CHAPTER 6. BELIEVE ME

1K 121 2
                                    

' yang benar saja! padahal aku bercerita panjang lebar tapi dia tertidur?!!! ' Batin karina sedikit kesal menatap ke arah jungwon.

" Dia pikir aku membacakan nya dongeng? hah yang benar saja! " bisik karina sangat pelan dengan wajah kesalnya. Lalu karina terkaget mendengar sautan dari si pria di sampingnya ini.

" Aku mendengar yang semua yang kamu bicarakan, bahkan bisikan mu terdengar oleh telingaku ini. " jawab jungwon lalu membuka kembali matanya menatap karina yang kini sedang memicingkan mata kearahnya.

" Jadi, kamu benar-benar datang dari ruangan balik pintu itu? Bagaimana bisa?" tanya jungwon tegas lalu mengalihkan pandangannya kearah pintu yang karina maksud. Karina menggelengkan kepalanya, " aku juga tidak tau, saat aku ingin masuk... pintu itu bisa kubuka dengan mudah. Kemudian saat aku ingin keluar pintu itu sudah tidak bisa dibuka. " jawab karina dengan tatapan memohon ke jungwon untuk percaya padanya.

" Kalau begitu... buktikan! " perintah jungwon.

" Bukankah sudah kubilang tidak bisa! " sahut karina sedikit meninggikan suaranya. Jungwon hanya mengedikkan bahunya lalu berjalan mendekati pintu itu, lalu... 'Brakkk' terdengar suara keras yang ternyata berasal dari Jungwon yang mencoba membuka pintu dengan cara menendangnya. Mendengar suara keras, karina refleks memegang dadanya... lalu dia mendengar jungwon kembali berbicara.

" Tidak ada satupun dari perkataan mu yang dapat dipercaya tapi, kalau kamu berhasil membuka pintu ini walau hanya dengan memutar handle pintu ini maka aku akan percaya 80% padamu. " ujar Jungwon santai.

" Hahh... baiklah " hela karina lalu berjalan kearah pintu, saat sudah didepan pintu karina berbalik menatap jungwon.

" Tapi... mengapa hanya 80% ? " tanya karina. Tapi bukannya menjawab jungwon malah mendekati karina mengikis jarak hingga posisi mereka sangat dekat, dari jarak sedekat ini karina bisa melihat mata merah ruby jungwon lebih tajam dari mata biru langit Heeseung. Karina memejamkan matanya saat jungwon mengulurkan tangannya, tapi karina tidak merasakan apa-apa yang terdengar hanya beberapa suara seseorang mencoba membuka pintu. Karina lalu membuka matanya lalu dia melihat jungwon yang sekarang sudah berdiri di samping nya sambil mencoba memutar handle pintu tapi handle itu sama sekali tidak bergeming.

" Sekarang kamu lihatkan... sampai sekarang tidak ada yang bisa membuka pintu ini bahkan hanya sekedar untuk memutar handle ini. Aku akan percaya 100% jika kamu bisa membuka pintu ini." tutur Jungwon lalu melepas genggamannya pada handle pintu, kemudian dia mundur beberapa langkah mengisyaratkan karina untuk membuka pintu. Karina pun meneguk ludahnya lalu perlahan memegang handle pintu tangan karina sedikit bergetar menandakan dia sedang gugup.

'kumohon bekerja samalah pintu' batin karina memohon. Saat karina mencoba memutar handle pintu itu tiba-tiba terdengar suara tegas dan dingin yang tidak asing bagi karina.

" Mengapa mengurus satu wanita saja sangat lama? " Kata heeseung tiba-tiba muncul dengan kedua tangannya di depan dada menatap jungwon datar.

" Hyung ak- " belum selesai dengan kalimatnya heeseung memotong kalimat jungwon.

" Sepertinya aku harus turun tangan sendiri. " potong heeseung mendekat kearah jungwon dan karina berada. Melihat heeseung mendekatinya, karina panik ingin kabur hingga saat itu karina tidak sengaja memutar handle pintu lalu... 'tak!' suara pintu terbuka. Membuat mereka bertiga terdiam. Lalu Karina yang kaget pun mundur beberapa langkah, Jungwon tersenyum miring melihat pintu terbuka, sedangkan heeseung...

The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang