3. The first page

174 72 20
                                    

Dami dan Jaeyoon menghabiskan hari minggu bersama, berjalan jalan berkeliling Seoul tidak terlalu buruk di akhir pekan.
Sungguh Dami ingin berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan kehidupan yang baik, tidak sempurna, namun tidak buruk.

Jaeyoon menggenggam tangan Dami menuju ruang inap Lee Yoon-Soon, ibu dari Jo Da-Mi.

"Kenapa tanganmu begitu kecil, Sayang? harusnya kamu makan protein yang lebih banyak." ucap Jaeyoon, ia memperhatikan genggaman tangan Dami yang begitu kecil digenggamannya.

"Cih," Dami berdecih melepaskan tangannya.

"Tanganmu saja yang terlalu besar, Pak Dokter." sambungannya.

Jaeyoon hanya tertawa menanggapi ucapan kekasihnya, ia berjalan cepat mengejar Dami yang sedikit berlari.

Ditangkapnya tubuh Dami, terlihat dari sisi belakang seakan dua insan yang sedang berpelukan. "Aku bekerja dulu, kamu kalau butuh apa-apa panggil aku." pamit Jaeyoon.

"Aku akan menunggumu, semangat bekerja!" Dami memeluk Jaeyoon erat, tubuh Jaeyoon yang besar membuatnya tenggelam didada milik Jaeyoon.

Tidak mereka sadari, dibelakang mereka terdapat Heeseung dan Nami yang baru saja membeli sesuatu. Memperhatikan sepasang kekasih didepannya, Heeseung merasa aneh didadanya, sakit?

Apa maksudnya ini?

Setelah merasa puas berpelukan, Jaeyoon mencium kening Dami dan berbalik. Ia terkejut melihat ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya, ia merasa malu, namun Jaeyoon tidak bisa apa apa.

Jaeyoon tertawa garing mencairkan suasana, lalu ia berjalan dan menggendong Nami.
"Habis kemana malam malam begini? kau harus istirahat sayangku." ucapnya pada Nami.

Jaeyoon mengasih kode pada Heeseung untuk membawa Nami masuk ke ruangannya, setelah Heeseung mengangguk, Jaeyoon sedikit berlari ke ruang inap Lee Nami.

Menyisakan Heeseung yang sedari tadi menatap Dami, ia berjalan mendekati Dami. "Temui Nami malam ini, ia sangat ingin bertemu denganmu." pinta Heeseung.
Dami menatap balik Heeseung, ia tidak menjawabnya, namun Dami berjalan menuju kamar inap Lee Nami.

: : :

Setelah membuka pintu, Dami terdiam karena ia melihat kekasihnya sedang bermain dengan Lee Nami.
Jaeyoon yang bingung menyadari keberadaan Dami disana, "Apa kamu tersesat?" tanyanya bercanda.

Dami berjalan mendekat pada keduanya, ia menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku ingin bertemu Nami." jawabnya.

Jaeyoon semakin bingung, "Kamu kenal Nami? kok tidak bilang padaku?" lagi lagi Dami menggelengkan kepalanya.

Jaeyoon menatap Heeseung meminta penjelasan, Heeseung mengisyaratkan untuk biarkan saja mereka. Jaeyoon yang mengerti lalu memandang Dami yang sedang dipeluk oleh Nami.

"Nami sayangku, aku bicara pada ayahmu dulu, Nanti aku kembali lagi." setelah itu Jaeyoon mengajak Heeseung untuk keluar ruangan.

Setelah menutup pintu, Jaeyoon tetap memaksa meminta penjelasan pada Heeseung karena ia tidak mengerti akan situasi sekarang.

"Bolehkah aku meminjam Dami sebentar?" celetuk Heeseung tiba-tiba.

"Dami bukan barang!"

"Aku tau, hanya sebentar. Sampai Nami merasa tenang."

"Apa maksudmu?"

"Biarkan Dami dan Nami menghabiskan waktu bersama."

: : :

Misconceive ; Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang