Bagian dua delapan

5.1K 528 8
                                    

Seen berjalan masuk kedalam kamar setelah cukup lama mengerjakan dokumen yang ada. Ia sekarang memang sudah membiasakan diri bekerja dirumah, selain untuk bisa selalu memantau keadaan istrinya yang tengah hamil ia juga ingin membantu Alvin nerawat anak mereka dengan baik.

Tatapan itu mengarah pada ranjang mereka dimana ada Alvin yang tengah duduk disamping ranjang dengan tatapan mengarah pada balita kecil yang terlihat tertidur dengan tenang disana. Mereka memang memutuskan untuk tidur bersama dengan Xeral juga akan bisa selalu melihat perkembangan balita itu, mungkin nanti setelah Xeral sedikit tumbuh barulah mereka akan menyediakan kamar sendiri untuk anak mereka itu walaupun masih ada banyak tempat kosong dirumah ini tapi baik Alvin maupun Seen ingin Xeral tidur bersama dengan mereka.

Ranjang nya juga sengaja mereka ganti dengan yang lebih besar serta extra kasur lagi dibawah sana takutnya tempat itu tak akan muat nanti.

"Dia sudah tidur?"tanya Seen dengan berjalan mendekat kearah istrinya itu membuat Alvin menatap kesamping dimana ada suaminya disana, senyuman kecil Alvin berikan untuk suaminya itu sebelum mengambil beberapa guling untuk diletakan disebelah kanan dan juga kiri Xeral agar balita itu tak terjatuh.

Lihat tatapan polos itu, saat tengah tidur seperti ini wajah itu bertambah polos membuat Alvin semakin menyanyangi anaknya itu, bahkan sekarang Xeral tengah tertidur dengan menggenggam dengan erat mobil-mobilan yang tadi dia dapatkan didalam jajanan yang dia beli bersama dengan Seen. Mobil itu kecil namun reaksi yang Xeral berikan saat mendapatkannya berhasil membuat Alvin terharu, balita itu memang mengajarkan dirinya arti bersyukur dengan apa yang ia memilikii.

"Sayang? Kamu jadi ingin berbicara dengan mas?"tanya Seen karena tadi Alvin mengatakan ingin membicarakan hal yang serius pada dirinya.

Alvin menganguk sebelum beranjak dari sana untuk pergi ke balkon kamar mereka. Tatapan itu mengarah pada langit malam yang terlihat sangat indah walaupun tanpa bintang satupun.

"Mas pasti penasaran kenapa aku begitu bersikeras untuk mengadopsi Xeral diantara anak-anak yang lainnya?"tanya Alvin dengan tatapan jauh ke masa lalu.

Seen hanya diam untuk mendengarkan semuanya tanpa ada niatan untuk bertanya sedikitpun, ia memang penasaran kenapa diantara begitu banyak anak yang lain, istrinya itu begitu bersikeras untuk mengadopsi Xeral, pasti ada alasan untuk itu semua.

"Dulu saat usiaku masih 15 tahun. Papa mengajaku pergi ke pantai asuhan dimana Xeral tinggal. Disana pertama kalinya aku bertemu Xeral yang terlihat masih bayi bahkan pusarnya belum sembuh total. Ibu panti mengatakan jika mereka mendapatkan Xeral didalam plastik didekat tong sampah saat ingin pulang, mereka mengira Xeral tak akan bisa selamat tapi nyatanya balita itu tumbuh dengan baik, dengan aku yang selalu menyempatkan diri untuk datang kesana setiap ada waktu."

Alvin tersenyum kecil menatap kearah Seen yang tengah fokus mendengarkan ceritanya.

"Saat usia Xeral satu tahun. Aku pernah meminta kedua orang tuaku untuk mengadopsi Xeral namun mereka mengatakan jika sekarang mereka tak bisa menjaga seorang anak lagi, selain karena daddy yang sering sakit papa juga nengatakan jika ia juga sibuk kerja sekarang. Aku hanya bisa menuruti apa yang kedua orang tuaku inginkan. Xeral itu anak yang baik, anak yang selalu mengerti tentang kondisi yang terjadi, anak yang mungkin tak pernah diharapkan orang tuanya namun siapa sangka sekarang anak yang coba orang tuanya bunuh itu tumbuh dengan baik wakaupun ke kurangan kasih sayang karena dipanti begitu banyak anak yang lain nya yang juga butuh kasih sayang juga."

Alvin berjalan mendekat kearah Seen sebelum memeluk pria itu dengan nyaman, "aku punya banyak harapan setelah dia menjadi anak kita. Aku ingin memberi kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya, menjadikan dia anak yang merasa paling beruntung karena telah lahir di dunia ini. Walaupun nanti kita juga akan mempunyai anak kandung kita sendiri aku harap kasih sayang untuk Xeral tak akan berkurang sedikitpun."ujar Alvin dengan memeluk dengan erat tubuh suaminya yang selalu bisa membuat ia merasa nyaman serta tenang.

"Aku tak menyangka ada begitu banyak alasan kenapa kamu mengambil jalan ini. Aku tak bisa berjanji namun aku akan berusaha menjadi ayah yang baik untuk Xeral nantinya."ujar Seen dengan mengelus punggung sang istri dengan lembut.

"Mas tak masalah kan Xeral memanggilku kaka? Karena itu kebiasaannya dipanti dulu, nanti aku akan pelan-pelan memberinya pengertian untuk memanggilku bunda."ujar Alvin yang langsung membuat Seen menganguk, ia paham untuk semua itu karena tak akan mudah membuat Xeral paham dengan sesuatu yang tiba-tiba ini.

***

Sekitar jam 5 pagi Alvin sudah bangun dengan tatapan mengarah pada satu titik dimana ada Xeral yang tengah tidur ditengah-tengah mereka berdua tadi malam dan juga Seen yang terlihat masih tertidur dengan tenang.

Hari ini hari pertama dirinya menjadi seorang ibu untuk seorang anak yang sangat berarti didalam hidup mereka, Alvin berharap semuanya berjalan dengan lancar tanpa hambatan sedikitpun walaupun ia masih ibu pemula yang belum tahu apa yang biasa seorang ibu lakukan untuk anaknya.

Dirinya akan menyiapkan bahan utama saja yaitu sarapan untuk anak dan juga suaminya karena hari ini Seen libur jadi ia bisa masak apapun yang dirinya sukai hari ini.

Beberapa saat setelah Alvin keluar dari dalam kamar setelah mandi sebentar sekarang giliran Xeral yang bangun. Terlihat balita itu langsung duduk dengan tatapan linglung karena langsung saja duduk, tatapan itu mengarah pada tangan miliknya dimana ada mainan yang baru ia dapatkan kemarin, tersenyum kecil melihat itu karena ini pertama kalinya Xeral mendapatkan hadiah tanpa harus berbagi dengan yang lainnya, biasanya satu mainan berbagi untuk lima orang sehingga ia tak bisa dengan puas bermain tapi sekarang? Ia memiliki mainannya sendiri!

Kedua mata bulat itu menatap kearah samping dimana ada seorang pria yang ia panggil ayah tengah tertidur dengan pulas, dengan senyuman kecilnya.

Kedua tangan kecil itu menekan pipi Seen dengan pelan sebelum langsung berbaring lagi saat melihat pergerakan dari sang ayah, dalam waktu beberapa jam saja ia sudah merasa nyaman dengan Seen sehingga sekarang mulai menjahili pria itu.

Kedua mata bulat itu tertutup dengan kedipan yang sering kali muncul membuat Seen yang baru saja bangun tersenyum kecil. Ia mengira Alvin yang menjahili dirinya tapi ternyata yang melakukan semua itu adalah anaknya yaitu Xeral.

"Aduh! Siapa yang menekan pipiku barusan? Apa itu hanya mimpi tapi aku merasa itu nyata."ujar Seen dengan tatapan bingung yang ia buat-buat membuat Xeral langsung membuka kedua matanya sebelum tertawa dengan kencang bahkan sampai guling-guling membuat Seen lagi dan lagi tersenyum.

Kebahagiaan yang sangat sederhana.

Bersambung...

Votmen_

Married Sugar Daddy [BXB] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang