Bagian dua tiga

5.8K 547 11
                                    

Alvin terdiam duduk diatas ranjang, sekarang giliran Seen yang mandi karena dirinya baru saja selesai tadi hingga sekarang ia hanya berdiam diri diatas tempat tidur.

Pikirannya menjadi kotor sekarang membuat Alvin merasa malu sendiri dibuatnya, salahkan Raka yang selalu mengajari dirinya hal-hal mesum!

Tadi mereka baru saja mengungkapkan perasaan satu sama lain bukan? Raka pernah mengatakan jika dirinya dulu setelah saling menyatakan perasaan temannya itu langsung disentuh hingga tak bisa berjalan siangnya, ia jadi overtingking memikirkan semua itu. Jika malam ini dirinya kena unboxing juga itu artinya besok ia tak akan bisa berjalankan?

Apakah dirinya akan lumpuh nanti? Membayangkan semua itu membuat Alvin merasa malu dan juga takut secara bersamaan. Ia jadi berpikir jika nanti Seen meminta hak nya apa dirinya bisa menolak? Dan meminta waktu beberapa hari lagi untuk semua itu? Tapi itu semua masih akan tetap terjadi cepat atau lambat jadi seberapa lama pun ia mengulur waktu pasti semua itu akan terjadi.

Yang lebih mengerikan lagi ia memikirkan jika sekarang dirinya menolak, bagaimana jika nanti Seen berselingkuh dan bermain dengan orang lain? Dirinya tak bisa membayangkan semua itu sekarang! Dari pada itu semua terjadi ia rela tak bisa berjalan selama apapun itu asal suaminya tak berselingkuh, sangat tidak elit jika suaminya itu berselingkuh karena dirinya tak memberikan jatah 'kan?

Memikirkan semua itu membuat Alvin merasa pusing, ia tak ingin sampai suaminya itu berselingkuh hanya karena tak mendapat jatah dari dirinya. Pemikirannya saja yang terlalu jauh tentang dirinya yang akan lumpuh jika disentuh oleh Seen karena nyatanya baik papanya maupun ibu mertuanya tak seperti itu kan? Itu artinya berhubungan dengan suaminya nanti tak akan semengerikan yang Raka katakan pada dirinya, buktinya sekarang Raka masih bisa berjalan kan?

Itu artinya temannya itu hanya membohongi dirinya, sial! Kenapa ia harus tertipu tadi? Kenapa dirinya harus memikirkan semua itu tadi? Karena nyatanya semua itu tak terlalu buruk untuk dicoba.

"Alvin? Bisa kau ambilkan mas handuk?"

Alvin langsung menatap kearah kamar mandi saat mendengar suara suaminya itu, bisa-bisanya Seen lupa membawa handuk padahal itu barang paling penting yang harus dibawa saat mandi tapi apa yang suaminya itu lakukan?

Dengan pelan Alvin mulai berjalan kearah kamar mandi sebelum mengetuk pintu itu agar Seen membuka kan pintu untuk dirinya memberikan handuk, pintu terbuka namun saat Alvin ingin memberikan handuk itu tangannya langsung ditarik membuat dirinya terkejut bukan main apa lagi saat melihat Seen memojokan dirinya didinding, semakin jantungnya berdetak dengan sangat cepat.

Tatapan itu mengarah pada wajah Seen yang terlihat sangat sempurna, rambut basah yang masih terlihat air yang berjatuhan dari rambut tebal milik pria itu, garis rahang yang terlihat sangat sempurna dan juga cetakan dada yang terlihat sangat berotot membuat Alvin menggigit bibir bawahnya melihat itu semua apa lagi saat menatap kearah bawah dimana ada milik Seen yang sama sekali tak memakai apapun membuat pipinya langsung memerah.

Milik Seen terlihat sangat besar, apa rata-rata milik dominan memang besar? Karena ia sendiri baru pertama kali melihat milik dominan.

"Kau melihat apa?"ujar Seen dengan senyuman kecilnya, si manis sibuk memperhatikan penisnya dibawah sana sehingga dirinya sendiri diabaikan begitu saja, ohh ... ayolah apa ia kalah dengan miliknya sendiri.

"Hah?"jawab Alvin dengan menatap kearah Seen dengan pipi memerah, demi apapun ia gagal fokus karena itu semua.

"Kamu terlihat sangat cantik malam ini."ujar Seen dengan mencium bibir Alvin dengan pelan namun lama-lama menjadi ganas karena pemuda itu terlihat membalas, ciuman panas itu bertahan cukup lama sebelum Seen melepaskan ciuman miliknya saat merasa si manis kehabisan napas.

"Hah! Hah!" Alvin mengambil napas begitu banyak karena napasnya nyaris habis tadi, bibirnya terasa kebas sekarang rasanya bibirnya menjadi besar.

"Buka mulutmu,"ujar Seen dengan melepas pakaian yang melekat ditubuh Alvin membuat pemuda itu dengan pasrah diam menunggu pakaiannya dilepas semua hingga sekarang ia ikut neked juga.

Seen menatap dengan lapar kearah tubuh Alvin sekarang. Tubuh putih mulus tanpa noda sedikitpun itu membuat ia ingin sekali memberi banyak tanda disana, apa lagi puting Alvin yang terlihat sangat menggoda dimatanya sekarang.

"Buka mulutnya."ujar Seen lagi yang mau tak mau membuat Alvin membuka mulutnya walaupun merasa bingung apa yang ingin pria itu lakukan.

Seen memasukan tiga jarinya kedalam mulut Alvin membuat pemuda itu tersentak karena demi apapun jari pria itu sangat besar, mulutnya terasa sedikit sakit sekarang karena itu.

Cukup lama Seen melakukan itu sebelum ia mengeluarkan jarinya dari dalam mulut Alvin sebelum menarik satu kaki pemuda itu agar mendekat kearahnya sehingga sekarang Alvin bisa merasakan dengan jelas seberapa besar milik Seen diperutnya, besar, keras dan juga berurat pasti akan sangat memuaskan.

"Kita mulai."bisik Seen sebelum mulai memasukan jarinya kedalam hole milik Alvin. Membuat pemuda itu tersentak saat merasakan benda aneh mulai masuk kedalam miliknya, ia baru sadar jika tadi Seen memasukan jarinya kedalam mulutnya itu sebagai pelumas untuk memasukan jarinya kedalam sana.

"Ugh ... ahhh!"

Alvin memeluk dengan erat suaminya itu sedangkan Seen berusaha melonggarkan yang dibawah sana agar ia bisa masuk dengan mudah, sesekali ia mencium si manis agar bisa mengalihkan rasa sakit dari apa yang dirinya lakukan sekarang.

"Mas ... ahh... nyerih.."rengek Alvin saat merasakan yang dibawah sana terasa nyeri sepertinya ada luka dibawah sana sedangkan Seen langsung menunduk untuk bisa menghisap puting milik istrinya itu dengan tangan yang terus bergerak dibawah sana.

"Ahh! Pelan-pelan ... ugh.."

Alvin merasa pusing karena mendapatkan dua serangan sekaligus dimana yang dibawah sana terus bergerak sedangkan puting miliknya terus dihisap dengan sedikit kuat, ia mengira ini semua akan terjadi didalam kamar namun nyatanya semua terjadi didalam kamar mandi.

Seen melepaskan hisapan miliknya sebelum mencium bibir Alvin lagi dengan ganas seakan-akan ia sering melakukan ciuman padahal ini pertama kalinya ia melakukan semua itu.

Setelah puas mencium bibir si manis, Seen langsung membalik tubuh Alvin agar membelakangi dirinya sebelum sedikit membuat pemuda itu membungkuk, sedangkan Alvin hanya pasrah saja dengan napas terengah karena ciuman tadi cukup membuat ia lemas.

Dengan pelan Seen mulai menggesekan penis miliknya sebelum memasukannya dengan pelan kedalam sana.

"Ahh! Aahh... sakith...mas..." desah Alvin dengan mengigit bibir bawahnya rasanya sakit namun nikmat, kedua hal yang disatukan membuat ia merasa mabuk.

Sedangkan Seen langsung menggerakan dirinya dengan pelan untuk segera mencapai kenikmatan yang baru pertama ia rasanya, mereka bermain cukup lama didalam sana sampai Alvin mengigil karena kedinginan barulah Seen membawanya keluar dan lanjut bermain lagi diatas ranjang mereka.

Malam itu mereka habiskan untuk saling menikmati pergulatan panas mereka berdua.

Bersambung..

Votmen_

#Sorry nggak hot🗿

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang