CHAPTER 12. BORED

920 114 2
                                    

Sudah 3 hari karina tinggal didunia ini, semenjak itu juga karina tidak pernah bertemu dengan jungwon ataupun heeseung lagi.

" Apa mereka melupakan ku? " lirih karina sambil memandang ke taman dari jendela kamar heeseung. Ya, karina masih tidur dikamar heeseung, karena pria itu yang menyuruhnya. Sekarang karina benar-benar berpikir bahwa dia tidak bisa membuang waktu lagi. Berty tidak membiarkan karina keluar kamar dengan alasan bahaya bagi manusia sepertinya. Padahal Karina harus bertemu jungwon ataupun heeseung untuk mewawancarai mereka.

Karina berbalik lalu tersenyum miring kemudian bersiap mengambil kuda-kuda untuk berlari.

" Bertyy!!! "panggil karina keras, setelah itu tampak pintu terbuka. Tidak ingin membuang kesempatan karina langsung berlari melewati berty yang hendak masuk kamar. Karina berlari begitu cepat, tidak peduli dengan berty yang berteriak memanggil namanya.

Setelah berlari cukup jauh, karina berhenti lalu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Merasa nafasnya sudah normal karina berjalan perlahan kemudian dia melihat sebuah ruangan dengan pintu yang sedikit terbuka, karena memiliki rasa penasaran yang tinggi, karina berhenti di depan ruangan mencoba melihat dari balik celah kecil pintu. Karena tidak melihat apapun karina akhirnya memberanikan masuk ruangan itu.

' Gelap sekali ' batin karina. 

Karina mengedarkan pandangannya kesetiap sudut ruangan lalu menangkap sepasang kaki yang terjuntai dari balik sofa. Karina mencoba mendekati sofa itu, sedikit tersentak ketika dia mendapati heeseung yang tengah tertidur diatas kursi dengan matanya ditutup menggunakan lengannya. Kemudian karina mendekat lalu berjongkok di samping heeseung mengamati setiap lekukan wajah heeseung yang seperti pahatan. karina teringat satu hal,

" Kenapa matamu berwarna biru? Kata jungwon semua vampir bermata merah. " ucap karina pelan seraya memainkan telunjuk heeseung lalu beralih ke ujung lengan pakaian heeseung.

Hap! Karina tersentak ketika heeseung mengenggam lengan karina. Heeseung perlahan membuka matanya beralih menatap kearah karina, 

" Karena aku campuran " ucap heeseung dengan suara serak khas bangun tidur.

" K-kamu bangun? " tanya karina canggung. Heeseung melepaskan genggamannya lalu duduk dengan lengan kanan menahan tubuhnya, kemudian kembali menatap karina datar.

" Aku hanya memejamkan mata, lagipula kami tidak bisa benar-benar tidur. " jawab heeseung. Ahh...sekarang karina merasa sangat malu karena tertangkap basah menatap lama heeseung bahkan karina dengan beraninya menyentuh heeseung meskipun hanya jari telunjuk tapi... tetap saja, rasanya karina ingin bersembunyi dibalik selimut sekarang. Kemudian pertanyaan heeseung menyadarkan karina,

" Apa yang kamu lakukan disini? " 

" A-aku hanya bosan diam dikamar lalu berjalan keluar hingga tidak sengaja melihat ruangan ini terbuka." jawab karina dengan cepat. " Itu juga karena kalian tidak pernah mengunjungi ku selama 3 hari, kupikir kalian melupakanku. " lanjutnya dengan suara semakin kecil. Meskipun begitu heeseung tetap bisa mendengarnya.

Heeseung membenarkan posisi duduknya menghadap karina yang kini masih jongkok di hadapannya. Lalu mengunci pandangannya ke mata karina yang sedang menatapnya sedih, Heeseung menghela nafas sambil memijit pelepisnya,

" Memangnya apa yang ingin kamu lakukan kalau aku berkunjung? " tanya heeseung masih memejamkan matanya seraya memijit pelepisnya.

" Aku ingin mendengar semua cerita tentangmu. " ucap karina spontan. " Ah-h mak-maksudnya cerita tentang vampir. " dengan cepat karina membenarkan kalimatnya sambil melambai-lambaikan tangan di hadapan wajahnya. Mendengar itu heeseung pun mencondongkan wajahnya mendekati wajah karina hingga wajah mereka hanya berjarak 5 cm, karina bahkan bisa merasakan nafas heeseung menerpa wajahnya. Dengan cepat karina memalingkan wajahnya kesamping kemudian kembali berucap dengan sedikit canggung,

" Bukankah kita harus membahas soal membuka pintu ruangan yang ada di kamarmu? Bagaimanapun juga aku harus membuka pintu itu agar bisa kembalikan?

Heeseung baru teringat alasan lain membiarkan karina tinggal adalah untuk membuka ruangan ibunya.

The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang