Lorong rumah sakit menjadi ramai akbibat kedatangan Komisaris Joobash Group yang terluka dibagian perutnya. Darah terus mengalir tanpa henti, dalam keadaan setengah sadar Joo Hyuk Oh meringis kesakitan dengan tangannya terus digenggam oleh Jo Dami.
"Ayah.. bertahanlah."
Saat stretcher memasuki ruang operasi, Dami ditahan oleh satu perawat. Sebagai keluarga pasien, ia dilarang masuk.
"Maaf anda tidak bisa masuk."
"B-baiklah, tolong selamatkan ayah saya.. "
"Kami akan bekerja keras,"
Air mata Dami terus mengalir deras tanpa henti, ketakutannya sangat besar kali ini, sang ayah tengah berjuang antara hidup dan matinya didalam. Sebagai seorang anak, ia pasti tidak bisa tenang, cinta pertamanya terluka.
Ditemani oleh sang ibu yang terus mengusap punggungnya, sebagai seorang ibu dan seorang istri yang melihat suaminya terluka pasti sangat terpuruk, namun Lee Yoonsoon terliha tegar dihadapan Dami, kesedihannya menjadi awal mula dendam lama terbangun kembali.
Masih dengan elusan dipunggung anaknya, Lee Yoonsoon menatap lantai dengan datar, seperti tatapan kosong tapi isi kepalanya sangat bising.
"Na Jihan, kau kembali."
: : :
Kericuhan tadi membuat berantakan pesta ulang tahun Komisaris Joobash Group, ballroom yang tadinya tertata rapi, namun sekarang hancur seperti kapal pecah.
Darah yang menggenang dengan pecahan gelas yang dilumuri cairan kental merah itu masih tergeletak disudut depan.
Polisi terus mencari barang bukti di tempat kejadian perkara.
Sementara itu di ruang interogasi, pelaku yang telah mencoba membunuh Jo Hyuk Oh tetap bungkam, selama 2 jam penyidik belum mendapatkan satu katapun dari mulutnya.
Begitu pula Lee Heeseung dan ayahnya, berdiri dibalik kaca satu arah dan melihat langsung pelaku penusukan. Kesabaran cukup tebal untuk berdiri selama itu menunggu seorang wanita membuka mulut.
Jam telah menunjukkan hampir tengah malam, masih belum ada tanda-tanda wanita tersebut akan membuka mulut.
Namun Lee Heeseung, ayahnya dan satu penyidik yang bertugas dibalik kaca satu arah dikejutkan dengan kedatangan Jo Dami.
"Aku ingin menemuinya."
"Kau tidak— "
"Dia orang yang aku sangat kenal, tolong izinkan aku berbicara dengannya, hanya sebentar."
Penyidik terlihat berfikir, sedetik kemudian ia menghampiri Dami dan menuntunnya untuk masuk kedalam ruangan.
Atmosfer didalam sangat berbeda, terasa mencekam baginya.
Dami melihat wanita yang ia kenal sedang menundukkan kepalanya, dengan satu tarikan nafas untuk menghilangkan rasa gugupnya, Dami berani menghampiri wanita tersebut.
"B-bibi."
Wanita tersebut mendongak, ia terlihat terkejut dengan kehadiran Dami dihadapannya. Tatapannya cemas, dengan tangan bergetar wanita yang dipanggil bibi tersebut memegang tangan Jo Dami.
"M-maafkan aku, a-aku t-tidak sengaja."
"MANA ADA TIDAK SENGAJA TAPI KAU MEMALSUKAN IDENTITASMU!"
Teriakan penyidik Oh membuat wanita tersebut tercekat kaget, begitu pula Dami yang langsung menatap tajam sang penyidik.
"Bicaralah yang sopan! kau pegawai negeri."
Dami melepaskan tangannya yang sedari tadi digenggam oleh wanita tersebut, ia duduk disebelah penyidik Oh dan berniat membantu proses introgasi pelaku yang hampir membunuh ayahnya.
Sebenarnya Dami sangat gugup, emosinya dipaksa stabil demi ayahnya, demi keadilan yang ia cari.
Dengan jantung yang cukup berdegup, ia menatap wanita didepannya dengan tatapannya datar namun kesedihan terselip disetiap kilau matanya.
"A-ayah telah melewati masa kritisnya, ia sempat mengucapkan satu kata yang membuatku terkejut. N-na Jihan, nama bibi diucapkan oleh ayahku." ucap Dami.
"Kalian saling mengenal?" tanya penyidik Oh. Yang pertanyaannya merujuk pada wanita yang bernama Na Jihan dan korban, Joo Hyuk Oh.
"Ya, kami saling mengenal." jawab Na Jihan acuh.
Dami tidak sanggup untuk berkata-kata lagi, dadanya semakin sesak mendengar jawaban Na Jihan. Kepalanya terus berputar, berusaha menolak fakta bahwa Na Jihan telah menjadi pelaku yang mencelakai ayahnya.
"B-bibi.. aku tidak ingin menunjukkan kekecewaanku, tapi.. kau tau aku sangat kecewa."
"Aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku, kau sangat baik, setiap aku datang ke kedai tteokbokkimu.. aku merasa bahagia. A-aku tidak tau apa motif perbuatanmu, aku ingin mendengarnya langsung dari mulutmu, t-tolong katakan sejujurnya. Aku mohon." sambungnya.
Dami mengucapkan kalimat panjang tersebut dengan gemetar dan hati yang perih. Sebenarnya ia tidak ingin mendengar apa alasan pelaku, namun Dami harus mendengarnya supaya ia bisa memutuskan yang terbaik untuk keluarganya.
Na Jihan menelan salivanya dengan susah payah, hatinya ikut perih mendengar kalimat yang diucapkan Jo Dami. Sama seperti Dami, Na Jihan juga telah menyayangi Dami seperti putrinya sendiri, namun, putrinya tengah merasakan sakit.
Sebagai seorang ibu, Na Jihan menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
"Putriku dirumah, mencoba bunuh diri akibat kau."
Ucapan yang keluar dari mulut Na Jihan membuat Dami mengerutkan keningnya, ia bingung dengan kalimat tersebut.
"Kami tau, sebagai orang miskin kami tidak pantas untuk menuntut hal mewah yang kami inginkan. Bahkan cinta akan kalah dengan materi, aku tidak ingin anakku mengalami hal yang sama sepertiku."
"Cintaku dibuang begitu saja dengan seorang janin malang dirahimku. Aku dendam, namun aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hingga janinku tumbuh menjadi seorang bayi, aku berjanji tidak akan membuatnya sengsara akibat perbuatan kotor ibunya."
"Aku dibuang dan dipaksa menikah dengan seorang penjaga keamanan dirumahmu, mendiang Eun Seobyeol."
Dami kembali dikejutkan, kali ini bukan hanya dia, ayah Lee Heeseung yang sedari tadi melihat dan mendengar dibalik kaca pun terlihat sangat terkejut.
"Aku melahirkannya menjadi putri bermarga Eun, yang seharusnya ia memiliki marga sama sepertimu. Bukan Eun Shana, melainkan Jo Shana."
flying kiss dari lee heeseung yang lagi kerja
btw maaf kalo latar ceritanya agak kurang gimana gituu, aku gatau ruang introgasi tu ada di kantor polisi atau di kantor kejaksaan?????
bener bener lupaa, padahal aku nonton taxi driver ada adegan di ruang introgasi, tapi aku malas rewatch cuma buat liat itu terletak dimana 😨
KAMU SEDANG MEMBACA
Misconceive ; Lee Heeseung
FanfictionPersahabatan 2 gadis dan 1 anak laki-laki. Mengerikannya, orang keempat adalah anak dari mereka. started : 31 mei 2023 #1 in leeheeseung 010623 #9 in leeheeseung 050623 #37 in soulmate 010623 #7 in jayenhypen 130823