Bagian tiga belas

6.1K 610 14
                                    

Alvin mengikuti langkah kaki Seen dengan pelan karena tadi, ibu mertuanya yaitu mommynya Seen mengatakan jika ia langsung istirahat saja dikamar bersama dengan Seen sebelum nanti akan dipanggil untuk makan malam bersama.

Karena hari ini cukup melelahkan untuk mereka berdua jadi mau tak mau Alvin mengikuti langkah lebar milik suaminya itu walaupun ada rasa sedikit was-was untuk itu semua. Ia takut ada hal yang tak dirinya inginkan nanti saat ikut bersama dengan Seen ke kamar pria itu.

Langkah pria itu juga terlihat sangat cepat membuat ia sedikit kewalahan untuk menyeimbangi langkah kaki milik suaminya itu, kenapa langkah kaki nya bisa secepat itu? Apa karena kakinya panjang? Mungkin saja.

"Jalannya pelan-pelan aja, kaki gue sakit buat menyeimbangi langkah kaki lo," ujar Alvin, bagaimana tak protes jika ia baru menaiki tiga tangga tapi Seen sudah menaiki sepuluh tangga. Sangat tak adil, kakinya sakit untuk menyeimbangi langkah kaki panjang milik Seen, mungkin sakit karena tadi banyak berdiri untuk menyambut para tamu yang datang, mungkin saja.

Seen menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara pemuda yang sudah menjadi istrinya itu, ia tak sadar kalau sudah berjalan terlalu jauh sedangkan pemuda itu masih berada dibawah.

"Kemari,"ujar Seen yang masih menunggu Alvin, membuat pemuda itu tersenyum sebelum melangkah mendekat dengan kaki sedikit pincang. Demi apapun kakinya sakit karena terlalu lama berdiri tadi, astaga untuk saja tak putus.

Seen menatap Alvin yang sudah sampai disampingnya sebelum membungkuk dan menggendong tubuh kecil itu, Alvin yang mendapat gerakan tiba-tiba itu langsung saja mengalungkan kedua tangan nya dengan tatapan heran serta terkejut menjadi satu. Kenapa pria itu tiba-tiba menggendong dirinya?

"Saya tidak mau kamu tak bisa berjalan besok, keluarga akan berpikir hal aneh nanti."ujar Seen dengan berjalan menaiki tangga, ia tak ingin sampai besok pemuda itu tak bisa berjalan. Keluarganya akan berpikir aneh tentang semua itu.

Alvin menganguk dengan pelan sebagai jawaban, ia tahu maksud yang pria itu katakan tadi. Dirinya juga tak mau itu semua terjadi, bisa mati malu jika itu semua sampai terjadi.

***

Saat sampai didepan pintu kamar miliknya setelah berjalan beberapa menit, Seen menurunkan tubuh kecil Alvin dengan sangat pelan sebelum membuka kamar miliknya.

Tak ada perubahan apapun yang terjadi karena Seen memang tak ingin didekorasi kamar miliknya, itu akan terlihat seperti dirinya mengharapkan malam pertama antara suami dan istri.

Seen mulai masuk diikuti Alvin dengan pelan, pemuda itu merasa kagum dengan interior yang ada didalam kamar Seen karena itu semua bisa memanjakan matanya. Kamarnya luas, bersih, tertata dengan rapi, ranjangnya juga luas.

"Kau ingin mandi lebih dulu atau ingin istirahat dulu?"tanya Seen yang mau tak mau membuyarkan lamunan dari Alvin. Ia ingin segera mandi namun dirinya mau bertanya dulu pada istrinya itu takutnya dia ingin mandi lebih dulu 'kan?

Alvin segera menatap Seen saat mendengar suara pria itu, ia tak sadar karena terlalu mengagumi kamar milik Seen tadi.

"Lo duluan aja, gue mau istirahat bentaran."ujar Alvin dengan berjalan kearah ranjang besar yang ada didalam kamar ini membuat Seen menganguk sebelum mengambil handuk untuk mandi.

***

Setelah sama-sama sudah mandi baik Seen maupun Alvin memilih untuk membaringkan tubuh mereka agar tak terlalu lelah dengan hari ini yang penuh dengan rasa lelah karena acara pernikahan.

Keheningan terjadi karena tak ada yang mau membuka suara untuk menghilangkan rasa sunyi yang terjadi, baik Seen maupun Alvin larut dalam pikirannya sendiri hingga.

"Lo udah punya kekasih kan sebenarnya?'tanya Alvin tiba-tiba. Ia yakin bahkan sangat yakin jika pria yang menikahinya tadi siang sudah mempunyai kekasih namun karena kejadian yang menimpa mereka mau tak mau membuat pria itu harus bertanggung jawab hingga memutuskan pacarnya.

Seen mengalihkan tatapan miliknya saat mendengar pertanyaan yang sangat aneh itu, jika ia sudah memiliki pacar ataupun tunangkan maka semua ini tak akan pernah terjadi.

"Saya tak punya kekasih ataupun sejenisnya. Karena kalau saya ada kekasih sudah pasti vidio itu tak akan ada karena mereka tahu saja mempunyai kekasih. Walaupun ada secara rahasia mana mungkin kita akan menikah jika semua itu terjadi," jawab Seen apa adanya membuat Alvin memiringkan tubuhnya.

"Jadi kalo lo ada pasangan secara rahasia walaupun ada vidio kita yang beredar lo nggak akan nikahin gue? Lo akan mengatakan apa sama mereka jika itu benar-benar terjadi?"tanya Alvin ia penasaran, tak ada rasa aneh sedikitpun saat mendengar apa yang Seen katakan karena ia tahu diri.

"Saya akan mengatakan jika vidio itu tak benar dan mungkin saja akan menunjukan pada mereka semua siapa kekasih saya yang asli."ujar Seen dengan membalas tatapan yang Alvin berikan.

"Semua itu nyatanya tak terjadi, jadi kita bisa ada disini sekarang."ucap Seen dengan ikut memiringkan tubunnya agar bisa membalas tatapan yang istrinya itu berikan.

Alvin terdiam, pria itu memang benar masalah ini hanyalah hal sepele yang awalnya ia penasaran saja apakah pria itu punya kekasih atau tidak.

"Kamu sendiri?"tanya Seen balik, ia jadi penasaran juga apakah pemuda itu memiliki kekasih atau tidak karena saat remaja begini pasti suka sekali jatuh cintanya.

Alvin mengerjab saat mendapatkan pertanyaan yang sama seperti yang ia berikan tadi, "gue nggak punya pacar karena daddy ngelarang gue pacaran pas masih sekolah. Kata dia gue bisa punya pacar setelah lulus sekolah nanti," ujar Alvin karena itu memang kenyataannya.

Daddynya melarang dirinya pacaran saat masih sekolah karena itu akan mengganggu sekolahnya namun nanti setelah lulus dan kuliah barulah daddynya memberi izin, tapi itu semua hanya bayangan saja karena ia sudah menikah sekarang jadi otomatis tak ada ruang untuk pacaran lagi.

Ia sudah mempunyai suami yang harus dirinya cintai sekarang.

Seen terdiam, perkataan pemuda itu berhasil membuat ia merasa bersalah. Secara tak langsung perkataan pemuda itu membuat ia sadar jika dengan pernikahan ini maka Alvin tak punya ruang untuk mencari kekasih nantinya.

"Kalau begitu masih banyak waktu untuk itu semua, selagi menunggu kita lakukan pendekatan dulu. Kan kita belum saling mengenal, mulai sekarang kita harus mencoba saling mengenal satu sama lain dulu, mungkin nanti gue bisa pacaran sama lo kan? Pacaran sama suami sendiri tak salah bukan?"ucap Alvin saat menyadari perubahan ekspresi dari Seen, ia merasa tak enak.

Seen tersenyum tipis mendengar semua penjelasan yang Alvin katakan, ia tak keberatan untuk itu semua.

Bersambung...

Votmen_

#gue lagi sakit, jangan tungguin gue update. Gue bakalan usaha buat sembuh demi kalian yang memang dukung gue, buat yang cuman mampir makasih udah baca cerita ini. Buat yang selalu ada makasih, kalian alasan gue..

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang