Bagian tiga tiga

5K 485 5
                                    

Alvin menatap Xeral yang tengah sibuk memakan sarapan miliknya karena tadi pihak rumah sakit membawa begitu banyak makanan jadi ia bagi makanan itu dengan Xeral karena anaknya itu sejak tadi hanya diam.

Ia ingin bertanya sesuatu tapi setelah anak itu sarapan karena tak akan baik makan sambil berbicara, Alvin akan mengajari hal itu sejak anaknya masih kecil hingga saat dewasa nanti ia tak perlu merasa khawatir dengan hal itu.

"Cudah,"ujar Xeral dengan mengembalikan tempat makan itu diatas nakas tempat yang sama seperti bundanya tadi, ia memperhatikan semua itu. Walaupun tadi ia sudah makan dengan banyak tapi saat melihat makanan yang berbeda ia langsung memakan itu, ya walaupun rasanya hambar tapi Xeral akan tetap menghabisi makanannya.

"Makanannya enak?"tanya Alvin dengan memberikan tisu basah pada anaknya itu untuk membersihkan tanganya, membuat Xeral menerima dengan baik itu semua.

"Nda ada laca na, tapi Xelal cuta. Cemua matanan Xelal cuta."ujar Xeral dengan senyuman manis miliknya membuat Alvin ikut tersenyum.

"Kalau boleh tau tadi yang membawa bunda kerumah sakit siapa? Tadi Xeral belum menjawab pertanyaan bunda yang ini,"tanya Alvin karena sejak tadi ia masih merasa penasaran siapa yang membawanya kerumah sakit, namun Xeral tak mengatakan hal apapun. Ia merasa bingung serta khawatir dengan suaminya, ah tiba-tiba ia kembali memikirkan suaminya itu.

"Em? Maapin Xelal ya? Xelal lupa tadi buat jawab. Tadi pac bunda na jatuh Xelal langcung lali te alah pintu telus pac pintu na telbuta dicana ada ayah. Ayah na dah pulang. Telus ayah juga yang bawa bunda te lumah catit, tadi Xelal liat ayah nanis tapi nda Xelal tanya tenapa nanis telena Xelal nda mau ayah na malu."ujar Xeral menceritakan semuanya membuat Alvin terdiam, itu artinya suaminya sudah pulang 'kan? Itu tak bohong sama sekali kan? Ini nyata? Suami yang selama beberapa hari ini ia cari ternyata sudah pulang.

"Ayah sudah pulang?"tanya Alvin sebelum pintu ruang rawat terbuka dengan menampilkan sosok Seen yang tengah berjalan masuk dengan membawa makanan, pakaian serta barang yang lainnya yang mereka butuhkan.

"Kenapa sayang?"tanya Seen dengan berjalan mendekat kearah istrinya itu, ia tak ingin sampai sang istri berpikir dengan keras lagi itu tak akan bagus untuk kesehatan anak mereka didalam sana.

"M-mas?"ujar Alvin dengan memeluk tubuh Seen dengan sangat erat, ia sangat merindukan sosok dihadapan dirinya ini sekarang. Selama beberapa hari ini pikirannya penuh dengan Seen sampai sekarang saat melihat pria itu secara langsung ia merasa sangat tenang.

"Hm? Kenapa? Apa kamu pusing? Dimana yang sakit?"tanya Seen dengan pertanyaan beruntun karena ia merasa sangat khawatir dengan kondisi istrinya itu setelah semua yang terjadi tadi pagi, rasanya kadar ke posesif-an nya bertambah.

Alvin melepaskan pelukan dari suaminya itu sebelum menatap kearah Seen dengan tatapan bertanya.

"Selama beberapa hari ini mas kemana aja? Aku khawatir banget apa lagi handphone nya mas tak bisa dihubungi."ujar Alvin mendongak menatap kearah suaminya itu untuk mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Seen menatap kearah samping dimana ada Xeral yang tengah menatap mereka dengan kedua mata bulat mengerjab dengan sangat lucu, ia sampai melupakan anaknya itu serta barang yang tadi Xeral inginkan.

"Xeral mandi dulu ya? Kamar mandinya ada disana. Ayah sudah membawakan semua yang kamu inginkan tadi,"ujar Seen dengan menurunkan tubuh kecil anaknya itu membuat Xeral langsung menganguk dengan cepat.

Dari pada ia mendengar perkataan orang dewasa yang sama sekali tak ia mengerti lebih baik dirinya mandi dan juga makan jajan nanti.

Balita itu langsung berlari kearah kamar mandi yang ada sebelum membuat Seen kembali menatap kearah istrinya itu.

"Jadi kemarin saat sampai disana ditempat kerjanya, handphone nya mas jatuh sampai mati. Mau beli pun tak ada waktu lagi karena rekan yang lain udah pada kerja agar bisa pulang cepat. Maka dari itu yang mas lakukan yaitu kerja juga agar bisa pulang cepat tanpa memikirkan untuk menghubungi kamu lagi, karena pikiran mas penuh dengan kamu dan anak kita hingga ingin cepat selesai tanpa memikirkan resiko yang akan diambil itu besar, semua ini terjadi karena mas, bahkan kita hampir kehilangan anak kita karena mas."ujar Seen dengan menggenggam tangan istrinya.

Ini yang membuat ia menyuruh Xeral mandi tadi agar tak mendengar perkataannya yang mungkin membuat anak itu penasaran. Dan bertanya hal yang tak akan pernah bisa ia jawab karena ini semua cukup sulit.

Kedua mata Alvin berkaca-kaca ia tak menyangka dengan apa yang suaminya itu lakukan. Semua rasa khawatirnya selama ini hanyalah sesuatu yang tak pantas ada karena itu semua tak akan mungkin terjadi jika suaminya seperti ini.

"Mulai sekarang mas akan sepenuhnya kerja dirumah untuk mengawasi kamu dan membantu merawat Xeral dirumah. Mas sudah meminta bantuan sama sekretaris untuk menghandel semuanya serta melakukan perjalanan bisnis jika perlu, sehingga nanti untuk urusan pergi ke kantor biar dia saja yang melakukan itu semua."ujar Seen dengan mencium kening istrinya dengan pelan.

Membuat Alvin menganguk karena ia sadar jika saat tengah hamil seperti ini dirinya butuh bimbingan dari suaminya itu untuk menemani dirinya agar tak bersikap ceroboh sehingga membuat semuanya hancur begitu saja.

***

Xeral tersenyum saat selesai memakai pakaian gantinya, ia senang karena ayahnya tau pakaian mana yang akan dirinya kenakan hari ini. Karena Xeral tipikal anak yang selalu mengurutkan semuanya dengan baik. Pakaian mana yang akan dipakai hari senin, serta pakaian yang akan dikenakan dihari selanjutnya. Terus seperti itu.

"Ayah cudah bawain  jajan na Xelal tan?"tanya Xeral dengan berjalan mendekat kearah ayahnya yang tengah mengupas apel untuk bundanya membuat Seen menganguk sebelum menunjuk kearah paper bag yang ia bawa tadi membuat Xeral tersenyum sebelum berlari kearah sana untuk melihat apa yang ayahnya itu bawakan untuk nya.

Bungkusan pertama itu cemilan yang biasa ia makan serta susu kotak kesukaanya, setelah itu ia menemukan bungkusan lain nya membuat Xeral membuka itu dengan cepat karena tadi ayahnya mengatakan jika ini semua miliknya 'kan?

Kedua mata bulat itu berbinar saat melihat beberapa baju yang masih dibungkus dengan rapi terlihat, itu pakaian yang ada tudung berbentuk hewannya sama seperti yang ada di televisi, total ada lima pakaian yang berbeda-beda bentuk.

Setelah itu ia menemukan sebuah mainan mobil besar yang jauh lebih besar dengan mobil kesukaannya dirumah. Senyuman itu semakin lebar dengan tawa kecil yang terdengar membuat Seen maupun Alvin tersenyum melihat itu semua.

Bersambung...

Votmen_

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang