"Dami, bisakah kita bicara, berdua?"
Dami mengerutkan keningnya mendengar permintaan Shana.
Begitu Shana meninggalkannya, teman-teman Dami yang saling memandang seakan banyak pertanyaan dalam benak merdeka.Mereka tidak sempat menanyakannya, melihat Dami yang sudah berlari meninggalkan mereka.
Tepat di gang dekat minimarket tempat Shana bekerja, mereka berdua berhadapan dengan Dami yang menatap Shana santai, namun Shana sebaliknya.
Shana menghela nafasnya, ia ragu ingin mengeluarkan suaranya. Hatinya terus menolak apa yang ada dalam isi kepalanya.
"Kenapa, Shana?"
"Ah- itu.. aku lupa!"
Dami mengernyit mendekat pada Shana yang terlihat gelagapan.
"Tampaknya kau berbohong, kenapa, Shana?"
Shana terdiam menatap mata Dami dengan sedekat ini, jaraknya hampir kurang lebih 30cm, sangat dekat menurut Shana.
: : :
Kemarin malam setelah Ethan, Jongseong dan Dami keluar dari Minimarket tempatnya bekerja. Shana kembali duduk tanpa memperdulikan teman-temannya yang sudah pergi. Ia membereskan meja kasir yang tampak berantakan.
Karena terlalu fokus, Shana tidak sadar ada pengunjung datang, ia sadar ketika pengunjung tersebut memberikan minuman kaleng yang hendak dibayar.
"Apakah uang segini cukup?"
"Seharusnya lebih dari cukup." lanjutnya.
Shana kira uang untuk membayar, namun setelah mengatakan hal tersebut, pengunjung itu meninggalkan minumannya dan amplop coklat yang cukup tebal.
Mata Shana melotot, minuman yang ia pegang terjatuh. Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, apa yang ia lihat ini?
Ini untuk menjamin hidupmu, pergilah, biarkan mereka bahagia.
: : :
Bayangan semalam kembali lagi, Shana menahan nafas supaya tidak terlalu terlihat takut dimata Dami yang sedekat ini.
Dami mengerutkan keningnya, ia menempelkan punggung tangannya pada kening sahabatnya.
"Astaga! kau demam!"
Kini Dami menempelkan kedua telapak tangannya pada pipi Shana, "Aduh, Shana. Ayo ikut aku."
ujarnya seraya menarik tangan Shana keluar dari gang itu menuju minimarket tempat Shana bekerja.Shana kembali ke kasir, sedangkan Dami menuju rak tempat obat-obatan terletak.
Setelah mendapatkan yang ia cari, Dami berjalan menuju kasir, tidak, dia tidak ke depan kasir, melainkan masuk hingga Shana terkejut dengan tindakan Dami yang langsung mendudukannya di kursi."Diam," ancamnya.
Shana menurutkan apa kata sahabatnya, ia diam dan memperhatikan Dami yang sedang sibuk dengan mangkuk ramyeon dan es batu.
Dengan cepat Dami merobek bagian bawah bajunya, lalu membaginya menjadi 2, bagian kecil ia celupkan pada es yang terdapat di mangkuk ramyeon.
Tentu Shana terkejut dengan gerakan tiba-tiba dari Dami, "Kau gila! lihat, perutmu jadi terlihat." omelnya.
"Shhh! kau harus tau, baju seperti ini adalah trend, kau diam saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconceive ; Lee Heeseung
FanfictionPersahabatan 2 gadis dan 1 anak laki-laki. Mengerikannya, orang keempat adalah anak dari mereka. started : 31 mei 2023 #1 in leeheeseung 010623 #9 in leeheeseung 050623 #37 in soulmate 010623 #7 in jayenhypen 130823