27. Osculation

123 17 2
                                    

Dalam lamunannya, sesuatu terus berputar di kepalanya. Jo Dami merasa berat yang ada dihatinya entah untuk siapa.

Keputusan awalnya ia ingin menolak perintah ayahnya, tapi Dami tidak memiliki keberanian untuk membantah ayahnya. Semua hal yang telah diberikan Jo Hyuk Oh padanya lebih banyak dan mungkin tidak setimpal dengan dengan permintaannya.

"Biasanya dalam keadaan seperti ini, anak dijodohkan dengan anak temannya."

"Tapi aku malah disuruh belajar lagi?"

"Haruskah aku minta dijodohkan dengan Ethan?"

Dami terus berbicara sendiri, beberapa kali dia menghela nafasnya pula. Tidak ia sadari, seseorang dibalik rak tengah mendengarkan ucapannya.





Selagi memilih-milih buku, dengan lamunannya yang masih melekat dikepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selagi memilih-milih buku, dengan lamunannya yang masih melekat dikepalanya. Dami merasa lelah dan menyenderkan punggungnya pada rak buku tersebut.

Menghela nafasnya, dan kembali dengan dunianya.

Disisi lain, seorang pemuda terlihat tengah membaca sebuah buku. Tapi, tidak. Yang melihat pasti berpikir seperti itu, nyatanya kepala pemuda tersebut penuh dengan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan buku itu.

Menyenderkan punggungnya seraya menatap kearah jendela yang menyajikan cahaya bak Tuhan telah memberikan anugerahnya.

Kita berada di satu ruang yang sama
namun kita seperti orang yang tidak pernah dekat.

Heeseung menghela nafasnya dan berdiri dari duduknya, bohong jika tidak menimbulkan suara. Justru sekarang suara itu membuat Jo Dami terkejut, ia pikir hanya ada dia seorang diri disini.

Dami ingin melihat siapa pembuat suara tersebut, namun ia tidak lebih cepat dengan Heeseung yang melengos meninggalkan perpustakaan.

Punggung yang Dami sangat kenal, itu sahabatnya. Dami merasa gugup, jantungnya berdebar lebih kencang dari sebelumnya. Digigitnya bibir bawah Dami, wajahnya terlihat gugup, cemas dan malu.

"Itu artinya..
Ethan mendengar ucapanku sedari tadi?"

"ARGHHH MALU SEKALI!"


: : :

Setelah insiden yang terjadi di perpustakaan yang membuat Dami malu setengah mati. Saat ia ingin kembali ke kelasnya, ternyata mata pelajaran telah dimulai. Kagetnya lagi, guru yang sedang mengajar adalah beliau yang dikenal sebagai guru killer, tidak ada ampun bagi siswa yang terlambat di mata pelajarannya.

Dami lupa, tapi ia tidak bisa berbuat apapun. Menghela nafasnya pasrah, dan ia bergegas untuk memutar balik tujuannya.

Tapi Dami bingung, harus kemana ia disaat seperti ini. Ada satu tujuannya, yaitu membolos, sama seperti yang sering ia lakukan dulu. Namun barang-barang miliknya masih ada dikelas. Ia tidak mungkin meninggalkannya begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misconceive ; Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang