CHAPTER 2. LIBRARY

1.2K 127 0
                                    

Karina pindah ke seoul tidak lama setelah kedua orang tuanya meninggal saat dia berusia 8 tahun. Karina di rawat dan dibesarkan oleh sang nenek hingga satu tahun lalu nenek karina meninggal. Karina akhirnya hidup mandiri di seoul. Tidak menyangka kalau dia akan kembali ke kampung halamannya setelah 15 tahun lamanya.

Saat ini karina sudah tiba di stasiun kampungnya. Tidak ingin membuang waktu, pagi-pagi tadi sekali karina sudah berangkat. Sekarang karina berada di taxi menuju gunung tempat bangunan itu berada. sambil menghirup udara segar, karina merasakan nostalgia.

" Hahh~ sudah lama sekali. " bisik karina.

Rasanya ingin sekali karina untuk pulang kerumah lamanya, tetapi karina tidak ingin membuang waktu untuk kerumah lamanya karena rumahnya dan gunung itu terletak berlawanan arah. Setelah sekitar setengah jam karina sampai di kaki gunung. karina langsung bisa melihat bangunan itu masih sama seperti 15 tahun lalu. Sebelum mendaki karina bertanya kepada supir taxi.

" Pak apa anda melihat bangunan di puncak itu? " tanya nya sambil menunjuk ke bangunan itu

" Bangunan apa? saya tidak melihat bangunan apapun disana. " jawab si supir dengan bingung.

" Ahh... tidak..tidak ada " cemas karina sambil menggelengkan kepalanya. " kalau begitu terima kasih pak." lanjut karina dengan canggung.

Pak supir menganggukkan kepala lalu meninggalkan karina. Sekarang karina yakin bahwa bangunan itu memang ada sesuatu. Lantas hanya karina yang bisa melihatnya, dengan perasaan menggebu-gebu karina langsung mendaki gunung itu.

                                                                          ><><

Setelah berjalan berjam-jam akhirnya karina tiba di depan bangunan itu. Sekali lagi karina dibuat kagum dengan bangunan itu yang sangat besar dan di kelilingi ilalang-ilalang duri sehingga memberi kesan seperti bangunan didunia sihir.

Karena hari pun sudah mulai sore karina berpikir mungkin dia harus tinggal satu malam disini. Ketika ingin membuka pintu karina mendengar suara serigala yang sangat dekat dengan panik karina segera membuka pintu tetapi pintu itu tidak bisa dibuka, lalu karina mundur beberapa langkah hendak mendobrak pintu tetapi kakinya tersandung batu mebuat karina kehilangan keseimbangan dan jatuh. Tangan karina tidak sengaja mengenai duri yang ada di tanah sehingga mengeluarkan darah. Saat itu juga karina bisa melihat kalau serigala tadi mendekat kearahnya. dengan panik karina berlari kepintu sambil terus mendorong pintu tersebut dengan segala kekuatannya.

" Tolong aku, kumohon " monolog karina tidak memikirkan tangannya yang dari tadi mengeluarkan darah.

Setelah itu pintu tiba-tiba langsung terbuka, tidak banyak pikir karina langsung masuk dan menutup pintu dengan kuat. karina bersandar ke pintu dengan nafas terengah-engah, karina bisa mendengar kalau serigala itu mencoba mencakar-cakar pintu. Setelah cukup lama berdiam akhirnya suara serigala itu hilang.

" Hahhh... sepertinya sudah pergi " kata karina yang akhirnya bisa bernafas dengan lega.

Karena panik tadi karina tidak memperhatikan sekitarnya. Lalu dia berdiri dan sekali lagi karina dibuat kagum dengan dalam bangunan ini yang terdapat banyak buku tersusun rapi.

" Wahhh... ternyata bangunan ini perpustakaan! " kata karina kagum masih dengan mulut yang terbuka. Karina lalu berkeliling perpustakaan ' sangat berdebu ' batin karina.

Tanpa sengaja dia melihat satu pintu besar dan megah seperti pintu kastil. Karena penasaran karina mendekat dan membuka pintu. Saat terbuka karina benar-benar dibuat terkejut.

The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang