Bagian dua sembilan

5K 504 8
                                    

Alvin menggenggam tangan kecil Xeral dengan erat saar berjalan masuk kedalam rumah sakit. Balita itu sejak tadi hanya diam saat ia ajak keluar tanpa bertanya hal apapun membuat Alvin sedikit merasa heran karena balita itu sangat suka berbicara tapi kenapa sekarang hanya diam?

"Tata? Toc tita telumah catit? Xelal nda catit toc,"ujar Xeral setelah terdiam cukup lama karena tadi ia bingung ingin diajak kemana oleh kakanya itu tapi sekarang saat kakanya itu mengajaknya masuk kedalam rumah sakit ia mulai berpikir. Kenapa mereka kesini? Dirinya tak sakit lalu kenapa mereka kesini?

Alvin tersenyum saat kembali mendengar suara Xeral yang sejak tadi tak terdengar, "kaka mau melakukan pemeriksaan untuk melihat perkembangan dedek bayi yang ada didalam perut kaka,"ujar Alvin dengan senyuman kecil.

Hari ini memang jadwalnya untuk melakukan pemeriksaan bayi yang ada didalam kandungannya, karena Seen sedang ada perjalanan bisnis keluar kota jadi ia mengajak Xeral untuk ikut dengan dirinya sekalian melihat bagaimana tanggapan balita itu saat tahu akan mempunyai adik.

Xeral terdiam dengan tatapan terkunci pada Alvin serta perut Alvin, "bayi? Didalam pelut na tata ada bayi na? Dede bayi?"ujar Xeral dengan tatapan bertanya karena ia pernah melihat salah satu pengurus panti juga mempunyai bayi tapi perutnya besar tapi kakanya ini perutnya kecil, apa bayi bisa berada didalam perut kecil itu? Dia tak kesempitan 'kan?

"Ada. Tapi dedek bayinya masih kecil jadi perutnya kaka juga ikut kecil nanti kalo dedek bayinya sudah besar pasti perut kaka juga ikut besar."jelas Alvin dengan membawa Xeral berjalan masuk kedalam ruangan dokter yang akan memeriksanya.

Dokter itu melakukan pemeriksaan ditubuhnya serta melakukan USG untuk bisa melihat anaknya yang masih sangat kecil didalam sana, hanya ada sebuah gumpalan kecil saja disana membuat Alvin tersenyum, berbeda dengan Xeral yang hanya diam dengan tatapan bingung kearah monitor itu.

Setelah melakukan pemeriksaan dokter mulai memberi resep obat, "umur anda masih terbilang sangat muda untuk hamil apa lagi anda seorang pria. Akan sedikit sulit untuk anda menjaga kehamilan ini karena itu cukup beresiko akan terjadinya keguguran jika sampai tubuh anda tak bisa dengan cepat menerima semua ini. Saya harap anda tak melakukan pekerjaan yang berat atau hal semacamnya karena itu akan membuat resiko terjadinya keguguran semakin besar, saya hanya akan memberikan obat yang harus anda minum dengan teratur setiap harinya agar bisa membuat tubuh anda cepat menerima semua ini."ujar dokter wanita itu membuat Alvin menganguk.

Ia tahu resiko yang harus dirinya terima saat mengandung diusia muda itu sangat besar karena dirinya seorang pria. Berbeda dengan seorang wanita yang memang kodratnya bisa mengandung, wanita bisa hamil disaat usia 15 tahun atau bahkan lebih kecil dari itu tergantung orangnya namun karena ia seorang pria walaupun umurnya sudah 18 tahun tapi tetap saja resikonya cukup besar.

"Terima kasih untuk semuanya dok."ujar Alvin sebelum mengajak Xeral berjalan keluar untuk segera pulang karena ia butuh istirahat yang lebih lagi untuk ini semua, sedangkan balita itu hanya mengikuti apa yang kakanya itu lakukan.

Ayahnya sudah mengatakan pada dirinya jika selama ayahnya pergi ia harus menjaga Kakanya maka itulah yang akan Xeral lakukan. Ia akan menjaga kakanya dengan baik sampai ayahnya pulang nanti, karena dirinya sudah besar sekarang jadi ia bisa menjaga kakanya dengan baik.

***

Alvin mengulum senyuman tertahannya saat melihat Xeral tengah sibuk makan siang dimeja kecil yang baru semalam sampainya, balita itu tengah makan siang sesekali menggambar. Pipi besar itu terlihat akan tumpah saat mengunyah makanan, Alvin juga merasa bersyukur karena Xeral bukan anak yang pemilih dengan makanan karena tadi ia hanya memasak ayam goreng serta brokoli yang ada dimasak dengan garam saja tapi lihat balita itu dia tengah fokus makan dengan baik.

Alvin sendiri sekarang tengah beristirahat karena baru saja meminum obat yang dokter berikan tadi, ia tengah menunggu kabar dari Seen karena tadi sebelum berangkat pria itu mengatakan pada dirinya akan mengabari dirinya saat sampai nanti. Namun sampai sekarang belum ada kabar apapun membuat Alvin yakin jika sekarang suaminya itu belum sampai.

Ini pertama kalinya setelah menikah mereka berpisah cukup jauh karena biasanya Seen hanya akan pergi ke kantor saja, setelah itu pulang saat sudah larut malam tapi sekarang pria itu tengah melakukan perjalanan bisnis bersama dengan rekan kerjanya. Meninggalkan dirinya bersama dengan Xeral, mungkin sekarang suaminya itu tak merasa khawatir lagi karena dirinya sudah ada teman dirumah ini walaupun semalam sempat terjadi kebingungan karena Seen tak ingin pergi meminggalkan dirinya.

Seen mengatakan jika ia tengah hamil sekarang jadi dia tak ingin meninggalkan Alvin hanya berdua saja dengan Xeral dirumah tapi Alvin meyakinkan pria itu jika ia tak apa ditinggal sehingga sekarang suaminya itu sudah hampir sampai ditempat tujuannya.

"Tata? Xelal udah celecai matan na,"ujar Xeral dengan meletakan piring makan serta yang lainnya didalam keranjang barang kotor didalam kamar mereka sebelum nanti akan Alvin bersihkan.

"Sudah? Sini, kita tidur siang sebentar sebelum nanti kita akan bermain."ujar Alvin dengan menepuk tempat disampingnya membuat Xeral menganguk semangat sebelum mendudukan dirinya disamping kaka yang sudah baik dengan dirinya.

"Cebental agi talo mau tidul, coal na nda cehat talo cudah matan lancung tidul."ujar Xeral dengan menatap kearah Alvin dengan kedua mata bulatnya, ibu panti sering mengatakan jika sudah makan lebih baik duduk dulu karena tak baik jika langsung tidur atau tiduran karena itu tak sehat.

"Selagi menunggu makanannya turun kita mau ngapain?"tanya Alvin dengan perasaan menghangat menatap kearah Xeral, balita itu sangat pintar serta baik.

"Em ... Xelal mau celita,"ujar Xeral dengan kedua mata mengerjab dengan pelan membuat Alvin menganguk dengan cepat.

"Tan wattu itu tata datang te panti cama ayah, Xelal cempat binung tenapa tata na datang cama olang acing? Tapi Xelal nda belani tanya cama ibu panti. Telus pac talian pulang ibu panti mandil Xelal, ibu panti bilang talo tata cama ayah mau ambil Xelal jadi anat talian. Xelal nda mau talena nda tenal cama ayah, tatut dia na cuta malah. Telus ibu panti bilang talo ayah bait talena mau ambil Xelal, bial Xelal nda belbagi agi. Telus pac di mobil wattu itu ayah bicala dong cama Xelal,"ujar Xeral mengingat-ingat apa yang ingin ia katakan.

"Ayah bait, Xelal cuta."sambung Xeral sebelum memeluk kakanya dengan sangat erat untuk melampiaskan rasa senangnya.

Bersambung...

Votmen

#gue lagi sakit lagi hehe

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang