CHAPTER 30. EXPLANATION 2

722 92 4
                                    

"Ayah tidak ingin kamu merasakan sakit dan kehampaan yang sama seperti ayah saat kehilangan ibumu." Lanjut sang raja menatap heeseung yang terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kemudian hening untuk beberapa saat.

"Bagaimana anda tau semua itu?" akhirnya heeseung membuka mulut.

"Ingatan leluhur darah murni diwariskan kepada setiap keturunan darah murni... Termasuk wanita itu pasti memiliki ingatan dari putri mahkota hingga ingatan ibumu." jawab raja.

"Tidak... anda pasti salah, karina sama sekali tidak tahu apapun tentang ini bahkan dia tidak bisa membuka ruangan milik ibu dengan keinginannya." ujar heeseung mulai gelisah.

"Jadi, wanita itu karina? Ruangan itu terbuka atas naluri sang darah murni, kalau tidak terbuka berarti ingatannya masih terkunci. Itu bagus, jadi kamu bisa mengembalikannya tanpa harus dia mengetahui atau mengingat tentang dunia ini." jelas raja. Tapi heeseung hanya terdiam menatap kosong lantai.

"Pangeran? Jangan bilang kalian... sudah saling jatuh cinta?" tebak raja.

Heeseung hanya memilih diam hingga membuat sang raja menghela nafas lalu berdiri dan berjalan mondar-mandir.

"Lupakan perasaanmu sebelum semakin dalam dan semakin sulit kamu untuk melepaskannya. Pangeran... jika kamu benar-benar mencintainya, biarkan dia pergi dan menjalani kehidupan normalnya." usul raja.

"Tapi bagaimana? karina bahkan tidak bisa membuka pintu ruangan itu." lirih heeseung masih menatap lantai.

"Ada orang lain yang bisa membuka pintu itu..." raja menggantung kalimatnya, membuat heeseung menatap sang raja. "Pangeran Ni-ki"

"Ni-ki? bagaimana bisa?" bingung heeseung.

"Itu adalah kemampuannya, sepertinya pangeran ni-ki mewarisi kemampuan putri mahkota. Tidak ada yang menyadari kemampuan pangeran Ni-ki kecuali ibumu, aku bahkan hanya mendengarnya dari ibumu tapi tidak pernah melihatnya secara langsung." jelas raja.

"Bukankah ni-ki masih di akademi?" tanya heeseung lagi.

"Pangeran Ni-ki akan kembali hari ini, mungkin dia akan tiba saat pesta dimulai. Jadi, temui dia di pesta. Mengerti? Ini perintah pangeran heeseung. Kembalikan wanita itu dan jangan jatuh hati padanya!." tegas raja.

"Saya... mengerti." jawab heeseung pelan.

Flashback Off



><><><



Heeseung tidak menyangka akhirnya tiba saat sang raja menceritakan asal ibunya. Namun itu tidak menghilangkan kegelisahan di dadanya. Heeseung hanya diam berpikir dengan tangannya yang sembarangan memasang pakaian pada dirinya. Hingga sebuah suara menyadarkan lamunan heeseung ternyata karina datang keruangannya. Tiba-tiba kegelisahan di dadanya berkurang melihat wajah karina.

Heeseung hanya terdiam ketika karina dengan telaten membantunya memasang atribut-atributnya. sesekali karina bertanya dan heeseung hanya menjawab dengan singkat, meskipun ini membuatnya merasa bersalah melihat wajah kecewa karina. Tapi heeseung harus melupakan perasaannya dan membuat karina tidak menyukainya.

Setelah kepergian karina... Heeseung menatap dasi yang kusut akibat cengkraman karina.

'Aku harus menemui Ni-ki secepatnya.'

"Sebelum itu, aku harus menyelesaikan masalah pertunangan dulu." gumam heeseung.



><><><



Kemudian heeseung berteleportasi ke istana utama dan langsung menemui sang raja. Begitu tiba diruangan sang raja kebetulan disana ada pangeran Jake yang sedang berbicara dengan sang raja. Kedua vampir yang sedang berbicara itu sedikit terkejut dengan kedatangan heeseung lalu menghentikan percakapan mereka.

"Wah! lihat siapa yang datang ini?" Jake menyunggingkan senyumnya pada heeseung.

"Jake..." Lirih heeseung.

"Bukankah lebih baik yang mulia raja yang tahu daripada yang mulia permaisuri?" potong jake.

'Itu benar... akibat aduan jake, heeseung jadi tau asal ibunya dan karina. Tapi tetap saja heeseung kesal karena jake seenaknya mengadukannya.'

Secepat kilat heeseung tiba dihadapan jake lalu mencengkram pakaian jake. Keduanya hanya saling menatap dingin. Lalu heeseung berdecak dan melepaskan cengkramannya beralih menatap sang raja.

"Bisakah anda membatalkan pertunangan dengan putri minji?" ujar heeseung tiba-tiba. "saya tidak ingin mengecewakan Jungwon." sambungnya.

"Apa hubungannya dengan Pangeran jungwon?" heran raja.

"Karena putri minji adalah kekasih jungwon." bukan heeseung yang menjawab melainkan jake yang menjawab sambil merapikan pakaiannya yang sedikit kusut akibat ulah heeseung.

Brakk

"APA??" Raja menggebrak meja kerjanya, membuat kedua pangeran di hadapannya tersentak. "Bagaimana?" tanya raja.

"Yah... mereka berkencan sejak bertemu di akademi." jawab jake santai.

Mendengar itu sang raja hanya memijit pelepisnya frustasi karena kebenaran lain yang terungkap. Tidak cukup dengan informasi heeseung yang membawa manusia di istananya dan sekarang pangeran jungwon dan putri minji berkencan? Dimana putri minji akan ditunangkan dengan heeseung. Jake benar-benar memiliki banyak informasi yang tidak diketahui siapapun.

"Siapa saja yang tahu hal ini? dan... kalian tahu darimana soal ini?" tanya raja bertubi-tubi.

"Tenang saja tidak ada yang tahu kecuali kita bertiga dan pasangan itu. Lalu...Heeseung hyung diberitahu sendiri oleh jungwon dan saya tidak sengaja mendengarnya." jawab jake membuat heeseung menoleh tajam kearahnya dan jake pun hanya mengedikkan bahunya.

"Oleh karena itu bisakah anda membatalkannya... Ayah?" pinta heeseung. Membuat jake menjatuhkan rahangnya dan menoleh tidak percaya pada heeseung.

'Heeseung yang egois dan memiliki harga diri tinggi itu memanggil yang mulia dengan panggilan ayah?' batin jake tidak percaya.

"Ekhem... seharusnya kamu memberitahuku kalau putri minji adalah kekasih pangeran jungwon. A-ayah akan membicarakannya dengan grand duke." ucap raja sambil menahan senyumnya.

The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang