitu pakaian koas polos berwarna putih dengan celana pendek berwarna putih juga, dileher itu terlihat begitu banyak tanda disana. Alvin tak peduli karena ia akan berada dirumah seharian penuh jadi tak perlu menghilangkan semua itu.

Dengan cepat ia mulai berjalan keluar untuk masak sarapan untuk suaminya karena ia yakin Seen akan bangun sendiri nantinya tanpa harus ia bangunkan lebih dulu, lagi pula pakaian pria itu juga sudah ia siapkan jadi santai saja.

Huh rasanya hari ini Alvin merasa sangat malas untuk melakukan aktifitas, rasanya hanya ingin tiduran diatas tempat tidur ataupun berdiam diri saja dikamar namun apa boleh buat? Ia harus melakukan tugasnya sebagai seorang istri sekarang. Istri yang baik tak akan membiarkan suaminya kelaparan tanpa sarapan sedikit pun kan?

***

Seen mendudukan dirinya diatas ranjang miliknya dan juga Alvin. Terdiam beberapa saat untuk mengumpulkan kembali nyawanya, sebelum berjalan kearah lemari tempat mengganti sprei tempat tidur, bantal serta guling, semuanya.

Ia berniat membantu istrinya itu untuk mengganti ini sebentar sebelum nanti ia akan mandi dan sarapan bersama, sekarang dirinya kembali sibuk bekerja namun tetap saja waktu bersama dengam istrinya selalu ia sisakan agar rumah tangga mereka berdua terjaga selalu walaupun sering kali ia pulang kerumah dan sang istri sudah tidur lebih dulu.

Seen tak bisa meninggalkan pekerjaanya begitu saja karena sekarang bukan hanya satu perusahaan saja yang dikendalikan oleh dirinya namun ada lebih dari empat perusahaan termasuk perusahaan baru yang beberapa saat yang lalu dibuka.

Karena itu semua ia semakin sibuk sehingga waktu untuk istrinya berkurang, ia mengerti pasti istrinya itu merasa sedih tapi apa yang bisa ia perbuat? Mungkin besok dirinya akan mengambil cuti sehari untuk menghabiskan waktu bersama dengan istrinya itu.

Setelah melakukan tugasnya, Seen langsung berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum nanti menemui istrinya yang ada didapur sekarang, itu pasti.

20 menit kemudian Seen sudah selesai mengenakan pakaian miliknya sehingga sekarang ia langsung beranjak dari dalam kamar untuk segera menemui Alvin, ini sudah pukul 07:30. Masih ada cukup waktu untuk berbincang dengan istrinya yang sedikit bertingkah aneh akhir-akhir ini.

Ia merasa Alvin sedikit berbeda, entah sikapnya yang terlihat lebih manja ataupun tutur katanya yang mulai lembut sekarang, pemuda itu tak mengatakan 'lo-gue' lagi saat berbicara pada dirinya membuat ia merasa senang untuk itu semua walaupun itu sedikit aneh untuknya.

Grep!

Saat sampai didapur Seen langsung saja memeluk Alvin yang tengah membersihkan meja membuat pemuda itu tersenyum sebelum membalik tubuhnya agar bisa menatap sang suami. Mengalungkan kedua tanganya dileher pria itu sebelum mengecup bibir  Seen yang semalam sudah membuat ia kelelahan.

"Pagi mas sugar daddyku ..."ujar Alvin dengan posisi masih mengalungkan kedua tangannya, kakinya terlihat berjinjit karena pria itu sangat tinggi huh!

"Kamu selalu memanggilku sugar daddy jika ingin menyapa, memangnya kenapa dengan itu semua?"tanya Seen yang sedikit merasa aneh dengan panggilan sang istri, beberapa hari ini Alvin juga sering memanggilnya mas sugar daddy entah karena apa, hingga sekarang ia mulai berani untuk bertanya tentang apa yang dirinya pikirkan beberapa hari ini.

Alvin tersenyum sebelum mencuri satu ciuman lagi, "ingatkan waktu pertama kali kita bertemu? Itu karena aku melihat wajahmu di handphone temanku, semua yang aku ucapkan itu murni karena keinginan didalam hatiku. Aku merasa senang karena bisa bertemu dengan pria yang terkenal, hingga langsung menawarkan diri, tapi sekarang kalau dipikir-pikir itu semua cukup membuatku malu astaga. Pasti kamu mengira aku pemuda murahan yang begitu haus dengan belaikan kan?"tanya Alvin setelah menceritakan semuanya membuat Seen tersenyum kecil.

"Aku sama sekali tak terpikir sampai kesana. Aku hanya merasa heran karena ada pemuda yang begitu berani menawarkan dirinya padaku, aku sempat syok beberapa saat waktu itu."tutur Seen saat mengingat semuanya, itu membuat ia malu sungguh.

"Mas terlihat terbengong beberapa saat, aku ingat itu. Itulah kenapa aku memanggilmu itu karena aku merasa jika pria yang aku ingikan menjadi sugar daddyku itu menjadi kenyataan!"ujar Alvin dengan mengatakan alasan dibalik dirinya memanggil Seen dengan sebutan mas sugar daddy tadi.

"Kau memang sangat menggemaskan."ujar Seen dengan menggigit main-main hidung mancung milik Alvin sebelum mereka makan bersama.

***

Suaminya sudah berangkat beberapa saat yang lalu hingga sekarang hanya tertinggal dirinya saja didalam rumah. Semua pekerjaan rumah sudah ia lakukan sehingga sekarang Alvin hanya terdiam didalam kamar dengan memakan cemilan yang ia beli beberapa saat yang lalu.

Ia jadi memikirkan beberapa lama mereka sudah bersama, baru beberapa bulan namun rasanya sudah bertahun-tahun mereka bersama.

Alvin berharap semua ini akan berjalan dengan baik kedepannya nanti walaupun ada masalah yang terjadi semoga saja itu tak akan berat.

"Gue jadi pengen makan yang asin-asin tapi apa ya? Padahal nih cemilan udah asin tapi kok rasanya beda, gue pengen makanan lain."ujar Alvin setelah cukup lama mengemil, ia memutuskan untuk membuat makanan asin yang ia bisa untuk menuruti apa yang sekarang ia inginkan hingga saat semua itu bisa ia rasakan, rasa mengantuk langsung menyerang membuat Alvin langsung saja tidur.

Ia merasa malas sekarang, padahal tadi saat membuat makanan dirinya begitu bersemangat tapi sekarang? Rasa malas tadi pagi menyerang lagi, huh!

Bersambung..

Votmen_

#mpreg atau adopsi?

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang