CHAPTER 34. COMMOTION 2

702 97 5
                                    

Rawrr

"Akhhh"

Brakk

"Sialan apa-apaan ini?" umpat jungwon karena ketika sedang berjalan santai dikoridor tiba-tiba diserang oleh sekumpulan vampir yang mengamuk. Dengan mudah jungwon menghempaskan tubuh para vampir itu, namun meskipun dengan tubuh yang terluka parah vampir itu terus menyerang jungwon.

Krakk

"Hyung kamu baik-baik saja?" sapa ni-ki dengan smirknya setelah meremukkan jantung vampir itu.

"Hancurkan jantung mereka," ujar heeseung yang tiba-tiba muncul dihadapan jungwon. 

Jungwon mendengus, "Aku bisa mengalahkan mereka sendiri tanpa bantuanmu ni-ki"

"Benarkah? Kalau begitu aku pergi." respon ni-ki malas. Membuat heeseung menghela nafas karena kedua adiknya ini masih bisanya berbicara santai dalam situasi ini.

"Sekarang bukan waktunya bertengkar. Kita habisi mereka lalu menghampiri yang mulia raja!" perintah heeseung dengan nada dingin membuat bulu kuduk kedua adiknya merinding. Tanpa bicara lagi ketiganya langsung menyerang para vampir aneh itu.



><><><



Sringg

"Anda baik-baik saja, putri Minji?" 

"Yang mulia Jake? Ya, sa-saya baik-baik saja." ujar putri minji dengan tangannya yang tidak berhenti bergetar. Putri Minji hanya mengamati jake yang sedang melawan para vampir brutal itu. Meskipun sudah ditebas berkali-kali tetapi vampir itu terus bangkit dan menyerang jake. Lalu putri minji menoleh ke singgasana, disana sang raja sedang bertarung melindungi permaisuri melawan vampir itu juga.

Flashback on

"Jake! habisi mereka semua!" Perintah raja.

Jake tergaket dengan perintah raja, "Tapi mereka semua adalah para bangsawan vampir yang mulia."

"Mereka bukan lagi vampir normal, mereka adalah Pakku."  ujar sang raja 

'Pakku :  vampir gagal yang haus darah dan melahap siapapun di hadapannya termasuk vampir normal bahkan pakku dapat menularkan keganasan dan kebrutalannya melalui air liurnya'   [karakter dari khayalan aku sendiri ya, semacam zombie gitu.]

"Bagaimana pakku ada disini?" tanya jake.

"Tidak tahu, sekarang habisi mereka semua dulu." ujar raja

flashback off

Putri Minji semakin bergetar dan sesak nafas begitu cipratan darah mengenai pakaian dan wajahnya. Tubuhnya terhuyung kebelakang dan menabrak meja, penglihatannya perlahan memerah disertai dengan muncul taringnya tanpa disadarinya. Dihadapan putri minji, Jake masih fokus melawan para Pakku. Putri minji berjalan perlahan mendekati jake tangannya terulur lalu,

Happ

Tangan putri minji ditahan oleh seseorang, 

"Minji-ya tenangkan dirimu." 

"Jungwon-a..." Seketika penglihatan dan taring minji kembali normal. Kemudian jungwon langsung memeluk erat tubuh minji yang masih bergetar. 

"Kamu baik-baik saja? ada yang terluka?" panik jungwon melepas pelukannya lalu menelisik tubuh minji. Melihat tubuh minji yang tidak terluka sedikitpun membuat jungwon menghela nafas lega, lalu tangan jungwon perlahan membersihkan darah dari wajah minji.

"Bagaimana pakku ada disini?" bisik jungwon pada minji.

"A-aku juga tidak tahu, bukan aku jungwon-a. Kumohon percayalah padaku." kalut minji dengan terisak. Jungwon pun menganggukan kepalanya lalu mengelus lembut rambut minji dan membawa minji kedalam pelukannya.

"YA! Kalau ingin bermesraan jangan disini!" tegur ni-ki risih melihat jungwon dan kekasihnya itu. Jungwon kembali menatap tajam ni-ki tapi dibalas tak kalah tajam dari ni-ki. Jungwon pun melepas pelukannya lalu menatap minji dalam, "Tetap dibelakangku." 


><><><


Di singgasana heeseung datang membantu sang raja.

"Jantung adalah kelemahan mereka yang mulia." ujar heeseung setelah menusuk dan mengeluarkan jantung pakku lalu menghancurkannya.

"Kenapa kamu kesini? Seharusnya kamu pergi melindungi wanita itu!" teriak sang raja, "Tidak ada waktu, disini semakin berbahaya... sekarang! kembalikan wanita itu!" 

"Makhluk ini tidak mungkin ada di istanaku." ucap heeseung sambil menebas para pakku.

"Bukan para pakku yang ada disana. Tapi, pembuat pakku ini pasti akan kesana." jelas sang raja. Heeseung pun menoleh, "Apa maksud anda?"

"Mereka pasti sengaja membuat pakku untuk hari ini dan membuat kita semua kewalahan sehingga melupakan wanita itu lalu mereka-" belum selesai dengan kalimatnya heeseung langsung berteleportasi meninggalkan sang raja dan menghampiri ni-ki yang sedang bertarung membantu jake.

"Ni-ki kita harus ke melakukannya sekarang! Karina dalam bahaya." ucap heeseung setelah menebas pakku dihadapan ni-ki.

"Tapi, masih banyak makhluk ini disini." ujar ni-ki.

"Biar aku dan jungwon yang mengurusnya." ucap jake menengahi, "pergilah"

"Jake-ya..." panggil heeseung membuat si pemilik nama menoleh menunggu kalimat selanjutnya, "Tolong lindungi adik kita."

"Ayo Ni-ki!" ajak heeseung lalu menghilang sekejap mata bersama ni-ki.

"Tcih, benar-benar menyebalkan" Ujar jake setelah mendengar kalimat tidak terduga dari heeseung lalu jake pun tersenyum kecil kemudian kembali menyerang para pakku. "Jungwon-a jangan sampai terluka. Karena saat ini kamu adalah tanggung jawabku... adik."

Jungwon berekspresi jijik mendengar perkataan jake, "Hentikan itu! kamu membuatku ingin mual" protes jungwon. sedangkan, jake hanya terkekeh. Lalu mereka berdua kembali fokus menyerang para pakku yang tidak ada habis-habisnya itu.

The Blood [HeeRina] END S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang