Bagian tiga satu

4.7K 495 8
                                    

Saat pintu utama berhasil Xeral buka. Tatapan kedua mata bulat itu langsung mengarah pada seorang pria dihadapan dirinya sekarang, seorang pria yang selama beberapa hari ini ia pertanyakan kabarnya, terlihat Seen tersenyum kecil menatap anaknya itu.

Biasanya ada Alvin yang akan menyambut ke pulangannya kerumah tapi sekarang? Gantian anaknya itu yang membukakan pintu untuknya, demi apapun ia sangat merindukan tiga malaikat didalam hidupnya ini selama tiga hari ini.

Dalam waktu tiga hari berpisah dengan miliknya berhasil membuat hidupnya tak tenang sehingga sekarang ia memutuskan untuk pulang lebih dulu dari rekan kerjanya yang lain karena tak sabar bertemu dengan miliknya.

Apa lagi saat berada disana handphone miliknya rusak karena jatuh alhasil ia tak ada kesempatan untuk membeli yang baru karena kesibukan yang sangat banyak disana sampai sekarang dirinya memutuskan untuk pulang lebih dulu karena tak tahan akan kerindukan yang sangat membuncah didalam dadanya ini.

"Ayah!"

Kedua mata bulat itu mengeluarkan air mata saat melihat pria yang selama beberapa hari ini dicari oleh kakaknya, pria yang selama beberapa hari ini tak berada dirumah sehingga meninggalkan mereka berdua saja dirumah sampai sekarang kakaknya sakit.

"Hey .... kenapa Xeral menangis?"tanya Seen dengan perasaan bingung karena saat memperhatikan dirinya cukup lama anaknya itu langsung menangis, apa ada yang salah dengan tubuhnya? Atau ia melupakan sesuatu yang sangat penting sehingga sekarang anaknya itu menangis karena ia lupa membawakan apa yang anaknya itu inginkan.

"Tata! Tatana jatuh dicana,"ujar Xeral dengan berlari masuk membuat tubuh tegap Seen tersentak. Jatuh? Alvin jatuh? Ia tak salah nendengarkan? Bagaimana semua ini bisa terjadi?

Dengan cepat Seen berlari mengikuti Xeral sampai tatapan miliknya mengarah pada sosok Alvin yang tengah berbaring dibawah sana dengan wajah pucat yang langsung membuat ia merasa panik. Bahkan sangat panik hingga secara langsung mengangkat tubuh kecil itu didalam gendongan miliknya dan berjalan keluar dengan Xeral yang mengikutinya dari belakang.

****

Saat dokter menutup ruang pemeriksaan untuk mengecek keadaan Alvin. Seen langsung saja menarik tubuh kecil Xeral didalam pelukannya karena anak itu sangat pintar karena selagi ia membawa Alvin berjalan masuk, Xeral langsung berlari kedalam untuk meminta pertolongan pada petugas yang ada dirumah sakit ini.

Tubuh kecil itu terlihat bergetar, Seen yakin pasti balita itu merasa syok dengan apa yang terjadi sekarang begitu pun dirinya yang juga merasakan hal yang sama. Kepulangannya justru disambut dengan kejadian seperti ini, untuk yang sekian kalinya Seen merasa gagal menjadi seorang suami.

Kenapa ia selalu mengulangi kesalahan yang sama setiap waktunya? Kenapa semua ini selalu terjadi pada istrinya itu? Kenapa tidak dirinya saja?

"Ayah? Tata na nda batalan catit lama tan?"ujar Xeral dengan melepaskan pelukan milik ayahnya, ia yakin pasti kakaknya sakit karena tak makan selama beberapa hari kemarin. Yang dirinya takutkan memang terjadi yaitu kakanya sakit.

"Tentu tidak sayang. Mungkin karena kakaknya kelelahan saja,"ujar Seen yang berpikir seperti itu karena ia yakin semua ini terjadi sama seperti waktu si manis pingsan karena kelelahan dan kehamilannya diketahui.

"No. Tata na banat ictilahat toc. Tuman wattu itu tata na nda matan talena nda celela tatana. Tata juga celing liat poto na ayah."ujar Xeral karena ia yakin ini semua terjadi bukan karena kakaknya kurang istirahat tapi karena tak makan waktu itu.

Seen terdiam. Secara tak langsung ini semua terjadi karena dirinya 'kan? Alvin tak bernapsu makan karena memikirkan dirinya? Kenapa ia sangat bodoh sehingga tak berusaha menghubung istrinya itu waktu itu? Yang ada didalam pikiran nya waktu itu hanyalah pulang. Ia berusaha agar semua tugasnya selesai dan bisa pulang bertemu dengan istrinya namun semua ini malah terjadi.

"Semua akan baik-baik saja, Xeral jangan pernah merasa sedih ya? Kakaknya akan segera sembuh."ujar Seen yang hanya sebagai kalimat menenang untuk Xeral karena nyatanya hatinya mengatakan hal yang berbeda. Ia takut ada hal yang tak diinginkan sampai terjadi karena istrinya itu tengah mengandung sekarang.

***

Seen menghela napas karena dokter masih belum keluar juga sedangkan Xeral sudah terlihat bosan sekarang karena terlihat dari tingkah balita itu yang tengah sibuk menghitung kacing pakaian miliknya.

"Apa Xeral bosan?"tanya Seen, ia sempat meminta bantuan satpam yang ada untuk membelikan makanan yang sehat untuk Xeral karena balita itu terbiasa sarapan pagi. Tak akan baik jika balita itu ikut sakit juga karena pasti Alvin akan merah pada dirinya jika sampai itu semua terjadi, ia boleh mengabaikan dirinya sendiri namun untuk Xeral harus tetap menjadi prioritas utama mereka.

"Um? Nda, Xelal cuman melasa lapal."ujar Xeral dengan sangat jujur membuat Seen terkekeh, benar apa yang ia pikiran tadi.

Tak lama datang satpam yang memang cukup Seen kenal membawa apa yang pria itu inginkan sehingga sekarang ia langsung menatap kearah Xeral yang tengah menatap bungkusan itu dengan kedua mata mengerjab dengan pelan.

"Xeral tadi lapar kan? Ikut dengan pak satpam sebentar untuk makan diluar hm? Ayah akan menunggu disini, nanti setelah selesai makannya maka kamu bisa datang kesini lagi. Soalnya tak baik makan didalam rumah sakit ini karena banyak penyakitnya."

Xeral menganguk setuju karena ia merasa sangat lapar sekarang lagi pula ia tahu jika pak satpam itu baik karena sudah mau membawakannya makanan jadi dirinya akan makan dulu sekarang sebelum menemui ayahnya lagi untuk melihat keadaan kakaknya.

Seen terdiam menatap pintu ruangan tempat Alvin diperiksa tadi karena beberapa saat setelah Xeral pergi pintu itu terbuka dengan seorang dokter keluar dari sana.

Terdengar hembusan napas berat dari dokter itu karena sesuatu hal, "beberapa hari yang lalu Alvin datang untuk melakukan pemeriksaan dan saya mengatakan untuk menjaga kandungannya karena itu masih sangat rentan apa lagi dia seorang pria. Saya memberikan obat untuk membuat tubuhnya cepat menyesuiakan semuanya itu dan menyuruhnya agar tak perpikir terlalu jauh. Tapi sekarang dalam waktu tiga hari dia datang lagi kesini dengan keadaan cukup serius."

Dokter wanita itu menatap kearah ruang tempat ia memeriksa Alvin tadi, "syukurnya kandungannya cukup kuat sehingga tak terjadi hal apapun hingga mengakibatkan keguguran namun ini peringatan terakhir jika sampai hal seperti ini terjadi lagi kemungkinan terbesar kalian akan kehilangan anak kalian serta rahim istri anda. Saya sudah tegaskan jika kehamilan untuk seorang pria itu jauh beresiko jadi kalian harus benar-benar menjaganya dengan baik. Saya harap Anda mengerti."

Setelah mengatakan semua itu dokter wanita itu beranjak dari sana meninggalkan Seen sendirian.

Itu artinya ia harus benar-benar menjaga istrinya itu mulai sekarang, mungkin ia akan menyerahkan semua tanggung jawab pada sekretarisnya agar selalu bisa memantau keadaan istrinya itu.

Bersambung...

Votmen_

#maapkan update malem, aing sibuk sakit🗿🙏

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang