8. Rather drunk

113 58 10
                                    

Akhir pekan tiba, hari yang paling ditunggu tunggu oleh siswa SMA. Termasuk Dami. Hari ini ia bangun sedikit telat karena tidak memiliki kegiatan lainnya. Biasanya, Heeseung akan mengajaknya bermain namun hari ini ia bilang ada latihan baseball.

Dami keluar dari kamarnya, ia melihat orang tuanya sedang sarapan bersama. "Aku akan mandi dulu, nanti aku menyusul." ucapnya sebelum sang ayah menitah duduk.

Sampai di kamar mandi, Dami memandangi dirinya di cermin. Menghela nafasnya, dan terus memandangi dirinya lamat lamat. "Kusam sekali wajahku, sepertinya aku harus pergi berlibur." ucapnya pada diri sendiri.

Setelah selesai mandi dan segala ritualnya, Dami bergabung dengan kedua orang tuanya untuk sarapan bersama. Mereka banyak membicarakan berbagai hal, Dami menceritakan bagaimana disekolahnya, dan tentu saja tidak lupa memberi tahu orang tuanya tentang teman barunya, Shana.

"Aku ingin pergi ke pantai." ucap Dami setelah selesai membersihkan piring bekasnya.

"Ajaklah Heeseung. Atau mau ayah antar?"

"Heeseung ada latihan baseball, aku juga tidak mau bersama ayah, ayah suka melarangku ini itu, aku kan mau senang senang di pantai."

Pak Jo tertawa mendengar jawaban dari sang anak, ia juga menyadari kalau mereka pergi berlibur pasti ia akan melarang Dami maupun Heeseung bermain, karena menurutnya itu bahaya dan membuat ia khawatir.

"Yasudah, pergilah bersama teman barumu. Asal kau berjanji tidak akan nakal?"

"Aku berjanji!"

: : :

Hari ini gaya berpakaian Dami sedikit berbeda, bukan seperti anak SMA pada umumnya. Namun Dami dengan sengaja menggunakan baju ibunya yang terlihat dewasa untuk pergi ke minimarket. Menggunakan jurus andalannya, yaitu KTP palsu.

Dami mengambil 2 kaleng bir, dan beberapa kaleng soda dan tidak lupa berbagai macam jajanan. Sebelumnya ia telah pergi ke tempat telpon umum untuk mengajak Shana, namun Shana memintanya untuk menunggu di dekat minimarket saja.

Dami berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mudah, lalu ia bergegas keluar untuk menunggu temannya. "Lama sekali, matahari semakin naik." protesnya setelah Shana sampai dihadapannya.

"Maafkan aku, tadi aku membantu ibuku."

"Baiklah aku mengerti, ngomong ngomong dimana rumahmu?"

"Dekat pasar,"

"Lain waktu, ajak aku kerumahmu, ya?"

Sebenarnya Shana ragu mengajak temannya kerumahnya karena ia takut dengan ejekan yang akan dilontarkan temannya waktu mengetahui rumahnya.

"Kenapa? tidak boleh?"

"Bukan begitu.. aku takut. Kau jangan menaruh harapan yang tinggi saat mengetahui rumahku, ya?"

Dami tertawa mendengarnya, baru kali ini ia bertemu dengan seseorang seperti Shana yang mengkhawatirkan ekspetasi seseorang.
"Tenang saja, memangnya kenapa? kelihatannya kau begitu gugup?"

"Aku pernah mengajak temanku ke rumah, aku sangat senang sekali. Namun saat sampai rumahku, mereka mentertawakannya dan terlihat seperti jijik. Dami aku mohon, aku tidak ingin ibuku sakit hati."

"Siapa yang berani menertawai?"

"Temanku saat di sekolah lama."

Misconceive ; Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang